Saturday, September 10, 2016

[Artikel Lengkap] Mengenal Jenis-Jenis Angin

[Artikel Lengkap] Mengenal Jenis-Jenis Angin


Mengenal jenis-jenis angin. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang jenis-jenis angin. Mungkin selama ini kita hanya tahu bahwa jenis angin hanya ada satu, sebenarnya jenis angin sangat beragam. Angin memiliki bentuk atau wujud yang tak kasat mata. Kita hanya bisa mengetahui tentang adanya angin lewat hembusan di udara atau bisa juga dengan bergeraknya tumbuhan di sekitar. Angin termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui artinya sumber daya alam tersebut dapat kembali pulih dengan cepat setelah dieksplor oleh manusia dalam waktu yang sangat singkat. Dalam kehidupan sehari-hari, makhluk hidup sangat membutuhkan angin karena berguna untuk bernapas. Nah untuk lebih jelasnya, langsung saja kita bahas tentang jenis-jenis angin.

Pengertian Angin

Angin merupakan udara yang bergerak akibat rotasi bumi dan perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Perbedaan udara itulah yang menyebabkan gerakan udara atau angin. Angin bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum menuju ke daerah bertekanan minimum. Jadi semakin tinggi sebuah tempat maka tekanan udaranya semakin berkurang. Angin bergerak dari belahan bumi utara menolak ke kanan dan dari belahan bumi selatan membelok ke kiri. Kecepatan sebuah angin dapat ditentukan oleh perbedaan tekanan udara antara tempat asal dan tujuan angin serta kondisi medan yang dilaluinya. Alat untuk mengukur kecepatan angin adalah Anemometer. Dalam melakukan proses terjadinya sebuah angin, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya karena angin tidak dapat muncul secara tiba-tiba. faktor-faktor yang mempengaruhi proses terjadinya angin, antara lain :
  • Gradien Barometris merupakan sebuah bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar yang memiliki jarak 111 km. Jika gradien barometrisnya semakin besar maka tiupan angin juga semakin cepat
  • Letak tempat. Kecepatan angin akan lebih cepat jika berada di dekat khatulistiwa jika dibandingkan dengan tempat yang letaknya sangat jauh dengan khatulistiwa
  • Ketinggian tempat. Semakin tinggi sebuah tempat maka semakin kencang angin yang tertiup
  • Waktu. Angin akan lebih cepat bergerak pada waktu siang hari sedangkan pada malam hari angin akan bergerak lebih melambat
Angin juga seperti manusia bahkan makhluk hidup lainnya karena angin memiliki hal alamiah lainnya sehingga angin memiliki sifat tertentu. Sifat-sifat tertentu angin antara lain :
  • Angin dapat menyebabkan tekanan pada permukaan yang menentang arah angin tersebut
  • Angin dapat mempercepat pendinginan dari benda yang bersifat panas
  • Angin mempunyai kecepatan yang beragam dari satu tempat ke tempat lainnya dan dari waktu ke waktu

Jenis-Jenis Angin

Angin mempunyai banyak jenis yang belum kita ketahui. Walaupun demikian angin dapat digolongkan menjadi dua jenis, antara lain :

1. Angin Tetap

Angin tetap merupakan angin yang memiliki arah hembusan yang tetap sepanjang tahunnya. Angin tetap dapat dibedakan lagi menjadi empat macam yaitu :
  • Angin Pasat, merupakan angin yang berhembus terus menerus dari daerah subtropis utara atau selatan menuju ke equator atau khatulistiwa
  • Angin Anti Pasat, merupakan angin yang berhembus dari daerah equator menuju ke daerah subtropis. Hal tersebut dapat terjadi karena daerah tersebut memiliki tekanan udara yang telah berubah menjadi minimum
  • Angin Barat, merupakan angin tetap yang berhembus dari daerah maksimum subtropics menuju ke daerah minimum frontal (lintang 66 ½ 0 LU/LS), minimum subpolair dari 350-66 ½ 0 LU/LS
  • Angin Timur, merupakan angin tetap yang berhembus dari daerah maksimum menuju ke kutub atau maksimum polair ke daerah minimum subpolair (900-66 ½ 0 LU/LS)
2. Angin Tidak Tetap

