Wednesday, August 10, 2016

Mengenal Interaksi Antar Makhluk Hidup Dalam Ekosistem

Mengenal Interaksi Antar Makhluk Hidup Dalam Ekosistem

Mengenal interaksi antar makhluk hidup dalam ekosistem. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang interaksi antar makhluk hidup. Makhluk hidup satu dengan makhluk hidup lainnya pasti memiliki hubungan baik sejenis maupun tidak sejenis. Setiap hubungan antara dua makhluk hidup pasti ada yang di rugikan dan di untungkan bahkan kedua makhluk hidup bisa sama-sama di rugikan dan di untungkan. Hubungan antara dua makhluk hidup dinamakan timbal balik atau lebih sering kita dengar dengan istilah interaksi. Ekosistem sendiri dapat terbentuk karena dipengaruhi 2 komponen penyusun yaitu biotik (komponen makhluk hidup) dan abiotik (komponen tak hidup). Biotik terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme sedangkan abiotik terdiri dari air, tanah, suhu, kelembaban, sinar matahari dan bebatuan. Komponen-komponen tersebut tidak dapat berdiri sendiri sehingga semua komponen saling berinteraksi. Nah, interaksi dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu interaksi antara biotik dan abiotik, interaksi antar komponen biotik dan interaksi antar komponen abiotik. Untuk lebih jelasnya, simaklah artikel ini sampai selesai.

1. Interaksi Antara Komponen Biotik dan Abiotik

Dalam ekosistem komponen biotik mampu mempengaruhi komponen abiotik atau bisa jadi komponen abiotik mampu mempengaruhi komponen biotik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua komponen saling berinteraksi untuk mendapatkan keadaan atau kondisi yang seimbang. Contohnya adalah tanaman padi. Padi membutuhkan sinar matahari yang digunakan untuk proses fotosintesis sebagai sumber makanan. Disamping itu padi juga membutuhkan udara sekitar untuk bernapas. Tidak hanya sinar matahari dan udara saja, padi juga membutuhkan air dan tanah agar dapat tumbuh dengan baik. Tanah sangat penting bagi tumbuhan sebab tanah adalah sumber unsur hara. Jadi, dari contoh diatas antara komponen biotik maupun komponen abiotik saling berinteraksi untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

2. Interaksi Antar Komponen Biotik

Komponen biotik secara interaksi atau timbal balik mampu mempengaruhi komponen biotik lainnya. Banyak sekali contoh yang dilakukan antar komponen biotik salah satunya yaitu seekor lebah menghisap madu dari bunga. Lebah memanfaatkan bunga untuk mendapatkan makanan berupa madu. Nah, berdasarkan contoh tersebut interaksi antar komponen biotic dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
  1. Interaksi Intraspesifik merupakan interaksi dalam ekosistem yang dapat dilakukan antar individu dalam satu jenis. Contohnya adalah pada koloni rayap. Koloni rayap memiliki tugas masing-masing yang mempunyai pembagian kerja sangat rapi antara ratu, prajurit, maupun pekerja. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan walaupun individu sejenis mereka dapat saling berinteraksi dan saling menguntungkan.
  2. Interaksi Interspesifik merupakan interaksi dalam ekosistem yang dilakukan antar individu dari jenis yang berbeda. Dalam interaksi interspesifik dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, antara lain :
  • Predasi, merupakan bentuk interaksi antar makhluk hidup pemangsa (predator) dengan mangsanya (prey). Contohnya adalah interaksi antara harimau dengan rusa, interaksi antara kucing dengan tikus.
  • Kompetisi, merupakan bentuk interaksi antara dua individu (baik sejenis maupun berbeda jenis) yang berupa persaingan. Biasanya persaingan terjadi saat mereka sama-sama memiliki kepentingan yang sama untuk memperoleh sesuatu. Misalnya dalam hal makanan, tempat tinggal (sarang), pasangan dan sumber air. Contoh hewan yang selalu melakukan kompetisi yaitu kambing dan kerbau di padang rumput, padi dan rumput di sawah.
  • Simbiosis, merupakan interaksi dalam kehidupan bersama yang dilakukan antara dua atau lebih makhluk hidup yang berbeda spesies dalam hubungan yang sangat erat. Simbiosis dapat dibedakan menjadi beberapa 3 bentuk, antara lain :
  1. Simbiosis Mutualisme, merupakan bentuk interaksi yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contohnya kupu-kupu dengan tumbuhan bunga kembang sepatu, Eschericia coli pada usus besar manusia, Rhizobium sp. dengan Leguminosae, dan burung jalak dengan kerbau. 
  2. Simbiosis Komensalisme, merupakan bentuk interaksi yang menyebabkan satu pihak mendapat keuntungan, sedangkan pihak yang lain tidak terpengaruh (tidak diuntungkan dan tidak dirugikan). Contohnya ikan remora dengan ikan hiu, anggrek dengan pohon mangga.
  3. Simbiosis Parasitisme, merupakan bentuk interaksi yang menguntungkan salah satu pihak tetapi mampu merugikan pihak lainnya. Contohnya benalu dengan pohon mangga, jamur panu pada kulit manusia, tali putrid dengan tumbuhan beluntas.
  • Netral, merupakan bentuk interaksi dalam kehidupan bersama antara populasi dua spesies atau lebih dalam satu daerah dan masing-masing populasi tidak saling mengganggu. Contohnya cacing dengan belalang di sawah. 
Dari beberapa Interaksi Interspesifik diatas, dapat digambarkan dengan tabel dibawah ini.

3. Interaksi Antar Komponen Abiotik

Komponen abiotik dapat mempengaruhi komponen abiotik lainnya dengan cara timbal balik. Contohnya interaksi antara intensitas cahaya matahari dan air. Jika intensitas cahaya matahari meningkat, maka penguapan air dari suatu perairan juga akan meningkat. Bila antar komponen dalam ekosistem terjadi hubungan yang dinamis maka perubahan-perubahan yang terjadi dalam batas tertentu tidak akan menimbulkan gangguan dalam ekosistem tersebut. Dari kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa ekosistem sudah mencapai keseimbangan yang telah mantap atau mengalami kondisi homeostatis. Jika sudah sampai pada tahap atau kondisi homeostatis maka penting untuk dipertahankan agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga dari generasi ke generasi.


