Thursday, September 8, 2016

[Artikel Lengkap] Mengenal Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

[Artikel Lengkap] Mengenal Tumbuhan Lumut (Bryophyta)


Tumbuhan lumut (bryophta). Tumbuhan lumut termasuk anggota kingdom plantae yang paling sederhana. Kingdom plantae sendiri meliputi organisme multiseluler atau bersel banyak yang sel-selnya sudah mengalami diferensiasi, bersifat eukariotik, dan selnya mempunyai dinding yang sangat tebal terbuat dari selulosa. Tumbuhan lumut atau Bryophyta berasal dari bahasa yunani “bryon” yang artinya lumut dan “phtyon” yang artinya tumbuhan. Biasanya tumbuhan lumut hidup dipermukaan tanah, tembok maupun pohon. Semua tumbuhan mampu melakukan fotosintesis termasuk tumbuhan lumut. Fotosintesis digunakan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan makanannya sehari-hari. Cadangan makanan yang telah disimpan oleh tumbuhan berbentuk tepung atau pati. Nah, untuk mengetahui lebih dalam tentang tumbuhan lumut, simaklah artikel ini hingga selesai.

Tumbuhan Lumut

Umumnya, tumbuhan lumut ditemukan di tempat yang lembab, basah dan juga berair. Lumut hampir tersebar di seluruh bumi ini, kecuali di dalam laut. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan peralihan antara Thallophyta (tumbuhan bertalus) dan Cormophyta (tumbuhan berkormus). Thallophyta adalah tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang dan daun sejati, sedangkan Cormophyta adalah tumbuhan yang sudah mempunyai akar, batang dan daun sejati.

a. Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut

Ciri-ciri tumbuhan lumut dapat dilihat dari dua macam yaitu :

1. Ukuran dan Bentuk Tubuh Tumbuhan Lumut

Rata-rata tumbuhan lumut yang masih kecil memiliki tinggi antara 1–2 cm, sedangkan lumut yang besar tingginya mencapai 40 cm. Biasanya lumut yang sering kita lihat adalah gametofit yang artinya lumut yang dapat menghasilkan sel kelamin (gamet). Gametofit memiliki bentuk ada yang seperti daun dan ada juga yang berbentuk tumbuhan kecil yang bagiannya menyerupai batang dan daun. Di bawah batang dan daun terdapat rhizoid yang mirip dengan akar. Fungsi rhizoid yaitu menyerap air dan garam mineral serta melekat pada habitatnya.

2. Struktur Tubuh Tumbuhan Lumut

Tubuh pada tumbuhan lumut bersifat multiseluler atau bersel banyak. Sel-sel penyusun tubuhnya mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulosa. Tumbuhan lumut hanya dapat mengalami pertumbuhan yang memanjang tapi tidak dapat mengalami pertumbuhan membesar. Pada batang tumbuhan lumut tidak mempunyai pembuluh angkut xilem dan floem. Bentuk daunnya kecil, sempit, panjang, tidak bertulang, dan memiliki klorofil sehingga tumbuhan lumut bersifat autotrof yaitu mampu melakukan fotosintesis. Bentuk akar tumbuhan lumut belum sempurna dan masih berupa rhizoid. Tumbuhan lumut memiliki alat kelamin (gametangium) yang dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
  1. Alat kelamin jantan disebut anteridium yang dapat menghasilkan spermatozoid. Bentuknya yaitu bulat seperti gada. 
  2. Alat kelamin betina disebut arkegonium yang dapat menghasilkan ovum. Bentuknya yaitu seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut dan bagian sempit disebut leher.   
b. Reproduksi Tumbuhan Lumut

Umumnya, tumbuhan lumut berkembang biak secara generatif dan vegetatif. Proses berkembang biak secara generatif yaitu dengan penyatuan gamet jantan (spermatozoid) dan gamet betina (ovum) yang dapat menghasilkan zigot. Kemudian zigot akan tumbuh menjadi sporofit yang berumur pendek sekitar 3-6 bulan saja. Sedangkan dengan cara vegetatif dapat dilakukan dengan spora haploid yang dibentuk di dalam sporangium lumut sporofit yang disebut dengan sporogonium. Spora kemudian tumbuh menjadi gametofit.
Tumbuhan lumut akan mengalami pergiliran keturunan (metagenesis/daur hidup) antara generasi gametofit yang mempunyai kromosom haploid (n) dengan generasi sporofit yang mempunyai kromososm diploid (2n).

c. Klasifikasi Tumbuhan Lumut

Tumbuhan lumut dapat dibagi menjadi tiga kelas, yaitu :

