Showing posts with label sosiologi. Show all posts
Showing posts with label sosiologi. Show all posts

Wednesday, October 26, 2016

Peranan Lembaga Sosial dan Fungsi Lembaga Dalam Pengendalian Sosial

Peranan Lembaga Sosial dan Fungsi Lembaga Dalam Pengendalian Sosial

Peranan lembaga sosial dan fungsi lembaga dalam pengendalian sosial. Pengendalian sosial yaitu proses terencana atau tidak yang memaksakan individu untuk menyesuaikan dengan kebiasaan dan nilai – nilai kehidupan kelompoknya. Agar pengendalian ini berjalan secara afektif maka diperlukan lembaga yang mengatur perilaku dalam anggota masyarakat. Dan tentunya setiap pranata tersebut memiliki tugas untuk mengawasi dan juga mengendalikan orang – orang yang berperilaku tidak sesuai dengan norma yang berlaku, serta menyadarkan agar bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Lembaga adalah seperangkat aturan yang diciptakan untuk mengatur hubungan antar suatu kelompok. Ciri pranata sosial yaitu mempunyai alat – alat perlengkapan untuk mencapai tujuan dan merupakan suatu organisasi dari pola – pola pemikiran maupun perilaku.

A. Peranan lembaga pengendalian sosial


Setiap peranan lembaga pengendalian sosial ini pasti memiliki tujuan yang sama yaitu untu menyadarkan seseorang agar berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku. lembaga – lembaganya terdiri dari sebagai berikut :

1. Polisi

Polisi adalah aparat resmi pemerintah yang bertanggung jawab dalam hal keamanan. Tindakan dari polisi bertujuan untuk mencegah dan mengatsi penegak disiplin hukum. Aparat polisi berwenang untuk penyuluhan hukum, penangkapan, pemeriksaan & penyidikan dan pengawasan kepada seseorang yang dituduh melakukan hal yang negatif. Misalnya polisi akan menangani kasus – kasus pencurian, perampokan, pemerkosaan, pembunuhan dll. Dasar pelaksanaan polisi yakni norma hokum tertulis yang berupa undang – undang tertulis bentuk – bentuk pelanggaran dalam hokum tertulis.


2. Pengadilan

Pengadilan adalah salah satu lembaga sosial yang merupakan alternatif terakhir untuk para pelaku yang melakukan penyimpangan sosial dan tempat ini bertujuan untuk mengatasi kasus yang terjadi. Unsur – unsur yang terdapat dalam pengadilan yaitu hakim, jaksa, panitera, polisi dan pengacara. Pihak pengadilan bertugas untuk mengadili orang yang dicurigai melakukan kejahatan. Jaksa bertugas menuntut pelaku agar dijatuhi hukuman yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. hakim bertugas menjatuhkan putusan berdasarkan data di pengadilan. Pengacara bertugas mendampingi pelaku untuk memberikan pembelaan.

3. Tokoh adat

Tokoh adat adalah aturan – aturan tidak tertulis yang dibuat dan disepakati oleh anggota kelompok masyarakat setempat. Adat berkaitan dengan kebiasaan yang bersifat religius tentang nilai – nilai budaya masyarakat tertentu. Dan tokoh adat berperan mengendalian sikap dan perilaku kelompoknya agar sesuai dengan norma adat yang berlaku. Tokoh adat sangat berperan penting dalam pengendalian sosial. Bentuk pengendalian hal ini bisa berupa penjatuhan sanksi yaitu denda, teguran atau pengucilan. Pengendalian adat dilakukan dengan cara musyawarah antar para tokoh adat. Melalui musyawarah ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan adat. Jika masalah dapat meresahkan masyarakat maka penanganannya dilakukan oleh aparat hukum tanpa melalui proses adat. Contohnya pembunuhan, pemerkosaan dan perampokan.

4. Tokoh agama

Tokoh agama merupakan seseorang yang memiliki pemahaman, penghayatan dan pengalaman yang luas tentang agamanya. Misalnya ulama, uztad, pebdeta, biksu dll. Tokoh agama ini sangat berpengaruh dalam lingkungan karena nilai dan norma yang ditanamkan berkaitan dengan perdamaian, kasih saying, menghargai dan mencintai. Pengendalian yang dilakukan tokoh agama ditujukan untuk menentang perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma agama.

5. Tokoh masyarakat

Tokoh masyarakat adalah seorang individu yang memiliki kemampuan, pengetahuan, perilaku, dan kedudukan dalam masyarakat dll. Tokoh masyarakat dapat mencakup golongan pemuka agama, tokoh pemerintahan, ketua RT/RWm guru, sesepuh dll. Bentuk pengendalian yang dapat dilakukan tokoh masyarakat yaitu memberi pengawasan kepada warganya agar tidak melakukan pelanggaran dan memberikan sanksi kepada warga masyarakat apabila melakukan pelanggaran.

B. Fungsi lembaga

Fungsi dari beberapa lembaga diatas yaitu sebagai berikut :
  1. Menjaga persatuan dan kesatuan masyarkat yang bersnagkutan.
  2. Agar masyarakat mengadakan pengawasan terhadap perilaku anggota masyarakat.
  3. Agar masyarakat memiliki pedoman tentang sikap mereka yang tepat dalam berperilaku.

Nah, dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian dalam masyarakat sangat diperlukan agar tidak ada perilaku yang menyimpang di dalam masyarakat. dan demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang peranan lembaga sosial dan fungsi lembaga dalam pengendalian sosial. Smoga bermanfaat bagi anda.

Saturday, October 15, 2016

Pengendalian Sosial Dalam Masyarakat Beserta Jenis – Jenisnya

Pengendalian Sosial Dalam Masyarakat Beserta Jenis – Jenisnya


Pengendalian sosial dalam masyarakat beserta jenis-jenisnya. Pengendalian sosial adalah proses terencana atau pun tidak yang memaksakan individu untuk menyesuaikan diri dengan kebiasan kehidupan kelompok. Pengendalian sosial ini berkaitan erat dengan nilai dan norma sosial yang dijadikan sebagai pedoman untuk hidup. Jika pengendalian sosial ini tidak diterapkan maka akan terjadi penyimpangan sosial. Pengendalian sosial ini dapat diartikan juga sebagai pengawasan dari suatu kelompok terhadap kelompok lain. Tujuan dari pengendalian sosial ini yaitu untuk menciptakan masyarakat yang damai dan teratur.


I. Sifat – sifat pengendalian sosial

A. Pengendalian sosial berdasarkan waktu

Pengendalian berdasarkan waktu ada 3 jenisnya diantaranya yaitu sebgai berikut :
  1. Pengendalian sosial prefentif, yaitu upaya pengendalian yang dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan. Tujuan dari pengendalian prefentif yaitu untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam masyarakat.
  2. Pengendalian sosial represif, yaitu usaha untuk memulihkan keadaan seperti semula akibat terjadinya penyimpangan terhadap nilai dan norma yang ada di masyarakat. Tujuan dari pengendalian represif yaitu supaya keadaan menjadi pulih seperti smula.
  3. Pengendalian sosial gabungan, yaitu usaha untuk mencegah terjadinya penyimpangan prefentif dan memulihkannya (represif). Tujuan dari pengendalian gabungan ini yaitu agar perilaku seseorang tidak merugikan orang yang bersangkutan.

B. Pengendalian sosial berdasarkan formalitasnya
  1. Pengendalian resmi (formal), yaitu pengendalian yang dilakukan oleh lembaga – lembaga negara atau lembaga keagamaan. Lembaga negara bertugas untuk mengawasi masyarakat dalam mematuhi peraturan yang ada di negara. Sedangkan lembaga resmi keagamaan bertugas untuk mengetahui kekuatan masyarakat terhadap perintah agama yang berkaitan.
  2. Pengendalian tidak resmi (non formal), yaitu pengendalian yang dilakukan demi terpeliharanya peraturan yang tidak resmi milik masyarakat. pengendalian ini dibentuk oleh lembaga sosial dalam masyarakat dan pemimpinnya pun tidak diangkat secara resmi.
  3. Pengendalian institusional, yaitu pengendalian terhadap pola – pola perilaku dan norma – norma yang tidak saja mengawasi para anggota lembaga, tetapi juga warga masyarakat yang berada di luar lingkungan.
  4. Pengendalian berpribadi, yaitu pengendalian terhadap pengaruh baik buruknya perilaku yang dating dari orang – orang tertentu.

II. Unsur – unsur lembaga pengendalian sosial
  1. Pengendalian kelompok dengan kelompok. Pengendalian ini dilakukan dimana salah satu kelompok mengawasi kelompok lainnya, sehingga kelompok lain tidak melakukan penyimpangan.
  2. Pengendalian kelompok dengan anggotannya. Pengendalian yang terjadi apabila suatu kelompok menentukan perilaku para anggotannya agar tidak melakukan penyimpangan.
  3. Pengendalian individu dengan kelompok. Pengendalian ini terjadi apabila seseorang menginginkan kelompok agar sesuai dengan keinginan masyarakat.
  4. Pengendalian individu dengan individu lainnya. Pengendalian ini terjadi apabila seseorang melakukan pengawasan terhadap individu lainnya agar tidak melakukan penyimpangan.

III. Faktor penyebab terjadinya penyimpangan di masyarakat
  1. Adanya nilai – nilai sosial yang tidak baik sehingga tidak dapat memberikan kepuasan pihak tertentu.
  2. Manusia tidak dapat bertindak adil secara mutlak terhadap semua individu.
  3. Adanya perbedaan kepntingan sehingga terjadi konflik.

IV. Fungsi pengendalian sosial
  1. Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma sosial.
  2. Memberikan imbalan kepada warga yang menaati norma.
  3. Mengembangkan rasa takut untuk tdk melakukan perbuatan yg dinilai beresiko.
  4. Menciptakan sistem hukum (aturan yang disusun secara resmi dan disertai sanksi).