Demikianlah artikel tentang interaksi antar makhluk hidup dalam ekosistem. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.

Tuesday, August 9, 2016

11 Jenis Penyakit Pada Alat Pencernaan Manusia

11 Jenis Penyakit Pada Alat Pencernaan Manusia


Penyakit pada alat pencernaan manusia. Sudah kita ketahui bahwa alat pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Dari semua alat pencernaan manusia tersebut setiap bagian  memiliki tugas sendiri-sendiri dalam memproses makanan. Tetapi intinya semua alat pencernaan berfungsi sebagai tempat untuk mencerna seluruh makanan yang telah masuk ke dalam tubuh manusia. Alat pencernaan sangat penting bagi tubuh manusia, sebab jika ada salah satu alat pencernaan yang tidak dapat berfungsi dengan baik maka secara otomatis kesehatan tubuh kita akan terganggu. Banyak sekali jenis penyakit yang ada pada alat pencernaan dari yang ringan hingga berat. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha menjaga alat pencernaan kita agar tidak terkena penyakit dan kesehatan kita tetap sehat. Berikut akan di bahas tentang penyakit yang menyerang alat pencernaan, jadi simaklah artikel ini hingga selesai.

Penyakit Pada Alat Pencernaan Manusia

Umumnya, penyakit pada alat pencernaan manusia disebabkan oleh kebiasaan kita dalam mengkonsumsi makanan yang tidak sehat atau bisa jadi terlalu banyak makan makanan yang berinstan. Dari kegiatan tersebut dapat menimbulkan masuknya kuman ke dalam tubuh kita seperti bakteri dan virus. Di bawah ini ada beberapa penyakit pada alat pencernaan, antara lain :

1. Sakit Gigi

Umumnya, sakit gigi disebabkan oleh adanya lubang pada gigi akibat infeksi bakteri. Gejala sakit gigi yaitu rasa nyeri di sekitar gigi dan rahang, pembengkakan, sakit kepala dan demam. Biasanya rasa ngilu akan muncul dan hilang secara tiba-tiba dan terjadi ketika kita sedang makan dan minum. Seorang penderita sakit gigi biasanya menganggap remeh padahal sakit gigi jika dibiarkan akan mengganggu organ yang lainnya seperti jantung, mata dan ginjal. Jadi, jika anda sedang sakit gigi segeralah mencabutkan gigi anda agar tidak merembet ke gigi yang lainnya.

2. Maag (Radang Lambung)

Maag merupakan sebuah gejala penyakit yang menyerang lambung di karenakan luka atau peradangan pada lambug. Gejala maag biasanya lambung akan terasa perih dan mual. Penyakit maag terjadi karena kebiasaan makan yang tidak teratur. Jika kita sudah dalam keadaan lapar dan tidak segera makan akan menyebabkan lambung kita kosong. Dari hal tersebut dapat mengakibatkan asam lambung menjadi naik sehingga dapat melukai lambung saat kita mencerna makanan.

3. Diare

Diare merupakan suatu kondisi dimana terlalu sering buang air besar (BAB) dibanding dengan biasanya. Diare dapat disebabkan oleh virus, bakteri, alergi, dan kurang gizi. Pengobatan diare dapat dilakukan dengan pemberian obat seperti norit atau karbotablet yang bahannya mengandung karbon. Diare yang terus menerus dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas karena cairan yang ada di dalam tubuh berkurang. Tetapi ada satu cara yang paling tepat untuk mengembalikan cairan tubuh kita yaitu dengan memberikan larutan oralit.

4. Sariawan

Sariawan merupakan suatu penyakit pada selaput lendir mulut yang berupa luka pada mulut dan berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan cekung. Penyebab sariawan adalah panas dalam atau luka pada rongga mulut dan lidah serta kekurangan vitamin C. Penderita sariawan akan merasakan perih yang luar biasa ketika makan sehingga penderita akan malas makan dan lama kelamaan kondisi tubuh akan menurun.

5. Hepatitis

Hepatitis merupakan sebuah penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Hepatitis dapat dibagi menjadi dua yaitu hepatitis akut yaitu hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan dan hepatitis kronis yaitu hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan.

6. Disentri

Disentri merupakan sebuah penyakit yang menyerang usus dan disebabkan oleh bakteri. Gejala awal disentri adalah demam, muntah-muntah dan diare terus menerus. Terdapat dua macam disentri yaitu disentri basiler yang disebabkan oleh bakteri dari keluarga shigella dan disentri amebik yang disebabkan oleh keluarga amoeba. Biasanya disentri basiler lebih ringan disbanding dengan disentri amoeba. Cara pencegahan disentri yaitu dengan menjaga kebersihan makanan dan perlengkapan makan.

7. Radang Usus Buntu (Appendictis)

Radang usus buntu merupakan suatu penyakit yang menyerang usus buntu. Gejalanya adalah sakit pada perut sebelah kanan bawah. Radang usus buntu dapat terjadi jika lubang antara usus buntu dan usus besar naik tersumbat kemudian tertutup. Jika usus buntu sudah tertutup maka bakteri dalam usus buntu akan membuat dinding usus buntu terinfeksi. Cara pengobatannya yaitu dengan melakukan operasi.

8. Wasir (Ambeyen)

Wasir (ambeyen) merupakan sebuah gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Umumnya wasir tergolong penyakit yang ringan tanpa menimbulkan gejala. Penderita yang sering mengalami wasir adalah ibu-ibu hamil dan orang yang sering duduk dalam beraktivitas.

9. Cacingan

Penderita cacingan biasanya kurang menjaga kebersihan sehingga dapat menyebabkan telur-telur cacing dapat masuk ke dalam mulut dan lama kelamaan akan hidup di dalam usus manusia. Orang yang sering terkena cacingan adalah anak-anak karena mereka tidak bisa menjaga kebersihan saat bermain di luar rumah.

