Wednesday, August 10, 2016

Mengenal Interaksi Antar Makhluk Hidup Dalam Ekosistem

Mengenal Interaksi Antar Makhluk Hidup Dalam Ekosistem

Mengenal interaksi antar makhluk hidup dalam ekosistem. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang interaksi antar makhluk hidup. Makhluk hidup satu dengan makhluk hidup lainnya pasti memiliki hubungan baik sejenis maupun tidak sejenis. Setiap hubungan antara dua makhluk hidup pasti ada yang di rugikan dan di untungkan bahkan kedua makhluk hidup bisa sama-sama di rugikan dan di untungkan. Hubungan antara dua makhluk hidup dinamakan timbal balik atau lebih sering kita dengar dengan istilah interaksi. Ekosistem sendiri dapat terbentuk karena dipengaruhi 2 komponen penyusun yaitu biotik (komponen makhluk hidup) dan abiotik (komponen tak hidup). Biotik terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme sedangkan abiotik terdiri dari air, tanah, suhu, kelembaban, sinar matahari dan bebatuan. Komponen-komponen tersebut tidak dapat berdiri sendiri sehingga semua komponen saling berinteraksi. Nah, interaksi dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu interaksi antara biotik dan abiotik, interaksi antar komponen biotik dan interaksi antar komponen abiotik. Untuk lebih jelasnya, simaklah artikel ini sampai selesai.

1. Interaksi Antara Komponen Biotik dan Abiotik

Dalam ekosistem komponen biotik mampu mempengaruhi komponen abiotik atau bisa jadi komponen abiotik mampu mempengaruhi komponen biotik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua komponen saling berinteraksi untuk mendapatkan keadaan atau kondisi yang seimbang. Contohnya adalah tanaman padi. Padi membutuhkan sinar matahari yang digunakan untuk proses fotosintesis sebagai sumber makanan. Disamping itu padi juga membutuhkan udara sekitar untuk bernapas. Tidak hanya sinar matahari dan udara saja, padi juga membutuhkan air dan tanah agar dapat tumbuh dengan baik. Tanah sangat penting bagi tumbuhan sebab tanah adalah sumber unsur hara. Jadi, dari contoh diatas antara komponen biotik maupun komponen abiotik saling berinteraksi untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

2. Interaksi Antar Komponen Biotik

Komponen biotik secara interaksi atau timbal balik mampu mempengaruhi komponen biotik lainnya. Banyak sekali contoh yang dilakukan antar komponen biotik salah satunya yaitu seekor lebah menghisap madu dari bunga. Lebah memanfaatkan bunga untuk mendapatkan makanan berupa madu. Nah, berdasarkan contoh tersebut interaksi antar komponen biotic dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
  1. Interaksi Intraspesifik merupakan interaksi dalam ekosistem yang dapat dilakukan antar individu dalam satu jenis. Contohnya adalah pada koloni rayap. Koloni rayap memiliki tugas masing-masing yang mempunyai pembagian kerja sangat rapi antara ratu, prajurit, maupun pekerja. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan walaupun individu sejenis mereka dapat saling berinteraksi dan saling menguntungkan.
  2. Interaksi Interspesifik merupakan interaksi dalam ekosistem yang dilakukan antar individu dari jenis yang berbeda. Dalam interaksi interspesifik dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, antara lain :
  • Predasi, merupakan bentuk interaksi antar makhluk hidup pemangsa (predator) dengan mangsanya (prey). Contohnya adalah interaksi antara harimau dengan rusa, interaksi antara kucing dengan tikus.
  • Kompetisi, merupakan bentuk interaksi antara dua individu (baik sejenis maupun berbeda jenis) yang berupa persaingan. Biasanya persaingan terjadi saat mereka sama-sama memiliki kepentingan yang sama untuk memperoleh sesuatu. Misalnya dalam hal makanan, tempat tinggal (sarang), pasangan dan sumber air. Contoh hewan yang selalu melakukan kompetisi yaitu kambing dan kerbau di padang rumput, padi dan rumput di sawah.
  • Simbiosis, merupakan interaksi dalam kehidupan bersama yang dilakukan antara dua atau lebih makhluk hidup yang berbeda spesies dalam hubungan yang sangat erat. Simbiosis dapat dibedakan menjadi beberapa 3 bentuk, antara lain :
  1. Simbiosis Mutualisme, merupakan bentuk interaksi yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contohnya kupu-kupu dengan tumbuhan bunga kembang sepatu, Eschericia coli pada usus besar manusia, Rhizobium sp. dengan Leguminosae, dan burung jalak dengan kerbau. 
  2. Simbiosis Komensalisme, merupakan bentuk interaksi yang menyebabkan satu pihak mendapat keuntungan, sedangkan pihak yang lain tidak terpengaruh (tidak diuntungkan dan tidak dirugikan). Contohnya ikan remora dengan ikan hiu, anggrek dengan pohon mangga.
  3. Simbiosis Parasitisme, merupakan bentuk interaksi yang menguntungkan salah satu pihak tetapi mampu merugikan pihak lainnya. Contohnya benalu dengan pohon mangga, jamur panu pada kulit manusia, tali putrid dengan tumbuhan beluntas.
  • Netral, merupakan bentuk interaksi dalam kehidupan bersama antara populasi dua spesies atau lebih dalam satu daerah dan masing-masing populasi tidak saling mengganggu. Contohnya cacing dengan belalang di sawah. 
Dari beberapa Interaksi Interspesifik diatas, dapat digambarkan dengan tabel dibawah ini.

3. Interaksi Antar Komponen Abiotik

Komponen abiotik dapat mempengaruhi komponen abiotik lainnya dengan cara timbal balik. Contohnya interaksi antara intensitas cahaya matahari dan air. Jika intensitas cahaya matahari meningkat, maka penguapan air dari suatu perairan juga akan meningkat. Bila antar komponen dalam ekosistem terjadi hubungan yang dinamis maka perubahan-perubahan yang terjadi dalam batas tertentu tidak akan menimbulkan gangguan dalam ekosistem tersebut. Dari kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa ekosistem sudah mencapai keseimbangan yang telah mantap atau mengalami kondisi homeostatis. Jika sudah sampai pada tahap atau kondisi homeostatis maka penting untuk dipertahankan agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga dari generasi ke generasi.


Demikianlah artikel tentang interaksi antar makhluk hidup dalam ekosistem. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.

No comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Ad Inside Post

Comments system