V. Jenis – jenis lembaga pengendalian sosial
  1. Lembaga keluarga. Keluarga adalah lembaga yang paling utama untuk melakukan pengendalian terhadap penyimpangan sosial. (ayah dan ibu serta anggota keluarga).
  2. Lembaga pendidikan. Pendidikan adalah lembaga yang paling berperan penting dalam melakukan pengendalian terhadap penyimpangan sosial. (sekolah dan luar sekolah).
  3. Lembaga keagamaan. Keagamaan adalah lembaga yang memiliki pemahaman yang luas tentang agama dan pengaruhnya dalam melakukan pengendalian terhadap penyimpangan sosial. ( peribadahan, ponpes).
  4. Lembaga hukum. Hukum adalah lembaga yang berperan penting terhadap peraturan negara dalam melakukan pengendalian. (pengadilan dan kejaksaan).
  5. Lembaga keamanan. Keamanan adalah lembaga resmi dari pemerintah untuk menertibkan keamanan dalam pengendalian sosial. (TNI dan POLRI).
  6. Lembaga adat. Adat adalah lembaga yang berperan menegakkan aturan adat di masyarakat dalam melakukan pengendalian terhadap perilaku yang menyimpang. (ketua suku, UU tidak tertulis).
  7. Lembaga tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat adalah lembaga yang mempunyai pengaruh besar dalam suatu masyarakat dalam melakukan pengendalian terhadap perilaku yang menyimpang. (tokoh karismatik).

Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang pengendalian sosial dalam masyarakat berserta jenis – jenisnya. Semoga bermanfaat bagi anda.

Friday, October 14, 2016

Konsekuensi dari Diferensiasi Sosial

Konsekuensi dari Diferensiasi Sosial


Konsekuensi dari diferensiasi sosial. Diferensiasi sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat dalam garis horizontal. Sehingga didalam diferensiasi semuanya sejajar tidak ada kelas – kelas tertentu. Diferensiasi ini banyak sekali bentuk – bentuknya dan bermacam – macam. Dan adanya diferensiasi dalam masyarakat ini akan membawa banyak konsekuensi atau pengaruh dalam masyarakat. Pengaruh tersebut dapat berupa sesuatu yang bernilai positif atau pun negatif.

Macam – macam konsekuansi dari diferensiasi yaitu sebagai berikut :

1. Interseksi ( intersection )

Interseksi yaitu gambaran persilangan keanggotaan antara individu – individu dalam masyarakat yang majemuk. Interseksi ini bisa terjadi dari berbagai macam suku, agama, jenis kelamin dalam suatu kelompok masyarakat. Interseksi ini dapat dibentuk dari interaksi sosial yang berjalan secara menerus. Contoh dari interseksi yaitu pada peristiwa haji di kota mekah yang sering ditayangkan di TV. Para jemaah haji tersbeut tidak hanya dari Indonesia saja, melainkan dari berbagai penjuru dunia. Dan tentunya terdapat berbagai macam ras – ras yang berbeda. Keanggotaan masyarakat yang saling menyilang akan menimbulkan terjadinya loyalitas yang juga saling menyilang. Interseksi berfungsi positif, karena dengan adanya saling menyilang dalam keanggotaan masyarakat yang berbeda akan melahirkan suatu integrasi.

Saluran interseksi
  1. Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia disebut lingua franca yang artinya bahasa dapat menyatukan individu – individu dan kelompok – kelompok yang memiliki khasanah budaya beragam. Bahasa Indonesia memiliki kelebihan yaiyu tidak membedakan individu berdasarkan tingkatan sosial dan mudah didapat & dipelajari oleh seluruh bangsa Indonesia.
  2. Ekonomi. Di pasar masyarakat saling bertemu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan di industri masyarakat akan saling berinteraksi dan melakukan kerjasama sehingga akan menyebabkan terjadinya interseksi.
  3. Transportasi. Di pelabuhan, terminal, bandara dan stasiun memungkinkan akan terjadinya interseksi dari berbagai daerah.
  4. Sosial. Melalui jalur perkawinan amalgamasi akan menyebabkan timbulnya interseksi, begitu juga program transmigrasi.
  5. Politik. Hubungan 2 negara akan menyebabkan terjadinya interseksi dan bisa untuk mempererat rasa persaudaraan antar ras dan bangsa.

2. Konsolidasi sosial ( social consolidation )

Konsolidasi adalah penggabungan beberapa keanggotaan dengan menguatkan sifat – sifat keanggotaan dalam suatu kelompok tersebut. Contoh dari konsolidasi yaitu konsolidasi antara status dan asal daerah, misalnya ikatan mahasiswa Yogya dengan Kudus.

Dampak positif konsolidasi : akan meningkatkan solidaritas antar kelompok
Dampak negatif konsolidasi : terjadinya konflik.
Konsolidasi sosial cenderung akan menghambat proses integrasi sosial dalam masyarakat.

3. Mutual akulturasi

Mutual artinya proses yang saling menguntungkan antara kedua pihak dalam proses interaksi. Sedangkan akulturasi adalah percampuran 2 kebudayaan atau lebih namun tidak meninggalkan kebudayaan yang lama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberagaman dalam masyarakat yang melibatkan berbagai unsur-unsur sosial maupun budaya akan saling memberikan manfaat.

4. Primordialisme (primordialism)

Primordialisme adalah suatu pandangan atau paham yang menunjukkan sikap loyalitas yang berlebihan. Sebab munculnya gejala primordialisme yaitu adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok. Primordialisme memiliki segi positif yaitu nilai – nilai dan budaya local akan tetap terpelihara. Dan segi negatifnya yaitu dapat terjadi konflik.

5. Ethosentrisme (enthocentrism)

Ethosentrisme adalah suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan menggunakan ukuran – ukuran yang berlaku di masyarakat. Sikap enthosentrisme berpandangan bahwa kebudayaan sendiri merupakan paling baik, namun kebudayaan masyarakat lain di pandang lebih rendah.  Ethosentrisme ini merupakan perwujudan dari sikap primordialisme yang berlebihan.

Ethosentrisme memiliki segi positif yaitu dapat mempertinggi semangat nasionalisme dan patriotism, dapat meneguhkan cinta tanah air dan dapat menjaga keutuhan budaya yang ada. Sedangkan segi negatifnya yaitu menghambat hubungan antar bangsa dan menghambat proses asimilasi & integrasi.

6. Politik aliran / sectarian (sectarian policy)

Politik aliran adalah keadaan dimana sebuah kelompok atau organisasi tertentu dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa, baik itu formal atau non formal. Tentunya dalam masyarakat terdapat beraneka ragam partai politik yang ada. Aliran ini dimanfaatkan individu untuk memenuhi kepentingan. Dalam masyarakat jawa terdapat 3 golongan menurut Clifford Geertz yaitu golongan santri, golongan priyayi, dan golongan abangan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang konsekuensi dari diferensiasi sosial. Semoga bermanfaat bagi anda.

Tuesday, October 11, 2016

Bentuk – Bentuk Mobilitas Sosial Dalam Suatu Masyarakat

Bentuk – Bentuk Mobilitas Sosial Dalam Suatu Masyarakat


Bentuk-bentuk mobilitas sosial dalam suatu masyarakat. Mobilitas berasal dari  kata latin mobilis yang artinya dapat dipindahkan atau gerak. Adanya kata tambahan sosial pada mobilitas sosial berarti kata tersebut menekankan pada aspek kemasyarakatan yang melibatkan seseorang ada dalam masyarakat. Sehingga mobilitas sosial adalah gerak perpindahan dari status sosial yang satu ke status yang lain. Bentuk – bentuk mobilitas sosial yaitu sebgai berikut :

A. Mobilitas sosial vertikal (vertical social mobility)

Mobilitas sosial vertikal yaitu perpindahan status seseorang pada lapisan yang berbeda. Pada mobilitas sosial ini terjadi perpindahan yang tidak sama, yaitu bergerak naik atau turun dari strata satu ke strata yang lain. Mobilitas sosial vertikal ada 2 macam bentuk yaitu :
  1. Masuknya individu yang semula mempunyai kedudukan yang lebih rendah ke lapisan yang lebih tinggi, dimana kedudukan tersebut telah tersedia
  2. Menggantikan kedudukan yang semula kosong akibat adanya proses peralihan generasi.
Mobilitas sosial dibagi menjadi 2 macam yaitu mobilitas sosial vertikal naik (social climbing) dan mobilitas sosial vertikal turun (social sinking).
  1. Social Climbing, yaitu perpindahan kedudukan seseoramg dari lapisan yang rendah ke lapisan yang lebih tinggi. Penyebab social climbing yaitu untuk melakukan peningkatan prestasi kinerja dan untuk menggantikan kedudukan yang kosong akibat adanya proses peralihan generasi.
  2. Social Sinking, yaitu perpindahan kedudukan seseorang dari lapisan yang tinggi ke lapisan yang lebih rendah. Proses social sinking seringklai menimbulkan gejoalk psikis bagi seseorang karena ada perubaha pada hak dan kewajiban. Penyebab social sinking yaitu akan memasukki masa pensiun dan berbuat kesalahan yang fatal.

