Wednesday, August 24, 2016

Memahami Struktur Sosial Dalam Fenomena kehidupan

Memahami Struktur Sosial Dalam Fenomena kehidupan


Memahami struktur sosial dalam fenomena kehidupan. Struktur sosial merupakan suatu tatanan. Dalam masyarakat pasti memiliki suatu tatanan agar tercipta keteraturan dalam masyarakat tersebut dan sifatnya abstrak. Struktur sosia. Dalam masyarakat sangat berbeda – beda, dengan peran dan status yang berbeda pula, sehingga akan menimbulkan terjadinya ketidaksamaan dalam suatu masyarkat.

I. Pengertian struktur sosial

Struktur terdiri 2 kata yaitu struktur dan sosial. Struktur berarti sesuatu cara yang sangat bermakna dan berfungsi. Sedangkan sosial berarti berkaitan dengan suatu masyarakat. Struktur sosial adalah sesuatu cara masyarakat dapat berorganisasikan diri terhadap hubungan – hubungan sosial. Sehingga akan terjadi hubungan timbal balik antara posisi sosial dan peranan sosial. Dalam struktur sosial dijumpai adanya ketidakpastian. Dan ketidakpastian tersebut bisa dilihat dalam 2 aspek yaitu secara horizontal (diferensiasi sosial) dan secara vertikal (statratifikasi sosial).

A. Ciri – ciri struktur sosial
  1. Struktur sosial mengacu pada hubungan – hubungan sosial yang bersifat pokok.
  2. Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antara individu – individu tertentu.
  3. Struktur sosial meliputi seluruh kebudayaan masyarakat.
  4. Struktur sosial merupakan suatu kerangka yang membentuk suatu tatanan
  5. Struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat.
B. Fungsi struktur sosial
  1. Sebagai control sosial
  2. Untuk menciptakan sikap disiplin
  3. Sebagai pengendalian sosial
C. Ketidaksamaan sosial
  1. Ciri fisik manusia sehingga akan menghasilkan suatu perbedaan pada jenis kelamin, warna kulit atau ukuran tubuh.
  2. Kemampuan seseorang sehingga akan menghasilkan suatu perbedaan pada profesi, kekayaan atau hobi.
  3. Latar belakang sosial sehingga akan menghasilkan suatu perbedaan pada tingkat pendidikan, peranan atau kekuasaan.
  4. Geografis sehingga akan menghasilkan perbedaan dalam mata pencaharian.

II. Startifikasi sosial (social stratification)

Stratifikasi sosial berasal dari kata stratum (bahasa latin) yang artinya lapisan. Stratifikasi sosial adalah struktur masyarakat yang membagi masyarakat kedalam bentuk tingkatan – tingkatan. Stratifikasi ini terlihat adanya kelas atas, kelas menengah dan kelas kelas bawah dalam masyarakat.jadi di dalam stratifikasi ini terdapat perbedaan tinggi rendah kedudukan seseorang. Stratifikasi muncul dalam masyarakat karena adanya sesuatu yang dihargai.

A. Proses terjadinya stratifikasi sosial

Proses terjadinya stratifikasi sosial dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
  1. Terjadi secara tidak sengaja. Yaitu pelapisan yang terjadi dengan sendirinya dan sesuai dengan kondisi suatu masyarakat. Ada 4 macam proses terjadinya stratifikasi secara tidak sengaja yaitu kepandaian, tingkat usia, sifat keaslian dan kepemilikan harta.
  2. Dengan sengaja. Yaitu pelapisan yang sengaja disusun untuk tujuan tertentu. Misalnya universitas, sekolah, perusahaan dll.
B. Dasar – dasar pelapisan sosial

Ukuran yang menonjol sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial yaitu:
  1. Ukuran kekayaan (wealth). Masyarakat yang memiliki banyak kekayaan ia akan menduduki lapisan teratas dan sebaliknya. Hal ini dapat dilihat dari : perabotan rumah tangga, cara berpakaian serta bahan yang dipakai, kendaraan pribadi dll.
  2. Ukuran kekuasaan dan wewenang (power). Masyarakat yang memiliki kekuasaaan terbesar ia akan menempati lapisan paling atas atau tinggi. Misalnya jabatan.
  3. Ukuran kehormatan (heredity). Orang – orang yang dalam masyarakat ia di hormati maka ia akan menduduki lapisan teratas.  Misalnya kyai, uztad
  4. Ukuran pendidikan (education). Orang yang memiliki pendidikan tinggi akan menempati lapisan tertinggi pula dalam masyarakat. Contohnya orang – orang yang memiliki gelar akademik.
C. Sifat – sifat pelapisan sosial (natures of social stratification)

Sifat – sifat pelapisan ada 3 yaitu :

1. Pelapisan sosial tertutup

Pelapisan sosial tertutup yaitu pelapisan sosial yang memungkinkan seseorang tidak dapat pindah ke lapisan lain baik itu rendah ke tinggi atau sebaliknya. Contoh : sistem kasta. Kasta itu turun temurun sehingga jika sudah berada di suatu lapisan maka ia selamanya akan tetap berada di lapisan tersebut.

Ciri – ciri pelapisan sosial tertutup:
  • Keanggotaan berdasarkan warisan/kelahiran
  • Berlaku seumur hidup
  • Perkawinan bersifat endogami
  • Hubungan anar kelas terbatas
  • Mobilitas hampir tidak ada
2. Pelapisan sosial terbuka

Pada pelapisan sosial terbuka ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk naik ke lapisan sosial yang berada di atasnya atau bisa juga turun ke lapisan yang ada di bawahnya. Contohnya : majikan yang bangkrut. Awalnya ia berada di lapisan atas namun karena dia bangkrut maka ia turun ke lapisan yang ada di bawahnya. Dan selama bangkrut dia berusaha untuk bangkit lagi hingga akhirnya dia dapat menempati lapisan yang ada di atasnya.

3. Pelapisan sosial campuran

Pelapisan sosial campuran yaitu gabungan dari pelapisan sosial tertutup dengan pelapisan sosial terbuka. Contohnya : seorang yang berasal dari kasta brahmana di Bali. Dan jika ia bekerja di Jakarta sebagai karyawan maka ia akan dianggap sebagai orang biasa. Namun jika ia berusaha menjadi orang yang teratas lagi maka ia harus berusaha menjadi yang terbaik agar ia dihormati seperti di Bali.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang memahami struktur sosial dalam fenomena kehidupan. Semoga bermanfaat bagi anda.

No comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Ad Inside Post

Comments system