10. Malnutrisi (Kurang Gizi)

Malnutrisi merupakan penyakit yang di sebabkan terganggunya pembentukan pada enzim pencernaan. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh sel-sel pankreas atropi yang mengalami banyak kehilangan reticulum endoplasma. Contohnya adalah penyakit kwashiorkor yaitu suatu penyakit akibat kekurangan protein. Penyakit jenis ini sering menyerang anak-anak.

11. Sembelit 

Sembelit merupakan suatu gejala yang ditandai dengan sulitnya buang air besar (BAB). Sembelit dapat di sebabkan karena makanan yang kita makan kurang berserat sehingga dapat menganggu proses pencernaan dalam tubuh. Serat pada makanan sangat penting bagi tubuh karena dapat membantu penyerapan air dalam usus besar.

Cara Merawat Alat Pencernaan Manusia


Begitu banyak jenis penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia. Oleh karena itu, kita harus merawat alat pencernaan kita agar terhindar dari berbagai penyakit. Di bawah ini terdapat beberapa cara untuk merawat alat pencernaan manusia, antara lain :
  • Menjaga kebersihan peralatan makan dan juga bahan makanan
  • Selalu makan makanan yang bergizi dan seimbang
  • Makan secara teratur
  • Minum air putih yang cukup
  • Selalu menggosok gigi secara teratur agar kebersihan gigi dan mulut selalu terjaga
  • Biasakan mencuci tangan sebelum makan
  • Biasakan menguyah makanan sampai halus dan lembut agar mudah dicerna oleh lambung
  • Selalu mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak serat seperti buah-buahan dan sayuran.

Demikianlah artikel tentang penyakit pada alat pencernaan manusia. Semoga artikel ini bermanfaat bagi semua orang.

Monday, August 8, 2016

Mengenal Sistem Pernapasan Pada Tumbuhan

Mengenal Sistem Pernapasan Pada Tumbuhan


Sistem pernapasa pada tumbuhan. Salah satu ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas. Setiap makhluk hidup pasti bernapas termasuk tumbuhan karena jika makhluk hidup tidak bernapas maka akan mati. Bernapas bisa disebut dengan respirasi. Bernapas merupakan kegiatan makhluk hidup untuk menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2). Tujuan dari bernapas yaitu agar makhluk hidup mendapatkan oksigen. Sisa makanan di dalam tubuh akan menghasilkan energi bagi makhluk hidup dengan bantuan oksigen, hal tersebut dinamakan oksidasi. Sedangkan pembakaran sisa makanan yang terjadi di dalam tubuh disebut oksidasi biologis. Nah, sisa pembakaran tadi berupa karbon dan air yang kemudian dibuang ke udara melalui kentut. Energi yang ada di dalam tubuh dapat dimanfaatkan makhluk hidup untuk bertumbuh dan berkembang.

Sistem Pernapasan Pada Tumbuhan

Sebelum membahas lebih jauh, kita bahas terlebih dahulu proses respirasi. Pernapasan diawali dengan proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida melalui alat pernapasan. Tumbuhan dapat melakukan pernapasan setiap waktu, baik pada waktu pagi, siang bahkan malam hari. Banyak organ yang digunakan tumbuhan untuk bernapas, salah satunya adalah stomata. Nah, berikut ada beberapa alat pernapasan pada tumbuhan.


1. Stomata

Stomata merupakan alat pernapasan pada tumbuhan hijau. Stomata dapat disebut dengan mulut daun. Stomata terdiri dari celah atau lubang yang dikelilingi oleh dua sel penjaga (sel epidermis). Stomata terletak di bagian bawah daun. Fungsi stomata yaitu sebagai tempat pertukaran gas pada tumbuhan. Pembukaan dan penutupan pada stomata diatur oleh sel penjaga (sel epidermis). Pada waktu matahari terbit, stomata akan membuka. Sedangkan ketika sudah gelap maka stomata akan menutup. Matahari terbit (siang) adalah waktu yang sangat cocok untuk tumbuhan melakukan fotosintesis sebab dengan intensitas cahaya yang tinggi maka tumbuhan akan sangat aktif. Pada waktu gelap (malam hari) proses fotosintesis tidak terjadi sebab pada malam hari tidak ada cahaya matahari sehingga stomata akan menutup. Proses membuka dan menutupnya stomata dapat dipengaruhi oleh senyawa berikut.
  • Air. Kadar air yang terdapat di dalam sel penjaga (sel epidermis) yang memiliki kandungan sangat tinggi akan membuat sel tersebut menjadi bengkak karena sel penjaga akan menjorok ke atas sehingga dapat menyebabkan stomata terbuka. Begitu juga dengan sebaliknya. 
  • Ion Kalium. Ion kalium dapat dipicu oleh adanya cahaya. Jika penumpukan ion di dalam sel penjaga (sel epidermis) semakin banyak maka akan membuat tekanan turgor sel menjadi rendah (kental) dan dapat memicu osmosis yaitu perpindahan air ke sel yang kental, kemudian pada akhirnya akan membuat sel penjaga (sel epidermis) menjadi bengkak. Dalam keadaan tersebut maka akan membuka celah stomata. 
  • CO2. CO2 (karbondioksida) sangat dibutuhkan oleh tumbuhan guna membuat makanan sendiri melalui fotosintesis. Pada siang hari stomata akan dibuka sebab laju fotosintesis sangat cepat dan membutuhkan CO2 yang sangat banyak. 

2. Lenti Sel

Umumnya pada tumbuhan dikotil terdapat kambium gabus yang dapat menghasilkan parenkima gabus dan lapisan gabus. Lapisan gabus tersebut akan menggantikan epidermis. Lapisan gabus terdiri dari sel-sel mati yang membantu melindungi batang. Kambium gabus, parenkima gabus dan lapisan gabus dapat mengelupas, sehingga dapat mengakibatkan timbul lubang-lubang pada batang. Nah, lubang-lubang pada batang tersebut dinamakan lentisel. Lentisel akan membuat sel-sel tetap hidup di dalam batang melalui pertukaran gas dengan udara luar.