B. Mobilitas sosial horizontal (horizontal social mobility)

Mobilitas sosial haorizontal adalah perubahan yang di alami seseorang pada lapisan yang sama, tanpa mengubah tinggi rendahnya kedudukan semula. Factor penyebab terjadinya mobilitas sosial horizontal yaitu :
  • Alasan faktor ekonomi. Seseorang beralih pekerjaan yang sederajat dengan tujuan untuk dapat keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang sebelumnya.
  • Alasan faktor keamanan. Seseorang yang pindah dari wilayah satu ke wilayah lain dikarenakan adanya perubahan struktur wilayah tersebut. Gunanya untuk melakukan keamanan diri.
  • Alasan dengan nafkah hidup. Seseorang yang bekerja di suatu wilayah mereka hidupnya tidak pernah menetap, sehingga mereka akan berpindah dari satu tempat ke tempat lain

C. Mobilitas sosial antargenerasi

Mobilitas sosial antargenerasi adalah perpindahan status sosial seseorang yang terjadi antar generasi atau lebih. Mobilitas ini terjadi karena adanya perubahan status sosial dalam keluarga. Mobilitas ini mengacu pada perbedaan status yang dapat dicapai seseorang yang telah dimiliki keluarganya sendiri dibandingkan dengan status sosial yang dimiliki orang tuanya. Mobilitas sosial ada 2 macamnya yaitu :
  1. Mobilitas intergenerasi, yaitu peralihan status yang dimiliki seseorang yang terjadi diantara beberapa generasi. Pada suatu keluarga pasti memiliki status yang beda – beda. Dalam mobilitas intergenerasi ini memiliki 2 bentuk yaitu mobilitas intergenerasi yang naik dan mobilitas intergenerasi yang turun.
  2. Mobilitas intragenerasi, yaitu peralihan status yang dimiliki seseorang yang terjadi dalam satu generasi yang sama.  Mobilitas ini hanya terjadi pada generasi yang sama. Jika dalam keluarga memiliki seorang anak yang banyak pasti tersebut anak tersebut akan berbeda – beda status sosialnya. Dalam mobilitas intragenerasi ini juga terdapat gerak naik turun.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang bentuk – bentuk mobilitas sosial dalam suatu masyarakat. Semoga bermanfaat bagi anda.

Tuesday, September 13, 2016

Konsep – Konsep Tentang Realitas Sosial (Hubungan Kemasyarakatan) Dalam Sosiologi

Konsep – Konsep Tentang Realitas Sosial (Hubungan Kemasyarakatan) Dalam Sosiologi


Konsep-konsep tentang realitas sosial (hubungan kemasyarakatan). Manusia pada dasarnya memiliki kemampuan untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Sehingga manusia akan saling berinteraksi antara manusia satu dengan yang lainnya. Maka terbentuklah suatu kesatuan dalam masyarakat tersebut. Jadi dalam masyarakat tercipta adanya realitas sosial dalam masyarakat. Realitas sosial adalah suatu kenyataan yang dapat kita lihat dalam kehidupan kemasyarakatan sehari – hari sebagai akibat dari keinginan manusia untuk bersatu dengan manusia yang lainnya. Dalam sosiologi tidak memandang sebuah kejadian tetapi hanya berdasarkan yang nampak saja melainkan sampai ke bagian fakta yang tersembunyi di balik sebuah fenomena sosial. Fenomena sosial adalah suatu gejala yang muncul di masyarakat dan dapat disaksikan oleh panca indera manusia serta dinilai secara ilmiah.

Realitas sosial adalah suatu kenyataan yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari – hari sebagai akibat dari keinginan manusia yang bersatu dengan manusia lainnya.

1. Menurut Emilie Durkheim, realitas sosial berlangsung melalui beberapa tahap yaitu :
  • Pengenalan adalah suatu hal baru yang diwujudkan dalam bentuk ajaran yang diperkenalkan oleh seseorang secara langsung atau pun tidak langsung melalui komunikasi dan interaksi sosial sehingga dapat dipahami oleh setiap anggota masyarakat.
  • Order adalah suatu nilai atau ajaran yang di akui serta dipatuhi seluruh anggota masyarakat yang ada didalamnya.
  • Keajegan adalah kondisi masyarakat yang secara tetap dan teratur dalam melaksanakan nilai – nilai atau ajaran – ajaran yang ada.
  • Pola adalah suatu nilai yang telah tetap dan teratur dan dijadikan modal untuk ditiru oleh setiap anggota masyarakat.
2. Bentuk – bentuk realitas sosial

Relaitas sosial terbentuk karena hasil dari kehidupan sosial manusia sehari – harinya. Bentuk – bentuk realitas sosial yaitu sebagai berikut :

a. Keluarga

Dalam arti sempit, keluarga adalah kesatuan sosial terkecil dalam masyarakat. Dalam arti luas, keluarga adalah kelompok orang yang dipersatukan dalam pernikahan yang membentuk satu rumah tangga dan saling berkomunikasi dan juga berinteraksi satu sama lain. Keluarga dapat di bedakan menjadi 2 yaitu keluarga luas (extended family) yang terdiri dari kakek, nenek, ayah, ibu, anak – anak dan semua cucu yang ada dalam satu rumah. Dan keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari ayah, ibu dan anak – anak yang belum nikah.

b. Kekerabatan

Kekerabatan adalah kesatuan sosial yang anggota – anggotanya mempunyai buhungan pertalian darah. Sistem kekerabatan yang umum berlaku adalah :
  1. Bilateral / parental. Bahwa suatu anggota kelompok kekerabatan ditentukan melalui garis keturunan ayah dan ibu secara bersama – sama. Dalam sistem bilateral ini kedudukan pria dan wanita sama. Contoh masyarakat yang melakukan sistem ini yaitu Jawa, Dayak dan Melayu.
  2. Unilateral / unilateral. Bahwa suatu anggota kelompok kekerabatan ditentukan melalui garis keturunan salah satu pihak yaitu antara pihak ayah atu ibu. Jika ditarik dari pihak ayah disebut dengan Patrilineal (patri/pater). Sedangkan jika ditarik pada pihak ibu disebut dengan Matrilineal (matri/mater). Contoh masyarakat yang melakukan sistem ini yaitu Batak, Makassar dan Minangkabau.

Sistem Kekerabatan
Sistem Kekerabatan

c. Perkumpulan

Perkumpulan adalah satu kesatuan sosial yang didasarkan oleh adanya kesamaan kepentingan. Syarat dari sebuah perkumpulan yaitu :
  1. Adanya sistem interaksi antar anggota.
  2. Adanya norma yang menagtur interaksi.
  3. Tempat sebagai kesatuan dari individu yang kadang berkumpul.
d. Ketetanggaan

Ketetanggaan adalah satu kesatuan sosial yang atas orang – orang yang tempat tinggalnya berdekatan. Dalam kehidupan sehari – hari pasti kita membutuhkan pertolongan dari saudara dekat. Sehingga tetangga adalah saudara dekat kita walaupun tidak ada hubungan dara, namun tetangga yang selalu ada jika kita membutuhkan.

e. Persahabatan

Persahabatan adalah satu kesatuan sosial yang melibatkan orang – orang yang berhubungan akrab satu sama lain atas dasar perhatian dan kepentingan. Dalam hal ini bukan atas dasar saling cinta asmara. Tetapi cinta dalam hal kepentingan.

f. Saingan

Saingan adalah kelompok orang – orang yang terlibat dalam perebuatan sesuatu yang jumlahnya terbatas. Tanpa disertai pertentangan dan usaha saling menjatuhkan.

g. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok orang yang menempati wilayah tertentu dan membina kehidupan bersama dalam berbagai aspek kehidupan atas dasar norma sosial tertentu dalam waktu yang cukup lama. Dalam masyarakat ini tidak dapat berdiri sendiri, tetapi erat hubungannya dengan lingkungan.

h. Suku bangsa

Suku bangsa adalah sekelompok manusia yang terikat oleh kesadaran dan kesatuan kebudayaan yang dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Suku bangsa mempunyai ciri – ciri yaitu ukuran tubuh yang sama, warna kulit yang sama, bertempat tinggal yang sama dan cara penghidupan yang sama.

i. Badan internasional

Badan internasional adalah sebagai wadah kerjasama antar beberapa negara mengenai segi kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik dan hankam. Contohnya PBB, ASEAN, OPEC dll.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang konsep – konsep realitas sosial. Semoga bermanfaat bagi anda.

Saturday, September 10, 2016

[Artikel Lengkap] Mengenal Jenis-Jenis Angin

[Artikel Lengkap] Mengenal Jenis-Jenis Angin


Mengenal jenis-jenis angin. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang jenis-jenis angin. Mungkin selama ini kita hanya tahu bahwa jenis angin hanya ada satu, sebenarnya jenis angin sangat beragam. Angin memiliki bentuk atau wujud yang tak kasat mata. Kita hanya bisa mengetahui tentang adanya angin lewat hembusan di udara atau bisa juga dengan bergeraknya tumbuhan di sekitar. Angin termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui artinya sumber daya alam tersebut dapat kembali pulih dengan cepat setelah dieksplor oleh manusia dalam waktu yang sangat singkat. Dalam kehidupan sehari-hari, makhluk hidup sangat membutuhkan angin karena berguna untuk bernapas. Nah untuk lebih jelasnya, langsung saja kita bahas tentang jenis-jenis angin.

