Sunday, June 5, 2016

Sosialisasi dan Pembentuk Kepribadian

Sosialisasi dan Pembentuk Kepribadian

1. Proses sosialisasi dalam masyarakat


A. Pengertian sosialisasi

Sosialisasi adalah proses belajar seseorang dalam memasuki dunia masyarakat dan untuk menyesuaikan kebudayaan masyarakat. Kebudayaan masyarakat berupa cara bertindak, berinteraksi dan juga bersikap didalam masyarakat tersebut. Sosialisasi diperkenalkan mulai dari lingkungan keluarga, yang lama kelamaan seseorang akan menyesuaikan diri dengan kebudayaan didalam masyarakat. Maka, sosialisasi merupakan bagian terpenting untuk menuju kehidupan masyarakat.

B. Tujuan sosialisasi

Dalam melakukan sosialisasi pasti ada tujuannya tertentu. Untuk mencapai hal yang diinginkan. Tujuannya yaitu sebagai berikut :
  1. Memberikan pengetahuan dan keterampilan agar bisa hidup dalam masyarakat.
  2. Membuat agar seseorang dapat berinteraksi secara afektif.
  3. Membantu individu agar mengetahui nilai – nilai atau norma yang berlaku dalam masyarakat.
  4. Menanamkan nilai – nilai atau norma kepada individu agar mampu menjalankan tugas didalam masyarakat.
  5. Agar mengetahui lingkungan baru yang ada dalam masyarakat.

C. Fungsi sosialisasi
  • Untuk mengenalkan individu agar dapat menyesuaikan diri dengan nilai – nilai atau norma yang ada dalam masyarakat.
  • Untuk mewariskan nilai – nilai atau norma yang ada dalam masyarakat agar terap ada dalam masyarakat.

2. Tahap – tahap sosialisasi

a. Tahap persiapan (preparatory stage )

Tahap persiapan yaitu tahap dimana seorang individu mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya. Tahap persiapan ini adalah tahap pertama individu untuk melakukan tindakan meniru tetapi masih belum sempurna.

b. Tahap meniru ( play stage )

Tahap meniru adalah tahap dimana seorang individu menirukan peran orang lain. Pada tahap ini tindakan meniru sudah terbentuk secara sempurna. Sehingga individu mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

c. Tahap siap bertindak (game stage)

Tahap siap bertindak adalah tahap dimana seorang individu sudah mengenal dunia luarnya, sehingga peniruan terhadap orang lain mulai berkurang. Dan mulai sadar mengenai norma yang berlaku.

d. Tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage)

Tahap penerimaan norma kolektif adalah tahap dimana seorang individu sudah menjadi dewasa. Sehingga mampu menempatkan dirinya pada masyarakat yang luas. Dan mampu bekerja sama dengan orang lain.

3. Media sosialisasi dalam pembentukan kepribadian dan perannya

a. Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama untuk menjadikan individu agar bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Keluarga adalah kelompok yang terkecil dalam masyarakat.sosialisasi dalam keluarga dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Sosialisasi Represif yaitu sosialisasi yang mengutamakan ketaatan anak pada orang tua. Jika anak       salah orang tua menghukumnya. Ciri – ciri sosialisasi represif :
  • Menghukum jika anak salah
  • Komunikasi bersifat satu arah
  • Hukuman dan imbalan material
  • Komunikasi sebagai perintah
  • Komunikasi non verbal

2. Sosialisasi Partisipasi yaitu sosialisasi yang mengutamakan partisipasi anak. Anak diberi sesuatu       jika berperilaku baik. Ciri – ciri sosialisasi partisipasi yaitu :
  • Memberikan imbalan bagi anak berperilaku baik
  • Komunikasi sebagai interaksi
  • Hukuman dan imbalan simbolis
  • Komunikasi hanya berpusat pada anak
  • Komunikasi verbal

b. Teman sepermainan

Teman sepermainan berbeda dengan keluarga. Kelompok sepermainan ini kan berkembang manjadi persahabatan yang luas. Karena ruang lingkup pergaulannya menjadi luas. Peran positif dalam teman sepermainan yaitu :
  1. Individu merasa aman dalam kelompok persahabatan tersebut.
  2. Individu dapat tumbuh menjadi yang lebih baik dan lebih dewasa.
  3. Individu mampu mendapatkan tempat untuk penyalur rasa hatinya.
  4. Mampu mengembangkan ketrampilan – ketrampilannya.

c. Lingkungan sekolah

Dilingkungan sekolah individu mampu menguasai perannya untuk dimasa depan. Yang dimana belum dipelajari dikeluarga dan teman sepermainan. Fungsi lingkungan sekolah adalah untuk mengembangkan kemampuan individu agar mampu mewariskan bakatnya ke generasi berikutnya.

d. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian, karena individu berinteraksi dengan rekan – rekan kerjanya. Dalam berinteraksi biasanya akan menimbulkan suatu konflik dan saling mempengaruhi.

e. Media Massa

Media massa sangat penting bagi kehidupan untuk memberikan pengetahuan seseorang. Akan tetapi media massa memiliki dampak baik itu positif atau negatif yang secara tidak segaja ditiru oleh anak. Oleh karena itu orang tua harus mengawasi anaknya.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang sosialisasi dan pembentuk kepribadian. Semoga bemanfaat bagi anda. 

No comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Ad Inside Post

Comments system