3. Rambut Akar

Rambut akar mempunyai fungsi sebagai alat pernapasan. Rambut akar juga dapat menghisap air dan garam-garam mineral. Sel-sel pada rambut akar dapat digunakan untuk mengambil oksigen yang terdapat pada pori-pori tanah.

4. Alat Pernapasan Khusus

Tidak semua jenis tumbuhan memiliki alat pernapasan yang sama karena ada beberapa tumbuhan hijau tertentu yang memiliki alat bantu pernapasan yang khusus. Contohnya pohon beringin memiliki akar gantung sebagai akar napas kemudian tanaman akar napas berupa akar tunjang. Akar tersebut dapat muncul pada bagian batang diatas permukaan tanah yang dapat menjulur ke bawah dan menembus ke tanah. Contoh lain yaitu pada tumbuhan yang hidup di air seperti enceng gondok yang batangnya memiliki rongga-rongga udara yang nampak besar dan berfungsi sebagai penyalur oksigen.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pernapasan


Dalam proses pernapasan pasti dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
  1. Ketersediaan Oksigen. Ketersediaan oksigen pada tumbuhan sangat mempengaruhi pernapasan. Tetapi besarnya pengaruh tersebut dapat berbeda-beda terhadap masing-masing spesies. Bahkan antar organ pada tumbuhan dapat berbeda walaupun dengan tumbuhan yang sama. 
  2. Ketersediaan Substrat. Karbohidrat adalah substrat pernapasan paling utama yang terdapat di dalam sel tumbuhan tinggi. Tumbuhan yang memiliki kandungan substrat yang banyak akan membuat respirasi semakin meningkat. Sedangkan jika substratnya rendah maka akan membuat respirasi dengan laju yang rendah. 
  3. Suhu. Suhu juga salah satu faktor yang mempengaruhi pernapasan. Semakin suhunya tinggi maka laju respirasinya juga sangat tinggi. Laju respirasi dapat meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 100C, tetapi keadaan tersebut tergantung pada masing-masing spesies. 

Selesai sudah artikel tentang sistem respirasi pada tumbuhan. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan baru bagi anda. Selamat membaca..


[Artikel Lengkap] Berbagai Macam Sistem Pencernaan Pada Manusia

[Artikel Lengkap] Berbagai Macam Sistem Pencernaan Pada Manusia

Berbagai macam sistem pencernaan pada manusia. Makanan dan minuman yang telah masuk ke tubuh manusia akan di proses oleh tubuh. Sistem yang memproses makanan dan minuman tersebut dinamakan sistem pencernaan. Sistem pencernaan merupakan suatu sistem organ yang menerima sesuatu yang telah masuk ke dalam tubuh dan mencernanya menjadi energi dan nutrisi dengan bantuan enzim. Dari proses tersebut, kemudian sisa proses pencernaan akan dikeluarkan dari tubuhn dengan melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Sebenarnya semua makanan yang telah masuk ke tubuh tidak dikeluarkan semua, hanya zat-zat krusial yang terkandung dalam makanan yang akan diserap sedangkan ampasnya akan dibuang karena tidak berguna. Sistem pencernaan memiliki fungsi sebagai tempat untuk mencerna seluruh makanan yang telah masuk ke dalam tubuh manusia.

Macam-macam Sistem Pencernaan Pada Manusia

Proses sistem pencernaan manusia dibedakan menjadi dua macam, antara lain :

1. Pencernaan Mekanik

Pencernaan mekanik merupakan proses pengubah makanan dari yang berbentuk besar dan kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pencernaan makanan jenis ini termasuk proses pencernaan sangat awal sebab proses ini dilakukan dengan menggunakan gigi.

2. Pencernaan Kimiawi

Pencernaan kimiawi merupakan proses perubahan makanan dari zat yang lebih kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Enzim merupakan sebuah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh dengan fungsi untuk mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses pencernaan kimiawi dapat terjadi mulai dari mulut, lambung serta usus.

Alat Pencernaan Makanan Pada Manusia

Tubuh manusia dalam melakukan proses pencernaan membutuhkan alat-alat pencernaan makanan sendiri. Nah, alat-alat pencernaan makanan pada manusia itu berupa organ-organ tubuh yang mempunyai fungsi sebagai tempat mencerna makanan yang telah masuk ke dalam tubuh kita. Alat-alat pencernaan makanan pada manusia, antara lain :

1. Mulut

Mulut merupakan pintu utama masuknya sebuah makanan ke dalam tubuh. Sebenarnya, di dalam mulut sudah terjadi proses pencernaan baik secara mekanik maupun kimiawi. Sehingga mulut memiliki beberapa bagian penting yang berperan dalam proses pencernaan. Bagian-bagian tersebut antara lain :
  • Gigi. Gigi manusia terdiri dari 4 macam yaitu gigi seri, gigi taring, geraham depan dan geraham belakang. Gigi seri memiliki fungsi sebagai pemotong makanan yang letaknya di bagian depan dari mulut. Gigi taring memiliki fungsi untuk merobek makanan sedangkan gigi geraham memiliki peran yang sangat penting yaitu sebagai pengunyah makanan yang telah masuk ke dalam mulut.
  • Lidah. Sebagian besar lidah terdiri dari otot. Lidah memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengaduk dan mengatur makanan di dalam mulut. Pada permukaan lidah terdapat banyak tonjolan kecil yang sering disebut dengan papilla. Papilla ini mempunyai rangkaian kompleks saraf yang membentuk alat indra pengecap dan peraba. Lidah dapat merasakan beberapa rasa yaitu manis, asin, pahit serta asam.
  • Kelenjar Ludah. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan, membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan. Ludah banyak mengandum enzim amilase yang berfungsi untuk mencerna karbohidrat dalam makanan. Kelenjar ludah dapat menghasilkan air liur. Pada kelenjar ludah terdapat  tiga pasang, antara lain :
  1. Kelenjar parotis, letaknya dibawah telinga. Kelenjar ini menghasilkan ludah yang berbentuk cair
  2. Kelenjar submandibularis, letaknya di rahang bawah
  3. Kelenjar sublingualis, letaknya di bawah lidah