Pengertian Angin

Angin merupakan udara yang bergerak akibat rotasi bumi dan perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Perbedaan udara itulah yang menyebabkan gerakan udara atau angin. Angin bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum menuju ke daerah bertekanan minimum. Jadi semakin tinggi sebuah tempat maka tekanan udaranya semakin berkurang. Angin bergerak dari belahan bumi utara menolak ke kanan dan dari belahan bumi selatan membelok ke kiri. Kecepatan sebuah angin dapat ditentukan oleh perbedaan tekanan udara antara tempat asal dan tujuan angin serta kondisi medan yang dilaluinya. Alat untuk mengukur kecepatan angin adalah Anemometer. Dalam melakukan proses terjadinya sebuah angin, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya karena angin tidak dapat muncul secara tiba-tiba. faktor-faktor yang mempengaruhi proses terjadinya angin, antara lain :
  • Gradien Barometris merupakan sebuah bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar yang memiliki jarak 111 km. Jika gradien barometrisnya semakin besar maka tiupan angin juga semakin cepat
  • Letak tempat. Kecepatan angin akan lebih cepat jika berada di dekat khatulistiwa jika dibandingkan dengan tempat yang letaknya sangat jauh dengan khatulistiwa
  • Ketinggian tempat. Semakin tinggi sebuah tempat maka semakin kencang angin yang tertiup
  • Waktu. Angin akan lebih cepat bergerak pada waktu siang hari sedangkan pada malam hari angin akan bergerak lebih melambat
Angin juga seperti manusia bahkan makhluk hidup lainnya karena angin memiliki hal alamiah lainnya sehingga angin memiliki sifat tertentu. Sifat-sifat tertentu angin antara lain :
  • Angin dapat menyebabkan tekanan pada permukaan yang menentang arah angin tersebut
  • Angin dapat mempercepat pendinginan dari benda yang bersifat panas
  • Angin mempunyai kecepatan yang beragam dari satu tempat ke tempat lainnya dan dari waktu ke waktu

Jenis-Jenis Angin

Angin mempunyai banyak jenis yang belum kita ketahui. Walaupun demikian angin dapat digolongkan menjadi dua jenis, antara lain :

1. Angin Tetap

Angin tetap merupakan angin yang memiliki arah hembusan yang tetap sepanjang tahunnya. Angin tetap dapat dibedakan lagi menjadi empat macam yaitu :
  • Angin Pasat, merupakan angin yang berhembus terus menerus dari daerah subtropis utara atau selatan menuju ke equator atau khatulistiwa
  • Angin Anti Pasat, merupakan angin yang berhembus dari daerah equator menuju ke daerah subtropis. Hal tersebut dapat terjadi karena daerah tersebut memiliki tekanan udara yang telah berubah menjadi minimum
  • Angin Barat, merupakan angin tetap yang berhembus dari daerah maksimum subtropics menuju ke daerah minimum frontal (lintang 66 ½ 0 LU/LS), minimum subpolair dari 350-66 ½ 0 LU/LS
  • Angin Timur, merupakan angin tetap yang berhembus dari daerah maksimum menuju ke kutub atau maksimum polair ke daerah minimum subpolair (900-66 ½ 0 LU/LS)
2. Angin Tidak Tetap

Angin tidak tetap merupakan angin yang memiliki arah hembusan yang tidak tetap atau tidak menentu sepanjang tahun. Angin tetap dapat digolongkan menjadi dua yatitu :

1. Angin Muson merupakan angin yang berganti arah dalam periode tertentu (kurang lebih 6 bulan). Angin muson ini disebabkan adanya perbedaan tekanan udara yang terjadi pada dua benua yang mengapit kepulauan Indonesia yaitu benua Asia yang kaya akan perairan dan Australia yang kering. Pergantian arah dapat disebabkan karena letak matahari (gerak semu) yang ½ tahun berada di utara dan ½ tahun berada di selatan. Juga dapat disebabkan karena pengaruh panas matahari terhadap daratan dan samudera tidak sama. Angin muson ini dapat dibagi menjadi dua macam, antara lain :
  • Angin Muson Barat, merupakan angin yang berhembus dari benua Asia (musim dingin) menuju ke benua Australia (musim panas) serta mengandung curah hujan yang sangat banyak dan biasanya dapat terjadi di Indonesia bagian barat. Angin muson barat ini akan berpengaruh terjadinya musim penghujan sehingga dapat terjadi pada bulan Oktober-April. Bulan Oktober-April kedudukan matahari berada di belahan bumi selatan, akibatnya belahan bumi selatan memiliki suhu lebih tinggi jika dibandingkan dengan belahan bumi utara. 
  • Angin Muson Timur, merupakan angin yang berhembus dari benua Australia (musim dingin) menuju ke benua Asia (musim panas) serta mengandung curah hujan yang sedikit dan biasanya terjadi di Indonesia bagian timur. Sehingga angin muson timur sangat berpengaruh terjadinya musim kemarau yang terjadi pada bulan April-September. Bulan April-September kedudukan matahari berada di belahan bumi utara. 
2. Angin Lokal

Angin lokal dapat dibedakan menjadi lima kelompok, antara lain :
  • Angin Darat dan Angin Laut. Angin darat merupakan angin yang bertiup dari daratan menuju ke lautan. Biasanya angin darat dapat terjadi pada malam hari sekitar pukul 20.00 sampai 06.00. Angin darat dapat dimanfaatkan nelayan untuk berangkat mencari ikan. Sedangkan angin laut merupakan angin yang bertiup dari laut menuju ke darat. Biasanya terjadi pada siang hari sekitar pukul 09.00 sampai 16.00. Angin laut dimanfaatkan nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.
  • Angin Lembah dan Angin Gunung. Angin lembah merupakan angin yang bertiup dari lembah menuju ke puncak gunung dan biasanya terjadi pada siang hari. Sedangkan angin gunung merupakan angin yang bertiup dari puncak gunung menuju ke lembah dan biasanya terjadi pada malam hari. 
  • Angin Fohn. Angin fohn merupakan angin yang dapat terjadi sesuai dengan hujan Orografis. Umumnya angin fohn akan bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin fohn akan jatuh dari puncak gunung yang bersifat panas dan kering karena uap airnya sudah dibuang pada saat hujan orografis.  Sehingga angin fohn bersifat merusak dan dapat menimbulkan korban. Misal tanaman yang terkena angin fohn dapat mati sedangkan pada manusia akan mengalami penurunan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Contoh angin fohn adalah angin Bahorok di Deli, angin Kumbang di Cirebon, angin Gending di Pasuruan, dan sebagainya. 
  • Angin Siklon dan Anti Siklon. Angin siklon merupakan angin yang gerakannya memusat karena daerah bertekanan minimum yang dikelilingi oleh daerah yang bertekanan maksimum. Sedangkan angin anti siklon merupakan angin yang gerakannya meninggalkan pusat karena daerah bertekanan maksimum yang dikelilingi daerah bertekanan minimum. Kedua jenis angin ini dapat terjadi pada daerah yang memiliki perbedaan suhu yang mencolok sehingga gradien barometrisnya tinggi. Pola gerakan angin siklon dan anti siklon adalah sebagai berikut. 
Pola gerakan angin siklon dan anti siklon
Pola gerakan angin siklon dan anti siklon

Demikianlah artikel tentang jenis-jenis angin. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda. Selamat membaca

Sosiologi Merupakan Ilmu Yang Mengkaji Tentang Perilaku Hubungan Masyarakat

Sosiologi Merupakan Ilmu Yang Mengkaji Tentang Perilaku Hubungan Masyarakat


Sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang perilaku hubungan masyarakat. Pada dasarnya sosiologi merupakan ilmu yang mengakaji tentang hubungan masyarakat dan lingkungannya. Sosiologi juga termasuk ilmu yang paling muda dari ilmu – ilmu sosial lainnya. Pada umumnya orang pertama kali secara tidak sadar ilmu sosiologi telah dipelajari. Karena orang tersebut telah menjadi anggota masyarakat dan juga telah mempunyai hubungan sosial antar manusia. Sejak lahir di dunia orang sudah saling berhubungan, berinteraksi dan juga bersosialisasi dengan lingkungan keluarga atau pun dengan kelompok sosial lainnya. Orang yang semakin dewasa ia akan lebih luas pergaulannya. Maka kita perlu menyadari bahwa budaya dan peradaban dewasa merupakan hasil perkembangan masa – masa yang silam. Secara umum sosiologi adalah ilmu yang mengakaji tentang interaksi manusia dengan manusia lain dalam suatu masyarakat atau kelompok sosialnya. Sehingga melahirkan nilai – nilai, norma dan kebiasan – kebiasan yang di anut dalam masyarakat atau kelompom sosial dan bersifat mengikat.

A. Sosiologi sebagai ilmu


Secara etimologis, sosiologi berasal dari bahasa latin “socius” yang artinya teman. Dan kata “logos” yang berasal dari Yunani yang artinya ilmu. Jadi sosiologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Atau bisa dikatakan sosiologi berbicara mengenai masyarakat. Pada abad ke 19, sosiologi dipopulerkan oleh filosof Perancis yang bernama AUGUSTE COMTE. Auguste Comte ini disebut sebagai bapak sosiologi. Karena ia yang pertama kali memakai istilah ilmu sosiologi dalam bukunya yang berjudul “Course De Philosphie Positive”. Dalam buku tersebut Auguste Comte mengemukakan pandangannya mengenai hukum kemajuan manusia ( hukum tiga jenjang). Hukum tiga jenjang yaitu sebagai berikut :
  1. Jenjang teologi yaitu tahap dimana manusia mengacu pada hal – hal yang bersifat ke tuhanan.
  2. Jenjang metafisika yaitu tahap dimana manusia mengacu pada kekuatan – kekuatan yang bersifat abstrak.
  3. Jenjang positip yaitu tahap dimana manusia sudah berfikir secara ilmiah.

B. Ciri – ciri sosiologi

Sosiologi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Sosiologi juga merupakan ilmu pengetahuan. Pengetahuan (science) adalah apa yang ada didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indera manusia. Sedangkan ilmu merupakan buah pikiran manusia. Menurut Harry M Johson, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri – ciri Sebagai berikut :
  1. Bersifat empiris artinya didasarkan pada observasi dan akal sehat manusia.
  2. Bersifat teoritis artinya selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan.
  3. Bersifat komulatif artinya teori – teori sosiologi fibentuk berdasarkan teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki dan diperhalus.
  4. Bersifat non etis artinya dalam sosiologi bukan baik buruknya fakta namun menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

C. Sifat hakikat sosiologi

Menurut Soerjono Soekamto, sosiologi merupakan ilmu sosial yang murni, abstrak, rasional, empiris dan bersifat umum. Sehingga sosiologi mempunyai sifat dan hakikat sebagai berikut :
  1. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari tentang gejala – gejala kemasyarakatan. Dalam hal ini sosiologi berarti mengkaji tentang gejala – gejala di masyarakat.
  2. Sosiologi merupakan ilmu pengatahuan yang bersifat murni bukan ilmu pengatuhan terampil. Dalam hal ini sosiologi berarti ilmu pengatahuan yang sifatnya murni atau asli. 
  3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat abstrak bukan ilmu pengatahuan yang bersifat konkret. Dalam hal ini sosiologi berarti bersifat abstrak atau tidak nyata.
  4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum bukan ilmu pengetahuan yang khusus. Dalam hal ini sosiologi berarti ilmu pengetahuan yang sifatnya umum tidak khusus.
  5. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional.

