Memahami Bentuk – Bentuk Diferensiasi Sosial Dalam Fenomena Kehidupan
Memahami bentuk-bentuk diferensiasi sosial dalam fenomena kehidupan. Difensiasi sosial berbeda dengan stratifikasi sosial. Pada stratifikasi sosial terdapat perbedaan suatu masyarakat secara vertikal atau bertingkat. sedangkan pada Diferensiasi merupakan perbedaan suatu masyarakat secara horizontal. Artinya diferensiasi tidak mengenal kelas yang bertingkat. Namun dalam diferensiasi dianggap sejajar. Pada dasarnya diferensiasi menunjukkan adanya keragaman dalam sebuah komunitas. Dapat ditinjau dari suku bangsa, ras, agama, profesi, klan dan jenis kelamin. Dari tinjauan tersebut menunjukkan adanya diferensiasi yang ada dalam masyarakat namun tidak memandang kelas – kelas sosial yang bertingkat.
A. Pengertian diferensiasi sosial ( social differentiation)
Diferensiasi sosial (kemajemukan masyarakat) merupakan perbedaan suatu masyarakat ke dalam kelompok – kelompok secara horizontal atau tidak bertingkat. Diferensiasi sosial berbeda dengan stratifikasi sosial. Karena pada startifikasi sosial perbedaan suatu masyarakat ke dalam kelompok – kelompok secara vertikal. Artinya dalam stratifikasi sosial struktur pengelompokannya ke dalam kelas – kelas. Namun stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial memiliki persamaan yaitu sama – sama menunjukkan adanya keanekaragaman yang terjadi dalam suatu masyarakat. Walaupun terkadang menimbulkan beberapa masalah.
B. Faktor – faktor penyebab diferensiasi masyarakat Indonesia
Ada beberapa faktor yang meneyebabkan diferensiasi dalam masyarakat Indonesia yaitu sebagai berikut :
- Keadaan geografis Indonesia yang berupa negara kepulauan. Hal ini akan melahirkan berbagai ragam kebudayaan suku bangsa.
- Indonesia terletak pada jalur strategis pelayaran dunia, yaitu berada di antara samudra hindia dan samudra pasifik. Hal ini dapat mempengaruhi terciptanya pluralitas agama dan ras. Namun yang paling menonjol yaitu agama.
- Perbedaan iklim dan struktur tanah antara daerah satu dengan daerah lain menyebabkan perbedaan mata pencaharian masyarakat. Hal ini menyebabkan kemajemukan regional.
Selain ketiga faktor tersebut masih ada banyak lagi faktor – faktor yang lain. Diferensiasi tidak hanya memiliki faktor – faktor penyebabnya. Namun diferensiasi juga memiliki dampak positif dari faktor – faktor tersebut yaitu sebagai berikut :
- Memperkaya budaya bangsa.
- Menimbulkan daya tarik bagi wisatawan asing.
- Menjadi sumber motivasi dan inspirasi untuk masing – masing daerah.
- Menjadi sarana pergaulan antar kelompok.
C. Bentuk – bentuk diferensiasi sosial dalam masyarakat
Bentuk – bentuk diferensiasi ini banyak sekali. Diantaranya yaitu sebagai berikut :
a. Diferensiasi berdasarkan ras
Ras merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri fisik yang sama. Manusia dibagi dalam 3 kelompok ras utama yaitu:
- Ras Mongoloid (berkulit kuning dan cokelat)
- Ras Negroid (berkulit hitam)
- Ras Kaukasoid (berkuli putih)
Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelago) didiami oleh bermacam – macam subras, yaitu :
- Negrito, yaitu suku bangsa Semang di Semenanjung Malaya.
- Vendroid, yaitu suku Sakai di Riau, Kubu di Sumatra Selatan.
- Neo Melanosoid, yaitu penduduk di kepulauan Kei dan Aru.
- Melayu Tua (proto melayu) yaitu suku Batak, Toraja, Dayak.
- Melayu Muda (deutro melayu ) yaitu Aceh, Minang, Bugis, Makassar, Jawa.
Ilmu yang mempelajari tentang ras manusia yaitu SOMATOLOGI. Perbedaan ras menyebabkan terjadinya perbedaan kebudayaan.
b. Diferensiasi berdasarkan suku bangsa
Suku bangsa merupakan kumpulan dari sistem kekerabatan yang luas sehingga memiliki ikatan pertalian darah yang berasal dari nenek moyang yang sama. Suku bangsa banyak memiliki perbadaan namun suku bangsa juga banyak memiliki persamaan diantaranya yaitu :
- Ciri fisik
- Bahasa daerah
- Kesenian
- Adat istiadat
c. Diferensiasi berdasarkan agama
Agama merupakan suatu sistem yang mengenai kepercayaan dan praktek – praktek yang berhubungan dengan hal – hal yang suci. Di Indonesia terdapat 6 agama yaitu : Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Ajaran agama inilah yang merupakan faktor pembeda dalam kelompok masyarakat. Masing – masing umat memiliki keyakinan yang kuat dari ajaran yang mereka anut. Umat masih dibagi menjadi golongan – golongan yang sempit. Contohnya : Cliford Geetz membagi masyarakat islam Jawa menjadi 3 golongan yaitu : golongan santri, golongan abangan, dan golongan priyayi.
d. Diferensiasi berdasarkan profesi
Profesi merupakan pekerjaan yang dimiliki seseorang sesuai dengan bidang keahliannya. Profesi berkaitan dengan suatu keterampilan yang khusus. Profesi dapat dikatakan diferensiasi jika tidak ada perbedaan tinggi rendahnya profesi yang dijalankan seseorang. Namun profesi dapat dikatakan stratifikasi jika dilihat dari penghasilan seseorang yang diperoleh dan tinggi rendahnya kekuasaan. Maka profesi dapat dikatakan stratifikasi dan juga diferensiasi sosial.
e. Diferensiasi berdasarkan klan
Klan merupakan suatu kesatuan yang mempunyai pertalian darah terhadap anggota – anggotanya. Dalam masyarakat Indonesia terdapat 2 klan yakni berdasarkan garis keturunan ibu (matrilineal) contohnya pada masyarakat Minangkabau dan garis keturunan ayah (patrilineal) contohnya pada masyarakat Batak.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang memahami bentuk – bentuk diferensiasi sosial dalam fenomena kehidupan. Semoga bermanfaat bagi anda.
No comments:
Post a Comment