2. Kerongkongan

Setelah makanan sudah di kunyah dalam mulut, selanjutnya makanan akan masuk ke dalam kerongkongan. Pada pangkal tenggorokan atau laring terdapat bagian yang memiliki katup yang dapat disebut dengan epiglotis. Epiglotis memiliki fungsi sebagai pengatur masuknya makanan dan juga udara ke dalam tubuh. Kerongkongan merupakan organ tubuh yang berbentuk panjang sekitar 25 cm. Kerongkongan adalah saluran makanan dari mulut menuju lambung. Di dalam kerongkongan terdapat dua otot yaitu otot melingkar dan otot longitudinal. Jika kedua otot tersebut berkontraksi maka kerongkongan akan bergerak. Gerak tersebut dinamakan gerak peristaltik merupakan gerakan otot-otot organ yang dapat menarik dan menelan makanan sehingga dapat memasuki organ tersebut.

3. Lambung

Setelah makanan masuk ke dalam kerongkongan, maka langkah selanjutnya yaitu makanan masuk ke lambung karena kerongkongan bertugas untuk mendorong makanan agar dapat masuk ke lambung. Sedangkan lambung bertugas untuk menyimpan makanan yang telah ditelan untuk sementara waktu. Ukuran lambung adalah sekepal tangan yang letaknya di dalam rongga perut sebelah kiri tepatnya di bawah sekat rongga badan. Lambung memiliki sifat yang sangat lentur, jika lambung terisi makanan maka lambung akan mengembang sebaliknya jika lambung dalam keadaan kososng maka akan mengempis. Lambung terdiri dari tiga bagian, antara lain :
  1. Kardiaks, yaitu bagian atas sebagai tempat pintu masuk makanan dari kerongkongan
  2. Fundus, yaitu bagian tengah lambung, tempat makanan di tamping dan mengalami perlakuan kimiawi
  3. Pilorus, yaitu bagian bawah lambung sebagai tempat keluar makanan dan dapat berhubungan langsung dengan usus dua belas jari.
Sebenarnya di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi karena terdapat 4 zat krusial yang digunakan untuk memproses makanan. Empat zat tersebut adalah HCL yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme yang dapat merugikan tubuh dan juga dapat mengaktifkan pepsinogen. Pepsin digunakan untuk mencerna protein pada makanan menjadi pepton, Lipase digunakan untuk mencerna lemak dalam makanan sedangkan Renin digunakan untuk mengupulkan (mengendapkan) protein susu.

4. Hati

Hati terletak di bawah sekat rongga badan dan mengisi sebagian besar bagian atas rongga perut sebelah kanan. Hati dapat membuat empedu menjadi terkumpul sehingga disimpan dalam kantung empedu. Pada waktu tertentu, empedu dapat dipompakan ke dalam usus dua belas jari melalui pipa empedu. Dalam metabolisme karbohidrat, hati memiliki fungsi untuk menyimpan glikogen, mengubah galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa, dan glukoneogenesis. Sedangkan untuk mempertahankan konsentrasi gula dalam darah, hati berfungsi untuk pembentukan lipoprotein, pembentukan kolesterol dan fosfolipid serta mengubah karbohidrat dan protein menjadi lemak.

5. Kelenjar Pankreas

Letak pankreas berada dalam lipatan duodenum yang memiliki bentuk huruf U yang rebah. Pada pankreas terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar endokrin yang digunakan untuk menghasilkan hormone insulin dan kelenjar eksorin yang digunakan untuk menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas memiliki pH 8 yang berfungsi untuk menetralkan chymus yang bersifat asam dari lambung.

6. Usus Halus

Umumnya, usus halus terbagi menjadi 3 bagian antara lain :
  1. Duodenum atau usus 12 jari, panjangnya sekitar 12 jari orang dewasa jika di jajarkan
  2. Jejunum atau usus kosong. Dalam hal ini terdapat pada orang yang telah meninggal karena bagian usus tersebut kosong
  3. Ileum atau usus penyerapan. Pada bagian-bagian ini zat-zat makanan diserap oleh tubuh
Usus halus dapat berperan sebagai kelenjar endokrin yang dapat menghasilkan hormone insulin dan sebagai kelenjar eksorin yang dapat menghasilkan getah pencernaan berupa tripsin, amilase dan lipase.

7. Usus Besar

Umumnya, usus besar terdiri dari usus besar menaik (ascending), melintang (transvers), menurun (descending) dan rektum. Rektum merupakan bagian yang berotot berguna untuk mengeluarkan kotoran melalui anus. Usus besar tidak mempunyai villi sehingga tidak terjadi penyerapan sari-sari makanan. Tetapi di dalam usus besar terjadi penyerapan air sehingga feses menjadi lebih padat.

8. Anus

Feses yang sudah terkumpul di dalam rektum akan dikeluarkan melalui saluran pengeluaran yang disebut dengan anus. Proses tersebut dinamakan proses defi kasi. Dalam anus terdapat otot sfinger yang berupa otot polos dan otot lurik. Pada saat feses menyentuh dinding rektum maka otot lurik akan terangsang untuk melakukan proses defi kasi. Sehingga dapat mengakibatkan kita mengejan (berkontraksi). Dari tindakan tersebut dapat menjadikan otot polos menjadi kendur sehingga feses keluar dari tubuh.


Demikianlah artikel tentang sistem pencernaan pada manusia. Semoga artikel ini memberikan pengetahuan baru bagi anda.


Friday, August 5, 2016

[Artikel Lengkap] Macam – Macam Alat Pernapasan Pada Hewan

[Artikel Lengkap] Macam – Macam Alat Pernapasan Pada Hewan

Macam-macam alat pernapasan pada hewan. Bernapas merupakan kegiatan makhluk hidup untuk menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2). Semua makhluk hidup yang ada di bumi ini pasti mempunyai alat pernapasan. Karena dengan alat pernapasan makhluk hidup dapat bertahan hidup. Alat pernapasan yang dimiliki setiap makhluk hidup berbeda-beda sesuai dengan tempat hidupnya. Misalnya ikan memiliki alat pernapasan khusus yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya. Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang alat pernapasan pada hewan. Simak artikel ini sampai selesai agar lebih paham dan jelas.