Dari sosiologi sebagai ilmu, ciri – ciri sosiologi dan sifat hakikat sosiologi dapat kita simpulkan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan manusia di dalam kemasyarakatan yang sifatnya murni namun abstrak. Sosiologi sangat berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam bermasyarakat timbul adanya interaksi dan interaksi merupakan salah satu wujud dari sosiologi. Dengan adanya interaksi manusia akan selalu menjaga keteraturan dalam kemasyarakatan. Sehingga akan melahirkan suatu nilai – nilai sosial, norma sosial atau kebiasan – kebiasaan yang mengwajibkan seluruh anggotanya tunduk pada nilai – nilai , norma atau kebiasaan yang ada dalam masyarakat tersebut. Dan juga mereka akan terikat pada nilai – nilai, norma atau kebiasaan tersebut.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang perilaku hubungan masyarakat. Semoga bermanfaat bagi anda.

Monday, August 29, 2016

Memahami Bentuk – Bentuk Diferensiasi Sosial Dalam Fenomena Kehidupan

Memahami Bentuk – Bentuk Diferensiasi  Sosial Dalam Fenomena Kehidupan

Memahami bentuk-bentuk diferensiasi sosial dalam fenomena kehidupan. Difensiasi sosial berbeda dengan stratifikasi sosial. Pada stratifikasi sosial terdapat perbedaan suatu masyarakat secara vertikal atau bertingkat. sedangkan pada Diferensiasi merupakan perbedaan suatu masyarakat secara horizontal. Artinya diferensiasi tidak mengenal kelas yang bertingkat. Namun dalam diferensiasi dianggap sejajar. Pada dasarnya diferensiasi menunjukkan adanya keragaman dalam sebuah komunitas. Dapat ditinjau dari suku bangsa, ras, agama, profesi, klan dan jenis kelamin. Dari tinjauan tersebut menunjukkan adanya diferensiasi yang ada dalam masyarakat namun tidak memandang kelas – kelas sosial yang bertingkat.

A. Pengertian diferensiasi sosial ( social differentiation)

Diferensiasi sosial (kemajemukan masyarakat) merupakan perbedaan suatu masyarakat ke dalam kelompok – kelompok secara horizontal atau tidak bertingkat. Diferensiasi sosial berbeda dengan stratifikasi sosial. Karena pada startifikasi sosial perbedaan suatu masyarakat ke dalam kelompok – kelompok secara vertikal. Artinya dalam stratifikasi sosial struktur pengelompokannya ke dalam kelas – kelas. Namun stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial memiliki persamaan yaitu sama – sama menunjukkan adanya keanekaragaman yang terjadi dalam suatu masyarakat. Walaupun terkadang menimbulkan beberapa masalah.

B. Faktor – faktor penyebab diferensiasi masyarakat Indonesia

Ada beberapa faktor yang meneyebabkan diferensiasi dalam masyarakat Indonesia yaitu sebagai berikut :
  1. Keadaan geografis Indonesia yang berupa negara kepulauan. Hal ini akan melahirkan berbagai ragam kebudayaan suku bangsa. 
  2. Indonesia terletak pada jalur strategis pelayaran dunia, yaitu berada di antara samudra hindia dan samudra pasifik. Hal ini dapat mempengaruhi terciptanya pluralitas agama dan ras. Namun yang paling menonjol yaitu agama.
  3. Perbedaan iklim dan struktur tanah antara daerah satu dengan daerah lain menyebabkan perbedaan mata pencaharian masyarakat. Hal ini menyebabkan kemajemukan regional.
Selain  ketiga faktor tersebut masih ada banyak lagi faktor – faktor yang lain. Diferensiasi tidak hanya memiliki faktor – faktor penyebabnya. Namun diferensiasi juga memiliki dampak positif dari faktor – faktor tersebut yaitu sebagai berikut :
  1. Memperkaya budaya bangsa.
  2. Menimbulkan daya tarik bagi wisatawan asing.
  3. Menjadi sumber motivasi dan inspirasi untuk masing – masing daerah.
  4. Menjadi sarana pergaulan antar kelompok.

C. Bentuk – bentuk diferensiasi sosial dalam masyarakat

Bentuk – bentuk diferensiasi ini banyak sekali. Diantaranya yaitu sebagai berikut :

a. Diferensiasi berdasarkan ras

Ras merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri fisik yang sama. Manusia dibagi dalam 3 kelompok ras utama yaitu:
  1. Ras Mongoloid (berkulit kuning dan cokelat)
  2. Ras Negroid (berkulit hitam)
  3. Ras Kaukasoid (berkuli putih)
Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelago) didiami oleh bermacam – macam subras, yaitu :
  • Negrito, yaitu suku bangsa Semang di Semenanjung Malaya.
  • Vendroid, yaitu suku Sakai di Riau, Kubu di Sumatra Selatan.
  • Neo Melanosoid, yaitu penduduk di kepulauan Kei dan Aru.
  • Melayu Tua (proto melayu) yaitu suku Batak, Toraja, Dayak.
  • Melayu Muda (deutro melayu ) yaitu Aceh, Minang, Bugis, Makassar, Jawa.
Ilmu yang mempelajari tentang ras manusia yaitu SOMATOLOGI. Perbedaan ras menyebabkan terjadinya perbedaan kebudayaan.

b. Diferensiasi berdasarkan suku bangsa

Suku bangsa merupakan kumpulan dari sistem kekerabatan yang luas sehingga memiliki ikatan pertalian darah yang berasal dari nenek moyang yang sama. Suku bangsa banyak memiliki perbadaan namun suku bangsa juga banyak memiliki persamaan diantaranya yaitu :
  1. Ciri fisik
  2. Bahasa daerah 
  3. Kesenian
  4. Adat istiadat
c. Diferensiasi berdasarkan agama

Agama merupakan suatu sistem yang mengenai kepercayaan dan praktek – praktek yang berhubungan dengan hal – hal yang suci. Di Indonesia terdapat 6 agama yaitu : Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Ajaran agama inilah yang merupakan faktor pembeda dalam kelompok masyarakat. Masing – masing umat memiliki keyakinan yang kuat dari ajaran yang mereka anut. Umat masih dibagi menjadi golongan – golongan yang sempit. Contohnya : Cliford Geetz membagi masyarakat islam Jawa menjadi 3 golongan yaitu : golongan santri, golongan abangan, dan golongan priyayi.

d. Diferensiasi berdasarkan profesi

Profesi merupakan pekerjaan yang dimiliki seseorang sesuai dengan bidang keahliannya. Profesi berkaitan dengan suatu keterampilan yang khusus. Profesi dapat dikatakan diferensiasi  jika tidak ada perbedaan tinggi rendahnya profesi yang dijalankan seseorang. Namun profesi dapat dikatakan stratifikasi jika dilihat dari penghasilan seseorang yang diperoleh dan tinggi rendahnya kekuasaan. Maka profesi dapat dikatakan stratifikasi dan juga diferensiasi sosial.

e. Diferensiasi berdasarkan klan

Klan merupakan suatu kesatuan yang mempunyai pertalian darah terhadap anggota – anggotanya. Dalam masyarakat Indonesia terdapat 2 klan yakni berdasarkan garis keturunan ibu (matrilineal) contohnya pada masyarakat Minangkabau dan garis keturunan ayah (patrilineal) contohnya pada masyarakat Batak.


Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang memahami bentuk – bentuk diferensiasi sosial dalam fenomena kehidupan. Semoga bermanfaat bagi anda.

Thursday, August 25, 2016

Memahami Bentuk – Bentuk Stratifikasi Sosial Dalam Fenomena Kehidupan

Memahami Bentuk – Bentuk Stratifikasi Sosial Dalam Fenomena Kehidupan

Memahami bentuk-bentuk stratifikasi sosial dalam fenomena kehidupan. Stratifikasi sosial berasal dari kata stratum (bahasa latin) yang artinya lapisan. Stratifikasi sosial adalah perbedaan suatu masyarakat ke dalam kelas – kelas yang bertingkat. Stratifikasi sosial merupakan pengelompokan suatu masyarakat secara vertikal. Stratifikasi sosial di wujudkan adanya kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah. Artinya orang yang memiliki kekayaan, kekuasaan, kehormatan dan pendidikan yang tinggi ia akan menempati kelas atas atau sebaliknya. Stratifikasi ini dibentuk dalam masyarakat karena adanya sesuatu yang dihargai dalam suatu masyarakat.

