Monday, August 8, 2016

Mengenal Sistem Pernapasan Pada Tumbuhan

Mengenal Sistem Pernapasan Pada Tumbuhan


Sistem pernapasa pada tumbuhan. Salah satu ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas. Setiap makhluk hidup pasti bernapas termasuk tumbuhan karena jika makhluk hidup tidak bernapas maka akan mati. Bernapas bisa disebut dengan respirasi. Bernapas merupakan kegiatan makhluk hidup untuk menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2). Tujuan dari bernapas yaitu agar makhluk hidup mendapatkan oksigen. Sisa makanan di dalam tubuh akan menghasilkan energi bagi makhluk hidup dengan bantuan oksigen, hal tersebut dinamakan oksidasi. Sedangkan pembakaran sisa makanan yang terjadi di dalam tubuh disebut oksidasi biologis. Nah, sisa pembakaran tadi berupa karbon dan air yang kemudian dibuang ke udara melalui kentut. Energi yang ada di dalam tubuh dapat dimanfaatkan makhluk hidup untuk bertumbuh dan berkembang.

Sistem Pernapasan Pada Tumbuhan

Sebelum membahas lebih jauh, kita bahas terlebih dahulu proses respirasi. Pernapasan diawali dengan proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida melalui alat pernapasan. Tumbuhan dapat melakukan pernapasan setiap waktu, baik pada waktu pagi, siang bahkan malam hari. Banyak organ yang digunakan tumbuhan untuk bernapas, salah satunya adalah stomata. Nah, berikut ada beberapa alat pernapasan pada tumbuhan.


1. Stomata

Stomata merupakan alat pernapasan pada tumbuhan hijau. Stomata dapat disebut dengan mulut daun. Stomata terdiri dari celah atau lubang yang dikelilingi oleh dua sel penjaga (sel epidermis). Stomata terletak di bagian bawah daun. Fungsi stomata yaitu sebagai tempat pertukaran gas pada tumbuhan. Pembukaan dan penutupan pada stomata diatur oleh sel penjaga (sel epidermis). Pada waktu matahari terbit, stomata akan membuka. Sedangkan ketika sudah gelap maka stomata akan menutup. Matahari terbit (siang) adalah waktu yang sangat cocok untuk tumbuhan melakukan fotosintesis sebab dengan intensitas cahaya yang tinggi maka tumbuhan akan sangat aktif. Pada waktu gelap (malam hari) proses fotosintesis tidak terjadi sebab pada malam hari tidak ada cahaya matahari sehingga stomata akan menutup. Proses membuka dan menutupnya stomata dapat dipengaruhi oleh senyawa berikut.
  • Air. Kadar air yang terdapat di dalam sel penjaga (sel epidermis) yang memiliki kandungan sangat tinggi akan membuat sel tersebut menjadi bengkak karena sel penjaga akan menjorok ke atas sehingga dapat menyebabkan stomata terbuka. Begitu juga dengan sebaliknya. 
  • Ion Kalium. Ion kalium dapat dipicu oleh adanya cahaya. Jika penumpukan ion di dalam sel penjaga (sel epidermis) semakin banyak maka akan membuat tekanan turgor sel menjadi rendah (kental) dan dapat memicu osmosis yaitu perpindahan air ke sel yang kental, kemudian pada akhirnya akan membuat sel penjaga (sel epidermis) menjadi bengkak. Dalam keadaan tersebut maka akan membuka celah stomata. 
  • CO2. CO2 (karbondioksida) sangat dibutuhkan oleh tumbuhan guna membuat makanan sendiri melalui fotosintesis. Pada siang hari stomata akan dibuka sebab laju fotosintesis sangat cepat dan membutuhkan CO2 yang sangat banyak. 

2. Lenti Sel

Umumnya pada tumbuhan dikotil terdapat kambium gabus yang dapat menghasilkan parenkima gabus dan lapisan gabus. Lapisan gabus tersebut akan menggantikan epidermis. Lapisan gabus terdiri dari sel-sel mati yang membantu melindungi batang. Kambium gabus, parenkima gabus dan lapisan gabus dapat mengelupas, sehingga dapat mengakibatkan timbul lubang-lubang pada batang. Nah, lubang-lubang pada batang tersebut dinamakan lentisel. Lentisel akan membuat sel-sel tetap hidup di dalam batang melalui pertukaran gas dengan udara luar.

3. Rambut Akar

Rambut akar mempunyai fungsi sebagai alat pernapasan. Rambut akar juga dapat menghisap air dan garam-garam mineral. Sel-sel pada rambut akar dapat digunakan untuk mengambil oksigen yang terdapat pada pori-pori tanah.

4. Alat Pernapasan Khusus

Tidak semua jenis tumbuhan memiliki alat pernapasan yang sama karena ada beberapa tumbuhan hijau tertentu yang memiliki alat bantu pernapasan yang khusus. Contohnya pohon beringin memiliki akar gantung sebagai akar napas kemudian tanaman akar napas berupa akar tunjang. Akar tersebut dapat muncul pada bagian batang diatas permukaan tanah yang dapat menjulur ke bawah dan menembus ke tanah. Contoh lain yaitu pada tumbuhan yang hidup di air seperti enceng gondok yang batangnya memiliki rongga-rongga udara yang nampak besar dan berfungsi sebagai penyalur oksigen.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pernapasan


Dalam proses pernapasan pasti dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
  1. Ketersediaan Oksigen. Ketersediaan oksigen pada tumbuhan sangat mempengaruhi pernapasan. Tetapi besarnya pengaruh tersebut dapat berbeda-beda terhadap masing-masing spesies. Bahkan antar organ pada tumbuhan dapat berbeda walaupun dengan tumbuhan yang sama. 
  2. Ketersediaan Substrat. Karbohidrat adalah substrat pernapasan paling utama yang terdapat di dalam sel tumbuhan tinggi. Tumbuhan yang memiliki kandungan substrat yang banyak akan membuat respirasi semakin meningkat. Sedangkan jika substratnya rendah maka akan membuat respirasi dengan laju yang rendah. 
  3. Suhu. Suhu juga salah satu faktor yang mempengaruhi pernapasan. Semakin suhunya tinggi maka laju respirasinya juga sangat tinggi. Laju respirasi dapat meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 100C, tetapi keadaan tersebut tergantung pada masing-masing spesies. 

Selesai sudah artikel tentang sistem respirasi pada tumbuhan. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan baru bagi anda. Selamat membaca..


No comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Ad Inside Post

Comments system