1. Bryopsida (Lumut Daun)

Gambar Lumut Daun
Gambar Lumut Daun
Bryopsida (Lumut Daun) dapat dikenal dengan lumut sejati. Lumut jenis ini sering kita jumpai karena hidupnya di lingkungan lebih terbuka jika dibandingkan dengan lumut lain. Jumlah spesies pada bryopsida sekitar 10.000 spesies. Struktur pada bryopsida adalah mirip akar, mirip batang dan mirip daun. Tubuh gametofit bryopsida mempunyai gametangium pada bagian atasnya. Kebanyakan tumbuhan lumut jenis ini dapat menghasilkan gamet yang berbeda antara jantan dan betina tetapi ada juga yang menghasilkan jantan dan betina pada satu tumbuhan. Sporofit menempel pada gametofit dan bergantung untuk mendapatkan nutrisi. Setelah sporofit dewasa akan mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan yang terdiri atas kaki yang melekatkan sporofit pada gametofit dan menyerap nutrisi gametofit yang disebut seta atau batang dan kapsul mengandung sel-sel sporogenik. Bryopsida (lumut daun) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Tubuh lumut daun mempunyai bentuk kecil dan tumbuh dengan tegak
  • Memiliki akar (rhizoid)
  • Spora terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan endospora dan eksospora
  • Berkembang biak secara vegetatif dengan membentuk kuncup di cabang-cabang batang
  • Habitat di tempat lembab
Contoh bryopsida (lumut daun) yaitu Sphagnum sp., Polytrichum commune, P. juniperinum, Aerobryopsis longissima, Funaria dan sebagainya.

2. Hepaticopsida (Lumut Hati)

Gambar Lumut Hati
Gambar Lumut Hati
Hepaticopsida (Lumut Hati) dapat tumbuh dan menempel di bebatuan, tanah, daun-daun pepohonan dalam rimba di daerah tropis serta dinding-dinding pada bangunan tua yang lembab. Bentuk tubuh gametofit pada lumut jenis ini tersusun dengan struktur berbentuk hati pipih yang disebut dengan talus yang tidak terdiferensiasi menjadi akar, batang dan daun. Berdasarkan bentuk talusnya, hepaticopsida (lumut hati) dapat dibedakan menjadi dua yaitu lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun. Letak alat kelamin pada lumut jenis ini yaitu pada bagian dorsal (belakang) talus. Hepaticopsida (lumut hati) dapat melakukan fotosintesis untuk makanannya sendiri atau disebut autotrof. Hepaticopsida (lumut hati) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Lumut hati dapat tumbuh dengan posisi mendatar dan melekat pada substrak dengan menggunakan rhizoid
  • Gametofit memiliki warna hijau dengan bentuk tubuh lembaran, pipih dan berlobus
  • Tumbuhan lumut hati paling banyak tumbuh di permukaan air
  • Dapat melakukan reproduksi aseksual dengan sel yang disebut gemma dengan bentuk seperti mangkuk yang terdapat dipermukaan gametofit.
  • Pembentukan tunas cabang
Contoh hepaticopsida (lumut hati) adalah Marchantia polymorpha, Ricciocarpus natans, Lunularia dan Porella.

3. Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)

Gambar Lumut Tanduk
Gambar Lumut Tanduk
Anthocerotopsida (lumut tanduk) memiliki tubuh yang menyerupai hepaticopsida (lumut hati) yaitu seperti talus, namun sporofitnya berbentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit dan mengandung katikula. Setelah sporofit masak, pada bagian ujungnya akan terbelah menjadi dua. Sporongium mempunyai benang-benang elater yang memiliki fungsi untuk mengatur pengeluaran spora dan pada kapsulnya terdapat stomata. Letak alat kelamin jantan (Anteridium) dan alat kelamin betina (Arkegonium) pada talus yang sama atau berumah satu dan ada juga yang terletak pada talus yang berbeda atau berumah dua.



Anthocerotopsida (lumut tanduk) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Gametofit berbentuk lembaran
  • Sporofitnya berbentuk kapsul yang memanjang seperti tanduk
  • Mempunyai kloroplas tunggal yang berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan lumut
  • Di dalam tanduk menghasilkan spora
  • Sporogonium terdiri atas kaki dan kapsul
  • Habitat pada tanah yang lembab
  • Perkembangbiakan secara aseksual

d. Manfaat Tumbuhan Lumut Bagi Manusia 

Ada beberapa jenis tumbuhan lumut yang bermanfaat bagi manusia. Manfaat tumbuhan lumut tersebut, antara lain :
  1. Sebagai obat hepatitis atau radang hati (Marchantia Polymorpha)
  2. Sebagai bahan pengganti kapas dan bahan pembalut (Sphagnum fimbriatum, Sphagnum ruppinense, Sphagnum squarrosum dan Sphgnum acuifoliu)
  3. Sebagai obat tekanan darah tinggi dan sebagai obat bius (Rhodobryum giganteum jenis lumut daun)
  4. Sebagai obat penyakit pneumonia (Haplocaldium catillatum jenis lumut daun)
  5. Mengandung senyawa yang dapat mengobati penyakit jantung (Cratoneuron filicinun jenis lumut daun)
  6. Sebagai obat antiseptik (frullania tamarisci jenis lumut hati)
  7. Sebagai penahan erosi
  8. Sebagai penyedia sumber air pada musim kemarau
  9. Sebagai penyedia oksigen untuk lingkungan

Demikianlah artikel tentang tumbuhan lumut. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda. Selamat membaca.

No comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Ad Inside Post

Comments system