A. Bentuk – Bentuk Stratifikasi Sosial


Ada 3 bentuk – bentuk stratifikasi sosial yaitu :


1. Pelapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi
Pelapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi yaitu perbedaan suatu masyarakat berdasarkan pada kekayaan atau sumber pendapatanya. Perbedaan ini disebut dengan kelas sosial. Kelas sosial ada 3 yaitu :
  1. Kelas atas (upper class). Dalam kelas atas ini terdiri dari orang – orang kaya yang sudah dapat memenuhi kebutuhan primernya, atau bahkan secara berlebihan.
  2. Kelas menengah (middle class). Dalam kelas menengah ini terdiri dari orang – orang yang berkecukupan dan sudah bisa memenuhi kebutuhan pokoknya.
  3. Kelas bawah (lower class). Dalam kelas bawah ini terdiri dari orang – orang yang belum bisa memenuhi kebutuhan primernya.
Tingkatan Masyarakat Ekonomi
Tingkatan Masyarakat Ekonomi

Dikelas atas jumlahnya cenderung lebih sedikit. Maka gambarnya cenderung sempit. Kelas – kelas sosial selalu digambarkan dalam bentuk kerucut ,karena :
  • Jika semakin tinggi kelas sosial, maka semakin sedikit pula masyarakat yang ada di dalamnya.
  • Jika semakin rendah kelas sosial, maka semakin banyak pula masyarakat yang ada di dalamnya.
2. Pelapisan sosial berdasarkan kriteria sosial

Pelapisan sosial berdasarkan kriteria sosial adalah perbedaan masyarakat dalam suatu kelompok yang di dasarkan pada status dan penghormatan seseorang. Status adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat. Jika seseorang mempunyai status dalam masyarakat pasti ia memiliki peran dalam masyarakat tersebut. Peran adalah tindakan yang dilakukan sesuai dengan statusnya. Tinggi rendahnya status seseorang menurut Talcott Parson yaitu :
  1. Kelahiran. Status seseorang yang di dapat berdasarkan keturunan. Contohnya seorang anak yang lahir dari keturunan bangsawan, ia akan lebih di hormati masyarakat.
  2. Kualitas pribadi. Status seseorang yang punya penilaian yang baik akan lebih dihormati masyarakat.
  3. Prestasi. Status seseorang yang di dapat karena memiliki gelar akademik. Contohnya seseorang yang memiliki gelar professor atau doctor ia akan lebih di hormati masyarakat.
  4. Kepemilikan. Status seseorang yang di dapat karena berdasarkan kekayaan seseorang. Contohnya orang yang memiliki harta banyak akan lebih di hormati masyarakat.
  5. Otoritas atau wewenang. Status seseorang yang di dapat karena memiliki jabatan yang tinggi. Contohnya  seorang kepala desa yang memiliki jabatan di desa tersebut akan lebih di hormati di masyarakat.
Status berdasarkan cara memperolehnya dibedakan menjadi 3 yaitu :
  1. Ascribed status yaitu status yang diperoleh seseorang secara otomatis berdasarkan kelahiran. Contohnya kebangsawanan, jenis kelahiran.
  2. Achieved status yaitu status yang di peroleh seseorang dengan cara usahanya sendiri. Contohnya seorang dokter.
  3. Assigned status yaitu status yang di berikan kepada seseorang karena telah berjasa terhadap masyarakat. Contohnya seorang pahlawan.
Seseorang yang memiliki lebih dari satu staus maka akan menimbulkan konflik status. Konflik status ini terjadi apabila seseorang tidak bisa melakukan kedua peran yang ia miliki dalam waktu yang bersamaan maka ia harus menggugurkan salah satu peran yang ia miliki. Contohnya seseorang yang memiliki profesi sebagai polisi ia memiliki 2 peranan yaitu sebagai polisi dan juga sebagai ayah di rumah. Jika ketika anaknya melanggar peraturan lalu lintas maka ayahnya harus menggugurkan salah satu perannya.

3. Pelapisan sosial berdasarkan kriteria politik


Pelapisan sosial berdasarkan kriteria politik ini didasarkan pada kekuasan atau wewenang seseorang. Makin besar kekuasaannya makin tinggi pula lapisan sosialnya. Jika seseorang yang memiliki wewenang atau kekuasan akan di tempatkan pada lapisan atas atau pun sebaliknya. Kekuasan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi pihak lain agar tunduk pada kehendaknya. Contohnya pada daerah kekuasaannya ia mampu mempengaruhi orang – orang yang berada di daerah tersebut sehingga orang lain akan tunduk pada ia. Wewenang adalah kekuasaan pada diri seseorang yang mempunyai dukungan dari masyarakat. Orang yang memiliki kekuasaan belum tentu memiliki wewenang atau pun sebaliknya.


B. Fungsi Stratifikasi Sosial
  1. Distribusi hak-hak istimewa
  2. Lambang atau simbol status 
  3. Sebagai alat solidaritas

Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang memahami bnetuk bentuk stratifikasi dalam fenomena kehidupan. Semoga bermanfaat bagi anda.

Wednesday, August 24, 2016

Memahami Struktur Sosial Dalam Fenomena kehidupan

Memahami Struktur Sosial Dalam Fenomena kehidupan


Memahami struktur sosial dalam fenomena kehidupan. Struktur sosial merupakan suatu tatanan. Dalam masyarakat pasti memiliki suatu tatanan agar tercipta keteraturan dalam masyarakat tersebut dan sifatnya abstrak. Struktur sosia. Dalam masyarakat sangat berbeda – beda, dengan peran dan status yang berbeda pula, sehingga akan menimbulkan terjadinya ketidaksamaan dalam suatu masyarkat.

I. Pengertian struktur sosial

Struktur terdiri 2 kata yaitu struktur dan sosial. Struktur berarti sesuatu cara yang sangat bermakna dan berfungsi. Sedangkan sosial berarti berkaitan dengan suatu masyarakat. Struktur sosial adalah sesuatu cara masyarakat dapat berorganisasikan diri terhadap hubungan – hubungan sosial. Sehingga akan terjadi hubungan timbal balik antara posisi sosial dan peranan sosial. Dalam struktur sosial dijumpai adanya ketidakpastian. Dan ketidakpastian tersebut bisa dilihat dalam 2 aspek yaitu secara horizontal (diferensiasi sosial) dan secara vertikal (statratifikasi sosial).

A. Ciri – ciri struktur sosial
  1. Struktur sosial mengacu pada hubungan – hubungan sosial yang bersifat pokok.
  2. Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antara individu – individu tertentu.
  3. Struktur sosial meliputi seluruh kebudayaan masyarakat.
  4. Struktur sosial merupakan suatu kerangka yang membentuk suatu tatanan
  5. Struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat.
B. Fungsi struktur sosial
  1. Sebagai control sosial
  2. Untuk menciptakan sikap disiplin
  3. Sebagai pengendalian sosial
C. Ketidaksamaan sosial
  1. Ciri fisik manusia sehingga akan menghasilkan suatu perbedaan pada jenis kelamin, warna kulit atau ukuran tubuh.
  2. Kemampuan seseorang sehingga akan menghasilkan suatu perbedaan pada profesi, kekayaan atau hobi.
  3. Latar belakang sosial sehingga akan menghasilkan suatu perbedaan pada tingkat pendidikan, peranan atau kekuasaan.
  4. Geografis sehingga akan menghasilkan perbedaan dalam mata pencaharian.

II. Startifikasi sosial (social stratification)

Stratifikasi sosial berasal dari kata stratum (bahasa latin) yang artinya lapisan. Stratifikasi sosial adalah struktur masyarakat yang membagi masyarakat kedalam bentuk tingkatan – tingkatan. Stratifikasi ini terlihat adanya kelas atas, kelas menengah dan kelas kelas bawah dalam masyarakat.jadi di dalam stratifikasi ini terdapat perbedaan tinggi rendah kedudukan seseorang. Stratifikasi muncul dalam masyarakat karena adanya sesuatu yang dihargai.

A. Proses terjadinya stratifikasi sosial

Proses terjadinya stratifikasi sosial dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
  1. Terjadi secara tidak sengaja. Yaitu pelapisan yang terjadi dengan sendirinya dan sesuai dengan kondisi suatu masyarakat. Ada 4 macam proses terjadinya stratifikasi secara tidak sengaja yaitu kepandaian, tingkat usia, sifat keaslian dan kepemilikan harta.
  2. Dengan sengaja. Yaitu pelapisan yang sengaja disusun untuk tujuan tertentu. Misalnya universitas, sekolah, perusahaan dll.
B. Dasar – dasar pelapisan sosial

Ukuran yang menonjol sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial yaitu:
  1. Ukuran kekayaan (wealth). Masyarakat yang memiliki banyak kekayaan ia akan menduduki lapisan teratas dan sebaliknya. Hal ini dapat dilihat dari : perabotan rumah tangga, cara berpakaian serta bahan yang dipakai, kendaraan pribadi dll.
  2. Ukuran kekuasaan dan wewenang (power). Masyarakat yang memiliki kekuasaaan terbesar ia akan menempati lapisan paling atas atau tinggi. Misalnya jabatan.
  3. Ukuran kehormatan (heredity). Orang – orang yang dalam masyarakat ia di hormati maka ia akan menduduki lapisan teratas.  Misalnya kyai, uztad
  4. Ukuran pendidikan (education). Orang yang memiliki pendidikan tinggi akan menempati lapisan tertinggi pula dalam masyarakat. Contohnya orang – orang yang memiliki gelar akademik.
C. Sifat – sifat pelapisan sosial (natures of social stratification)

Sifat – sifat pelapisan ada 3 yaitu :

1. Pelapisan sosial tertutup

Pelapisan sosial tertutup yaitu pelapisan sosial yang memungkinkan seseorang tidak dapat pindah ke lapisan lain baik itu rendah ke tinggi atau sebaliknya. Contoh : sistem kasta. Kasta itu turun temurun sehingga jika sudah berada di suatu lapisan maka ia selamanya akan tetap berada di lapisan tersebut.

Ciri – ciri pelapisan sosial tertutup:
  • Keanggotaan berdasarkan warisan/kelahiran
  • Berlaku seumur hidup
  • Perkawinan bersifat endogami
  • Hubungan anar kelas terbatas
  • Mobilitas hampir tidak ada
2. Pelapisan sosial terbuka

Pada pelapisan sosial terbuka ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk naik ke lapisan sosial yang berada di atasnya atau bisa juga turun ke lapisan yang ada di bawahnya. Contohnya : majikan yang bangkrut. Awalnya ia berada di lapisan atas namun karena dia bangkrut maka ia turun ke lapisan yang ada di bawahnya. Dan selama bangkrut dia berusaha untuk bangkit lagi hingga akhirnya dia dapat menempati lapisan yang ada di atasnya.

3. Pelapisan sosial campuran

Pelapisan sosial campuran yaitu gabungan dari pelapisan sosial tertutup dengan pelapisan sosial terbuka. Contohnya : seorang yang berasal dari kasta brahmana di Bali. Dan jika ia bekerja di Jakarta sebagai karyawan maka ia akan dianggap sebagai orang biasa. Namun jika ia berusaha menjadi orang yang teratas lagi maka ia harus berusaha menjadi yang terbaik agar ia dihormati seperti di Bali.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang memahami struktur sosial dalam fenomena kehidupan. Semoga bermanfaat bagi anda.