Alat Pernapasan Pada Hewan

Hewan juga bernapas layaknya manusia. Karena tujuan bernapas yaitu untuk bertahan hidup, sedangkan hewan yang tidak bisa bernapas akan mati. Nah, berikut ini ada beberapa macam-macam alat pernapasan pada hewan, diantaranya:

1. Pada Burung
Gambar Burung
Gambar Burung
Burung bernapas dengan menggunakan paru-paru. Burung juga memiliki alat pernapasan berupa pundi-pundi (kantong) udara yang berdinding tipis. Pundi-pundi tersebut dapat digunakan untuk menyimpan udara ketika terbang. Sebenarnya pundi-pundi udara  terhubung dengan paru-paru sehingga ketika pundi-pundi udara menggelembung maka burung memiiki tubuh yang sangat ringan.
Pada saat burung terbang, dia tidak menghirup udara lewat hidung tetapi pernapasannya berasal dari udara yang telah disimpan di pundi-pundi udara. Kemudian ketika burung melebarkan sayapnya, burung tersebut mengisi kembali pundi-pundi udaranya dengan hidung. 

2. Pada Ikan

Gambar Ikan
Gambar Ikan
Ikan bernapas dengan menggunakan insang. Letak insang yaitu disebelah kanan dan kiri kepala. Insang memiliki empat pasang. Insang juga terdiri dari lembar-lembar insang dan lengkungan. Lembaran insang berwarna merah sebab mengandung pembuluh darah dan juga sebagai tempat pertukaran udara, sedangkan lengkung insang berwarna putih yang memiliki fungsi sebagai tempat melekatnya lembaran insang. 
Ada beberapa ikan yang dapat hidup di dalam lumpur, padahal daerah yang berlumpur memiliki air yang sangat kurang. Tetapi jenis ikan yang hidup di lumpur memiliki lipatan-lipatan insang yang disebut dengan labirin. Labirin digunakan untuk menyimpan udara (oksigen). Contoh ikan yang hidup di lumpur yaitu lele dan gabus.

3. Pada Reptil

Contoh hewan reptil yaitu ular, kadal, buaya dan cicak. Reptil bernapas dengan menggunakan paru-paru. Proses pernapasan pada reptil adalah udara (oksigen) masuk melalui hidung lalu masuk ke batang tenggorokan dan terakhir ke paru-paru. Pada hewan reptil, paru-paru berada di dalam rongga dada yang di lindungi oleh tulang rusuk. Reptil memiliki paru-paru yang sederhana hanya beberapa lipatan dinding yang memiliki fungsi sebagai pembesar permukaan pertukaran gas. Pada reptil jenis kadal, kura-kura dan buaya paru-parunya lebih kompleks hanya dengan beberapa belahan yang membuat paru-paru memiliki tekstur layaknya spon. Tetapi khusus reptil buaya, lubang hidung dapat ditutup ketika menyelam agar air tidak bisa masuk ke paru-paru. 

4. Pada Cacing
Gambar Cacing
Gambar Cacing
Cacing bernapas dengan menggunakan permukaan tubuhnya. Cacing memiliki kulit yang sangat tipis. Cacing juga memiliki tempat yang lembab sehingga kulit cacing terjaga kelembapannya. Dengan kulit yang lembab maka kulit cacing akan selalu basah dan berlendir. Hal tersebut justru akan memudahkan cacing dalam menyerap udara (oksigen). Oksigen dapat diikat oleh pembuluh darah yang terdapat di permukaan kulit tipisnya karena mengandung hemoglobin yang selanjutnya akan disebarkan ke seluruh tubuh. 


5. Pada Serangga
Gambar Serangga
Gambar Serangga

Contoh hewan yang termasuk serangga adalah belalang, rayap, kupu-kupu dan lalat. Serangga bernapas dengan menggunakan trakea. Trakea merupakan pembuluh-pembuluh halus yang bercabang dan memenuhi seluruh bagian tubuh serangga kemudian bermuara pada stigma. Stigma merupakan lubang yang terletak disisi tubuh bagian kanan dan kiri. Fungsi stigma yaitu sebagai jalan keluar masuknya udara. Pada serangga, oksigen tidak disebarkan melalui darah tetapi melalui sistem trakea.

6. Pada Mamalia

Gambar Mamalia
Gambar Mamalia

Hewan mamalia merupakan hewan yang menyusui anaknya. Hewan jenis ini ada yang hidup di darat dan ada juga yang hidup di air. Mamalia bernapas dengan menggunakan paru-paru. Contoh mamalia yang hidup di air adalah paus dan lumba-lumba, sedangkan yang hidup di darat adalah kambing, sapi dan kerbau. Pada paus dan lumba-lumba, dia mengeluarkan kepalanya ke permukaan air yang bertujuan untuk menghirup udara (oksigen) dan mengeluarkan karbon dioksida serta uap air. 



7. Pada Katak (Amfibi)

Gambar Katak
Gambar Katak

Hewan katak (amfibi) merupakan hewan yang dapat hidup di darat dan di air. Proses pertumbuhan katak adalah dimuali dari telur, berudu (cerobong), katak muda dan katak dewasa. Jika masih berudu, mereka bernapas dengan insang. Tetapi setelah dewasa, mereka bernapas dengan paru-paru dan kulit. Insang pada berudu terletak diluar tubuhnya yang terdiri dari lembaran-lembaran kulit luar yang halus dan mengandung kapiler darah. 




8. Pada Kalajengking dan Laba-laba

Kalajengking dan laba-laba dapat hidup di 2 alam yaitu di darat dan di air. Kalajengking dan laba-laba yang hidup di darat bernapas dengan paru-paru buku, sedangkan yang hidup di air bernapas dengan insang buku. Paru-paru buku terdiri dari gulungan yang berasal dari invaginasi perut. Pada setiap paru-paru buku terdapat lembaran-lembaran tipis (lamella) yang tersusun berjajar. Paru-paru buku mempunyai spirakel yang digunakan sebagai tempat masuknya oksigen dari luar tubuh. 