Angin tidak tetap merupakan angin yang memiliki arah hembusan yang tidak tetap atau tidak menentu sepanjang tahun. Angin tetap dapat digolongkan menjadi dua yatitu :

1. Angin Muson merupakan angin yang berganti arah dalam periode tertentu (kurang lebih 6 bulan). Angin muson ini disebabkan adanya perbedaan tekanan udara yang terjadi pada dua benua yang mengapit kepulauan Indonesia yaitu benua Asia yang kaya akan perairan dan Australia yang kering. Pergantian arah dapat disebabkan karena letak matahari (gerak semu) yang ½ tahun berada di utara dan ½ tahun berada di selatan. Juga dapat disebabkan karena pengaruh panas matahari terhadap daratan dan samudera tidak sama. Angin muson ini dapat dibagi menjadi dua macam, antara lain :
  • Angin Muson Barat, merupakan angin yang berhembus dari benua Asia (musim dingin) menuju ke benua Australia (musim panas) serta mengandung curah hujan yang sangat banyak dan biasanya dapat terjadi di Indonesia bagian barat. Angin muson barat ini akan berpengaruh terjadinya musim penghujan sehingga dapat terjadi pada bulan Oktober-April. Bulan Oktober-April kedudukan matahari berada di belahan bumi selatan, akibatnya belahan bumi selatan memiliki suhu lebih tinggi jika dibandingkan dengan belahan bumi utara. 
  • Angin Muson Timur, merupakan angin yang berhembus dari benua Australia (musim dingin) menuju ke benua Asia (musim panas) serta mengandung curah hujan yang sedikit dan biasanya terjadi di Indonesia bagian timur. Sehingga angin muson timur sangat berpengaruh terjadinya musim kemarau yang terjadi pada bulan April-September. Bulan April-September kedudukan matahari berada di belahan bumi utara. 
2. Angin Lokal

Angin lokal dapat dibedakan menjadi lima kelompok, antara lain :
  • Angin Darat dan Angin Laut. Angin darat merupakan angin yang bertiup dari daratan menuju ke lautan. Biasanya angin darat dapat terjadi pada malam hari sekitar pukul 20.00 sampai 06.00. Angin darat dapat dimanfaatkan nelayan untuk berangkat mencari ikan. Sedangkan angin laut merupakan angin yang bertiup dari laut menuju ke darat. Biasanya terjadi pada siang hari sekitar pukul 09.00 sampai 16.00. Angin laut dimanfaatkan nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.
  • Angin Lembah dan Angin Gunung. Angin lembah merupakan angin yang bertiup dari lembah menuju ke puncak gunung dan biasanya terjadi pada siang hari. Sedangkan angin gunung merupakan angin yang bertiup dari puncak gunung menuju ke lembah dan biasanya terjadi pada malam hari. 
  • Angin Fohn. Angin fohn merupakan angin yang dapat terjadi sesuai dengan hujan Orografis. Umumnya angin fohn akan bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin fohn akan jatuh dari puncak gunung yang bersifat panas dan kering karena uap airnya sudah dibuang pada saat hujan orografis.  Sehingga angin fohn bersifat merusak dan dapat menimbulkan korban. Misal tanaman yang terkena angin fohn dapat mati sedangkan pada manusia akan mengalami penurunan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Contoh angin fohn adalah angin Bahorok di Deli, angin Kumbang di Cirebon, angin Gending di Pasuruan, dan sebagainya. 
  • Angin Siklon dan Anti Siklon. Angin siklon merupakan angin yang gerakannya memusat karena daerah bertekanan minimum yang dikelilingi oleh daerah yang bertekanan maksimum. Sedangkan angin anti siklon merupakan angin yang gerakannya meninggalkan pusat karena daerah bertekanan maksimum yang dikelilingi daerah bertekanan minimum. Kedua jenis angin ini dapat terjadi pada daerah yang memiliki perbedaan suhu yang mencolok sehingga gradien barometrisnya tinggi. Pola gerakan angin siklon dan anti siklon adalah sebagai berikut. 
Pola gerakan angin siklon dan anti siklon
Pola gerakan angin siklon dan anti siklon

Demikianlah artikel tentang jenis-jenis angin. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda. Selamat membaca

No comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Ad Inside Post

Comments system