Tuesday, June 21, 2016

Pranata Sosial dan Fungsi Pranata Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Pranata Sosial dan Fungsi Pranata Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat


A. Pranata sosial

Sebagai makhluk sosial pasti kita tidak lepas dengan aturan – aturan atau norma yang diberlakukan dalam suatu masyarakat. Maka pranata sosial adalah suatu sistem norma dalam kehidupan masyarakat untuk mencapai tujuan yang dianggap penting dalam suatu masyarakat. Pranata merupakan seperangkat aturan – aturan tingkah laku yang terorganisir. Aturan tingkah laku ini disebut sebagai norma – norma sosial. Tujuan adanya pranata sosial yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan untuk mengatur kehidupan sosial masyarakat agar berjalan dengan baik dan lancer.

B. Jenis dan fungsi pranata sosial yaitu sebagai berikut :

  1. Pranata keluarga adalah bagian pranata sosial yang meliputi lingkungan keluarga dan saudara. Jenis keluarga ada 2 yaitu pertama nuclear family (keluarga inti) yaitu keluarga yang hanya terdiri dari suami, istri, dan anak (bila mempunyai). Yang kedua extended family (keluarga batih) yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak ditambah dengan anggota keluarga lain seperti kakek, nenek, paman dan bibi. Keluarga merupakan pranata sosial yang paling penting dari pranata – pranata lainnya.
          Fungsi pranata keluarga yaitu :
  • Fungsi pengatur keturunan yaitu untuk melangsungkan hidup manusia dan untuk melanjutkan keturunan. Dan juga untuk mewariskan harta kekayaan.
  • Fungsi pendidikan / sosialisasi yaitu untuk menyesuaikan diri dengan unsur kebudayaan yang dimana pertama kali individu dalam belajar.
  • Fungsi perlindungan yaitu untuk melindungi keluarga dari berbagai bahaya yang dialami oleh anggotanya.
  • Fungsi afeksi yaitu untuk menjaga keharmonisan hubungan keluarga. Dengan cara mencurahkan rasa senang, kecewa atau sedih kepada keluarga.
  • Fungsi ekonomi yaitu untuk mengembangkan suatu usaha dan kemampuan dalam bidang ekonomi.
      
      2.  Pranata agama adalah seperangkat aturan – aturan yang mengatur keimanan manusia terhadap       
           tuhan. Dengan adanya pranata agama manusia bisa mengatur hubungan manusia dengan tuhan,   
           manusia dengan manusia lainnya dan hubungan manusia dengan lingkungannya.
         
           Fungsi pranata agama yaitu :
  • Fungsi sebagai ajaran yaitu untuk mengajarkan manusia agar bersikap lebih baik dari pada sebelumnya.
  • Fungsi untuk penyelamatan yaitu untuk menyelamatkan manusia diakhirat kelak dan akan membuat manusia tahu tentang arti sebuah agama dalam hidupnya.
  • Fungsi tranformatif yaitu untuk mengarahkan manusia agar perbuat kearah yang lebih baik.
  • Fungsi sosial yaitu untuk menghubungkan manusia dengan kehidupan sosialnya.
  • Fungsi memupuk persaudaraan yaitu untuk mempererat tali persaudaraan seseorang.
      
      3. Pranata politik adalah seperangkat norma yang meliputi urusan ketatanegaran suatu negara dengan             mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan. Pranata politik berbentuk tertulis atau tidak tertulis.

          Fungsi pranata politik yaitu :
  • Fungsi pemaksaan norma yaitu sebagai aturan untuk menentukan perilaku yang tepat atau tidaknya.
  • Fungsi penyusun rencana yaitu agar masyarakat bertindak sesuai dengan kegiatan yang ingin dicapai bersama.
  • Fungsi pelindung masyarakat yaitu untuk melindungi masyarakat dari berbagai bahaya yang dialami anggotanya.
  • Fungsi untuk menangani perselisihan yaitu untuk menangani suatu perselisihan yang dialami angotannya.
  • Fungsi pembelajaran yaitu sebagai pembelajaran untuk mencapai keberhasilan pembangunan.

     4.  Pranata ekonomi adalah pranata sosial yang mengatur tentang kegiatan ekonomi yang mencangkup             kegiatan – kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi. Cara produksi, distribusi dan konsumsi ini                 berupa barang dan jasa yang berguna untuk melangsungkan kehidupan dalam bermasyarakat.

          Fungsi pranata ekonomi yaitu :
  • Fungsi produksi yaitu untuk mengatur kegiatan cara membuat barang atau jasa yang berguna bagi masyarakat.
  • Fungsi distribusi yaitu untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
  • Fungsi konsumsi yaitu untuk mengunakan barang dan jasa.

     5.  Pranata pendidikan adalah pranata sosial yang mengatur kegiatan – kegiatan dalam bidang              
          pendidikan bagi suatu masyarakat. Contoh pranata pendidikan yaitu menyelenggarakan              
          persekolahan. Pranata pendidikan ini berguna untuk mempersiapkan hidup individu di kemudian hari.

          Fungsi pranata pendidikan yaitu :
  • Untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan
  • Untuk menyesuaikan diri dalam mengembangkan hubungan sosial
  • Untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan diri
  • Untuk membentuk kepribadian
  • Sebagai perantara dalam pewarisan budaya


Demikanlah yang dapat saya sampaikan tentang pranata sosial dan fungsi pranata sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Semoga bermanfaat bagi anda.

Tuesday, June 7, 2016

Faktor Pembentuk Kepribadian Seorang Individu

Faktor Pembentuk Kepribadian Seorang Individu


Faktor pembentuk kepribadian seorang individu. Faktor pembentuk kepribadian manusia dipengaruhi dengan kebudayaan sekitarnya. Selain itu agama yang dianut, profesi, cara hidup yang berbeda (antara kota dan desa) juga akan mempengaruhi kepribadian seseorang. Kepribadian merupakan suatu yang individu lakukan setiap harinya atau kebiasan individu dan menjadi karakteristik seseorang.

1. Pengertian

Setiap individu pasti memiliki pasti memiliki sifat yang berbeda – beda dari individu satu dengan yang lainnya. Kepribadian tumbuh jika seorang individu memiliki pengalaman sosial. Karena kepribadian sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Kepribadian adalah suatu kebiasaan seseorang yang bersifat tetap dan menjadi karakteristik seseorang. Dan pasti semua individu memiliki kepribadian yang berbeda.

2. Faktor yang menjadi dasar perilaku individu

Faktor yang menjadi dasar perilaku individu yaitu faktor biologis, faktor psikologis, dan faktor sosiologis. Setiap individu pasti memilki faktor tersebut dan saling berbeda dengan individu lainnya. Penjelasan faktor – faktor tersebut yaitu sebagai berikut :
  • Faktor Biologis, faktor yang langsung mempengaruhi kepribadian atau disebut faktor keturunan. Faktor ini dapat memudahakan dalam pergaulan dan agar individu menjadi mandiri.
  • Faktor Psikologis, faktor yang membentuk kepribadian melalui unsur – unsur perasaan dan kemampuan dalam belajar. Faktor ini sering bersifat kejiwaan. Contohya emosi yang diturunkan orang tua dan diwarisi oleh anaknya.
  • Faktor Sosiologis, faktor yang membentuk kepribadian dengan sikap dan perilaku agar sesuai dengan perilaku kelompoknya. 

3. Faktor yang menentukan kepribadian

Selain faktor yang menjadi dasar perilaku individu, faktor yang menentukan kepribadian juga menjadi dasar kepribadian. Kepribadian terbentuk sejalan dengan proses sosialisasi. Ada 4 faktor yang menentukan kepribadian yaitu sebagai berikut :

a. Warisan Biologis

Warisan biologis adalah warisan yang sangat berpengaruh dalam pergaulan sosial. Warisan biologis disebut juga faktor keturunan. Warisan biologis ini memudahkan dalam menyalurkan bakat dan minat seseorang. Misalnya : seseorang bakat menari, belum tentu ia bisa menjadi penari. Jika dia tidak mengembangkan bakatnya.

b. Warisan Lingkungan Alam

Warisan lingkungan alam adalah kebudayaan yang dipengaruhi oleh lingkungan alam. Contohnya perbedaan iklim, topografi dan sumber daya alam. Dan mengakibatkan manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan alam. Misalnya : seorang yang hidup dipantai memilki watak yang keras karena untuk mempertahankan hidupnya. Berbeda dengan orang yang hidup dipegunungan.

c. Warisan sosial

Waisan sosial juga akan mempengaruhi proses kepribadian seseorang. Manusia berusaha mengubah alam sesuai dengan kebudayaannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya : teknologi yang dimilki masyarakat akan diserap individu yang mengalami proses sosialisasi.

d. Kelompok manusia

Dalam hidup manusia pasti memiliki kelompok masyarakat. Setiap anggota pasti memiliki peranan yang diwariskan kepada anggota kelompoknya. Kelompok manusia sama halnya agen sosialisasi. Misalnya : dalam suatu keluarga tentu tidak ada yang sama. Pasti memiliki perbedaan dari fisik, pikiran, perasaan dan emosi.

4. Faktor yang menjadi dasar perkembangan kepribadian

Faktor yang menjadi dasar kepribadian seseorang ada 5 yaitu sebagai berikut :
  1. Sifat Dasar adalah sifat yang mendasari seseorang yang diwarisi oleh orang tuanya. Faktor ini terbentuk pada saat proses perkawinan.
  2. Lingkungan Prenatal adalah lingkungan pada saat individu masih dalam kandungan seorang ibu. Jika ibu menderita penyakit, maka dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi dalma kandungan.
  3. Perbedaan Individual. Setiap individu pasti memiliki perbedaan antara individu satu dengan yang lainnya. Contohnya warna kulit yang individu satu dengan yang lainnya mungkin berbeda.
  4. Lingkungan Hidup. Kondisi yang ada disekeliling individu yang dapat mempengaruhi proses sosialisanya. Misalya : nilai – nilai pandangan hidup.
  5. Motivasi. Kekuatan seorang dalam diri individu untuk melakukan sesuatu yang berhargaa. Dan didasari dengan dorongan dan juga kebutuhan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang faktor pembentuk kepribadian manusia. Semoga bermanfaat dan selamat belajar.