Nah, selesai sudah artikel tentang alat-alat pernapasan pada hewan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda. 

Tuesday, August 2, 2016

Dampak Positif dan Negatif Dalam Penerapan Bioteknologi

Dampak Positif dan Negatif Dalam Penerapan Bioteknologi


Dampak positif dan negatif dalam penerapan bioteknologi. Setelah artikel kemarin membahas tentang bioteknologi dan pemanfaatan dalam berbagai bidang, kali ini kita akan bahas tentang dampak penerapan bioteknologi. Pada dasarnya bioteknologi merupakan pemanfaatan organisme hidup untuk membuat sebuah produk yang lebih bermanfaat lagi. Dari zaman ke zaman bioteknologi semakin berkembang sangat cepat. Apalagi pada zaman modern sekarang ini banyak sekali produk yang telah diciptakan dari bioteknologi dibanding pada zaman dahulu, misalnya produk tanaman dan obat-obatan medis. Sebenarnya bioteknologi telah digunakan manusia sejak zaman dulu tetapi manusia belum mengetahui dan belum sadar bahwa hal tersebut termasuk bioteknologi. Contoh produk pada zaman dahulu yaitu pembuatan tape, tempe, keju dan lain-lain yang semuanya melalui proses peragian. Walaupun banyak produk yang telah dihasilkan, bioteknologi tetap mempunyai dampak positif dan negatif. Untuk lebih jelasnya, bacalah artikel ini sampai selesai.

Dampak Positif Bioteknologi

Banyak sekali produk baru dari bioteknologi yang dapat dimanfaatkan. Sehingga bioteknologi memiliki dampak positif untuk manusia. Dibawah ini terdapat beberapa dampak positif, antara lain:
  1. Dapat meningkatkan nilai tambah pada sebuah bahan makanan. Contohnya pengolahan bahan makanan air susu diubah menjadi yoghurt, keju dan mentega.
  2. Dapat membantu dalam mengatasi kekurangan bahan makanan, misalnya protein dan vitamin. Dengan menggunakan bioteknologi bahan makanan tersebut dapat diproduksi secara lebih cepat tanpa menggunakan ruangan yang luas.
  3. Dapat mengatasi kesulitan untuk memperoleh keturunan, misalnya dengan bayi tabung.
  4. Dapat membantu dalam mengatasi masalah kesehatan dengan menyediakan obat-obatan untuk memberantas penyakit secara lebih murah
  5. Dapat meningkatkan sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit pada tanaman.
  6. Dapat membantu dalam mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan, misalnya dengan menggunakan bakteri pemakan plastik.
  7. Dapat menyediakan berbagai senyawa organik, misalnya alkohol, asam asetat, gula, protein dan vitamin.
  8. Dapat menyediakan sumber daya energi, seperti biogas.
  9. Dapat membantu dalam mengatasi masalah pelestarian species langka bahkan hampir punah. 

Dampak Negatif Bioteknologi

Walaupun bioteknologi memiliki banyak keuntungan terhadap manusia, penerapan bioteknologi juga dapat menimbulkan efek yang berdampak negatif bagi manusia, lingkungan serta organisme lainnya. Dampak negatif bioteknologi, antara lain:

1. Dampak Terhadap Lingkungan

Dampak bioteknologi terhadap lingkungan merupakan timbulnya dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati yang dapat disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen ketanaman kerabat dekat.
Contoh dampak bioteknologi terhadap lingkungan yaitu pada pembuatan tempe dan kecap dengan skala yang sangat besar dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari proses pembuatan tempe dan kecap yang dibiarkan dan tergenang air dalam waktu yang sangat lama maka akan menimbulkan lingkungan yang tidak sehat. Limbah yang sudah mengalir ke sawah, akan menyebabkan tanaman tersebut mati. Sedangkan limbah yang sudah mengalir ke sungai akan menyebabkan air sungai menjadi keruh dan berbau. Sehingga limbah perlu mendapatkan penanganan khusus agar tidak mencemari semua lingkungan.

2. Dampak di Bidang Sosial Ekonomi

Dengan menggunakan bioteknologi pada bidang pertanian dan peternakan akan menyebabkan tergesernya petani kecil yang mengandalkan hidupnya dengan bercocok tanam pada semua jenis tanaman tradisional. Dilihat dari segi produktivitas baik kualitas dan kuantitas, cara tradisional akan lebih jauh tertinggal dibanding dengan cara modern. Hal tersebut dapat menyebabkan kesenjangan ekonomi.
Contoh lain yaitu adanya persaingan dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi secara internasional. Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakadilan bagi negara yang berkembang karena mereka belum memiliki teknologi yang maju. Perkembangan teknologi yang sangat maju tersebut disebabkan oleh bioteknologi modern yang memiliki harga sangat mahal atau tinggi sehingga negara yang berkembang kesulitan untuk mengembangkannya.

3. Dampak Terhadap Norma Pergaulan atau Etika

Teknik rekombinan gen yang merupakan sebuah aplikasi dari bioteknologi modern membawa pengaruh terhadap norma etika, karena dengan menyiapkan sebuah gen tertentu untuk mendapatkan sifat keunggulan pada suatu organisme lain. Hal tersebut justru dapat menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat luas. Masyarakat memiliki bermacam norma yang kemungkinan saling bertabrakan, karena mereka menganggap bahwa yang baik bagi sebuah kelompok belum tentu baik bagi orang lain.

4. Dampak Terhadap Kesehatan

Banyak kasus bioteknologi yang terjadi dalam dunia kesehatan. Misalnya susu sapi yang telah disuntik dengan hormon BGH yang diduga mengandung bahan kimia itu sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Contoh lain yaitu penggunaan insulin di Negara Inggris, ada 31 orang meninggal dunia. Sebenarnya, di dunia ini tidak semua masyarakat dapat menerima bioteknologi untuk kesehatan, karena mereka menganggap bahwa bioteknologi melawan kodrat alam. Contoh bioteknologi yang sampai sekarang masih menjadi kontroversi di kalangan masyarakat adalah bayi tabung dan trasplantasi organ.