Contoh Perilaku Menyimpang Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Contoh Perilaku Menyimpang Dalam Kehidupan Bermasyarakat

A. Pengertian perilaku menyimpang

Perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai – nilai atau norma yang berlaku di masyarakat. Setiap individu pasti pernah mengalami perilaku yang menyimpang ini. Perilaku menyimpang disebut non konformitas yang artinya sebuah interaksi kepada seseorang dengan tindakan yang tidak sesuai nilai dan norma yang berlaku. Perilaku menyimpang ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan masyarakat. Sifat – sifat penyimpangan ada 2 yaitu :
  1. Penyimpangan Positif adalah penyimpangan yang tidak sesuai dengan nilai atau norma yang berlaku namun mempunyai dampak positif terhadap sistem sosial. Misalnya : seorang wanita yang bekerja sebagai sopir, padahal pekerjaan ini harus dilakukan seorang laki – laki karena hanya untuk membantu beban keluarga. Hal ini juga telah membawa nama wanita dalam emansipasi dan bahkan menjadikan wanita tidak dianggap manusia pasif.
  2. Penyimpangan Negatif adalah penyimpangan yang tidak sesuai dengan nilai atau norma yang bertindak menuju ke arah nilai – nilai sosial yang akan berdampak buruk. Jika seseorang melakukan penyimpangan ini ia akan dikucilkan dari masyarakat. Misalnya : kumpul kebo, perampok, pemabuk dll.

B. Bentuk – bentuk perilaku menyimpang

1. Dilihat dari jenisnya, ada 2 yaitu :
  • Penyimpangan primer yaitu penyimpangan yang pertama kali dilakukan seseorang dan setelah itu ia tidak akan mengulanginya kembali.
  • Penyimpangan sekunder yaitu penyimpangan yang terjadi secara berulang – ulang dan menjadi suatu kebiasan atau ciri khas seseorang yang melakukannya.
2. Dilihat dari jenis penyimpangannya yaitu :

a. Penyimpangan tindakan kejahatan atau kriminal
    Misalnya : pemerkosaan, penganiayaan, perampokan, pencurian dll.
b. Penyimpangan seksual
    Misalnya : perzinaan, perselingkuhan, kumpul kebo dll.
c. Penyimpangan terhadap bentuk pemakaian obat yang berlebihan
    Misalnya : pecandu, alkohol, narkoba dll
d. Penyimpangan terhadap bentuk gaya hidup
    Misalnya : perkelahian, tawuran, perjudian dll.

3. Dilihat jumlah pelakunya yaitu :

a. Penyimpangan individu ( Individual Devition )
  
   Dimana penyimpangan ini dilakukan secara perorangan, dan telah mengabaikan nilai atau norma yang             berlaku. Ada 5 jenis penyimpangan individu yaitu :
  1. Pembandel yaitu penyimpangan yang dimana seseorang tidak mematuhi perintah atau nasihat orang tua, sehingga sikapnya menjadi tidak baik.
  2. Pembangkang yaitu penyimpangan yang dimana seseorang tidak patuh dengan peringatan dari orang yang berwenang.
  3. Pelanggar yaitu penyimpangan yang dimana seseorang melanggar norma yang berlaku didalam masyarakat.
  4. Perusuh yaitu penyimpangan dimana seseorang mengabaikan norma yang berlaku, sehingga menimbulkan dampak negatif.
  5. Munafik yaitu penyimpangan dimana seseorang mengingkari janji terhadap keyakinannya sendiri terhadap orang lain.
b. Penyimpangan kelompok ( Group Devition )

Penyimpangan kelompok adalah penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang dimana ia harus tunduk pada norma yang berlaku didalam kelompok tersebut. Tetapi norma tersebut bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.

c. Penyimpangan campuran ( Mixture of Both  Devition )

Penyimpangan campuran adalah penyimpangan yang dilakukan suatu golongan sosial dimana individu dan kelompok bergabung menjadi satu yang didalamnya terdapat norma yang harus ditaati oleh anggotanya tersebut.

Dalam melakukan suatu tindakan kita haru berhati – hati, terutama kita jangan sampai melakukan penyimpangan di dalam masyarakat. Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang perilaku menyimpang dalam bermasyarakat. Semoga bermanfaat dan selamat belajar.

Sunday, June 5, 2016

Sosialisasi dan Pembentuk Kepribadian

Sosialisasi dan Pembentuk Kepribadian

1. Proses sosialisasi dalam masyarakat


A. Pengertian sosialisasi

Sosialisasi adalah proses belajar seseorang dalam memasuki dunia masyarakat dan untuk menyesuaikan kebudayaan masyarakat. Kebudayaan masyarakat berupa cara bertindak, berinteraksi dan juga bersikap didalam masyarakat tersebut. Sosialisasi diperkenalkan mulai dari lingkungan keluarga, yang lama kelamaan seseorang akan menyesuaikan diri dengan kebudayaan didalam masyarakat. Maka, sosialisasi merupakan bagian terpenting untuk menuju kehidupan masyarakat.

B. Tujuan sosialisasi

Dalam melakukan sosialisasi pasti ada tujuannya tertentu. Untuk mencapai hal yang diinginkan. Tujuannya yaitu sebagai berikut :
  1. Memberikan pengetahuan dan keterampilan agar bisa hidup dalam masyarakat.
  2. Membuat agar seseorang dapat berinteraksi secara afektif.
  3. Membantu individu agar mengetahui nilai – nilai atau norma yang berlaku dalam masyarakat.
  4. Menanamkan nilai – nilai atau norma kepada individu agar mampu menjalankan tugas didalam masyarakat.
  5. Agar mengetahui lingkungan baru yang ada dalam masyarakat.

C. Fungsi sosialisasi
  • Untuk mengenalkan individu agar dapat menyesuaikan diri dengan nilai – nilai atau norma yang ada dalam masyarakat.
  • Untuk mewariskan nilai – nilai atau norma yang ada dalam masyarakat agar terap ada dalam masyarakat.

2. Tahap – tahap sosialisasi

a. Tahap persiapan (preparatory stage )

Tahap persiapan yaitu tahap dimana seorang individu mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya. Tahap persiapan ini adalah tahap pertama individu untuk melakukan tindakan meniru tetapi masih belum sempurna.

b. Tahap meniru ( play stage )

Tahap meniru adalah tahap dimana seorang individu menirukan peran orang lain. Pada tahap ini tindakan meniru sudah terbentuk secara sempurna. Sehingga individu mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

c. Tahap siap bertindak (game stage)

Tahap siap bertindak adalah tahap dimana seorang individu sudah mengenal dunia luarnya, sehingga peniruan terhadap orang lain mulai berkurang. Dan mulai sadar mengenai norma yang berlaku.

d. Tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage)

Tahap penerimaan norma kolektif adalah tahap dimana seorang individu sudah menjadi dewasa. Sehingga mampu menempatkan dirinya pada masyarakat yang luas. Dan mampu bekerja sama dengan orang lain.

3. Media sosialisasi dalam pembentukan kepribadian dan perannya

a. Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama untuk menjadikan individu agar bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Keluarga adalah kelompok yang terkecil dalam masyarakat.sosialisasi dalam keluarga dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Sosialisasi Represif yaitu sosialisasi yang mengutamakan ketaatan anak pada orang tua. Jika anak       salah orang tua menghukumnya. Ciri – ciri sosialisasi represif :
  • Menghukum jika anak salah
  • Komunikasi bersifat satu arah
  • Hukuman dan imbalan material
  • Komunikasi sebagai perintah
  • Komunikasi non verbal

2. Sosialisasi Partisipasi yaitu sosialisasi yang mengutamakan partisipasi anak. Anak diberi sesuatu       jika berperilaku baik. Ciri – ciri sosialisasi partisipasi yaitu :
  • Memberikan imbalan bagi anak berperilaku baik
  • Komunikasi sebagai interaksi
  • Hukuman dan imbalan simbolis
  • Komunikasi hanya berpusat pada anak
  • Komunikasi verbal

b. Teman sepermainan

Teman sepermainan berbeda dengan keluarga. Kelompok sepermainan ini kan berkembang manjadi persahabatan yang luas. Karena ruang lingkup pergaulannya menjadi luas. Peran positif dalam teman sepermainan yaitu :
  1. Individu merasa aman dalam kelompok persahabatan tersebut.
  2. Individu dapat tumbuh menjadi yang lebih baik dan lebih dewasa.
  3. Individu mampu mendapatkan tempat untuk penyalur rasa hatinya.
  4. Mampu mengembangkan ketrampilan – ketrampilannya.

c. Lingkungan sekolah

Dilingkungan sekolah individu mampu menguasai perannya untuk dimasa depan. Yang dimana belum dipelajari dikeluarga dan teman sepermainan. Fungsi lingkungan sekolah adalah untuk mengembangkan kemampuan individu agar mampu mewariskan bakatnya ke generasi berikutnya.

d. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian, karena individu berinteraksi dengan rekan – rekan kerjanya. Dalam berinteraksi biasanya akan menimbulkan suatu konflik dan saling mempengaruhi.

e. Media Massa

Media massa sangat penting bagi kehidupan untuk memberikan pengetahuan seseorang. Akan tetapi media massa memiliki dampak baik itu positif atau negatif yang secara tidak segaja ditiru oleh anak. Oleh karena itu orang tua harus mengawasi anaknya.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang sosialisasi dan pembentuk kepribadian. Semoga bemanfaat bagi anda. 

Disqus Shortname

Ad Inside Post

Comments system