Nah, selesai sudah artikel tentang dampak positif dan negatif dalam penerapan bioteknologi. Semoga artikel ini dapat membantu anda dalam menambah ilmu wawasan. Semoga bermanfaat.

Bioteknologi dan pemanfaatannya Dalam Berbagai Bidang [Artikel Lengkap]

Bioteknologi dan pemanfaatannya Dalam Berbagai Bidang [Artikel Lengkap]

Bioteknologi dan pemanfaatannya dalam berbagai bidang. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bioteknologi dan pemanfaatannya dalam berbagai bidang. Ilmu pengetahuan yang berkembang semakin cepat dari zaman ke zaman membuat penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari gencar dilakukan. Dalam memanfaatkan mikroorganisme bukan hanya secara konvensional saja yang dilakukan melainkan telah menggunakan peralatan modern yang lebih canggih. Dengan menggunakan peralatan yang modern kebutuhan manusia yang begitu banyak akan dapat teratasi karena peralatan yang canggih akan menghasilkan sesuatu dengan cepat dan tentunya dengan hasil yang banyak. Untuk lebih jelasnya tentang bioteknologi, bacalah artikel ini sampai selesai.

Pengertian Bioteknologi


Bioteknologi terdiri dari 2 kata yaitu Bio yang artinya hidup dan Teknologi yang artinya ilmu terapan. Jadi, bioteknologi merupakan pemanfaatan organisme hidup (jamur, bakteri, virus) sebagai komponen utama untuk memecahkan suatu masalah atau untuk membuat produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Sebenarnya sudah dari dulu manusia telah memanfaatkan bioteknologi seperti pembuatan tempe, tape, kecap, dan keju. Tetapi hanya saja kita tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa hal tersebut termasuk bioteknologi. Dalam perkembangan bioteknologi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.


1. Bioteknologi Konvensional


Bioteknologi konvensional dapat juga dikatakan sebagai bioteknologi tradisional. Bioteknologi konvensional merupakan penerapan ilmu bioteknologi dengan memanfaatkan jasa mikroba untuk menghasilkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan hidup manusia melalui proses fermentasi (pemberian ragi). Bioteknologi konvensional dapat dilakukan di rumah-rumah sederhana karena prosesnya yang begitu mudah serta bahan-bahan yang digunakan mudah di dapat. Contohnya pembuatan tempe, pembuatan tape, dan pembuatan  kecap. Banyak jenis mikroorganisme yang digunakan untuk mengubah makanan sehingga diperoleh produk makanan jenis baru. Mikroorganisme tersebut antara lain.

  • Jamur Aspergillus soyae, Saccharomyces rouxil, Pedoccus soyae atau Torulapsis sp., yang digunakan untuk pembuatan kecap
  • Jamur Aspergillus wentii, yang digunakan untuk pembuatan tauco dari biji kedelai dan garam yang telah di fermentasi
  • Jamur Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus, Rhizopus stolonifer, dan Rhizopus chlamydosporus, yang digunakan untuk pembuatan tempe
  • Jamur Aspergillus oryzae dan Saccharomyces sp., yang digunakan untuk pembuatan tape
  • Jamur Streptococcus lactis, yang digunakan untuk pembuatan keju, mentega dan yogurt
  • Jamur Oncom (Neurospora sp), yang digunakan untuk pembuatan oncom 
2. Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern merupakan penerapan bioteknologi yang telah menggunakan peralatan dan cara kerja yang canggih, dilakukan dalam keadaan steril dengan kualitas produk lebih baik dan kuantitas hasil produk dibuat lebih banyak. Pada bioteknologi modern ini, penerapan tidak hanya mengendalikan jasa/kerja mikroba saja melalui fermentasi tetapi sudah bermain-main pada ranah manipulasi terhadap susunan genetis mikroba yang sedang digunakan. Teknologi yang biasa digunakan dalam bioteknologi modern berupa DNA rekombinan yang merupakan teknologi penggabungan antara molekul DNA yang satu dengan molekul DNA yang lain. Dari bioteknologi modern ini sudah dihasilkan beberapa produk-produk baru dan modern, antara lain.

a. Makhluk hidup transgenik merupakan jenis makhluk hidup yang sifatnya telah diubah sehingga memilki kelebihan tertentu, contohnya :
  • Kapas transgenik, memiliki serat yang lebih halus dan tahan lama
  • Tomat transgenik, yang memiliki sifat tahan lama dan tidak cepat membusuk
  • Bakteri yang mampu membersihkan lingkungan yang tercemar
  • Hormon pertumbuhan yang mampu mengobati kekerdilan
  • Erythopoetin sebagai obat anemia dan merangsang pembentukan sel darah yang baru
  • Insulin untuk mengobati penyakit kencing manis (diabetes militus)

b. Bioteknologi modern juga dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai penyakit keturunan dengan cara menyisipkan gen tertentu pada penderita. Hal tersebut dapat disebut dengan terapi genetik. Ada 3 jenis gen yang disisipkan untuk yaitu :
  1. Gen Antisense ras, untuk menyembuhkan penyakit kanker paru-paru
  2. Gen faktor VIII, untuk menyembuhkan penyakit darah sukar membeku (haemofilia)
  3. Gen Thymidinkinase, untuk menyembuhkan penyakit kanker indung telur

Manfaat Bioteknologi Sederhana

Bioteknologi juga dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Bidang-bidang tersebut antara lain.

1. Bidang Pangan


Dalam bidang pangan, bioteknologi berperan atau bertugas untuk meningkatkan gizi pada sebuah makanan. Makanan (tempe, tape, keju) yang semula memiliki rasa dan gizi yang rendah setelah melalui proses bioteknologi berubah menjadi makanan yang enak dan memiliki gizi yang tinggi. Berikut ada beberapa contoh makanan, yaitu:

  • Membuat minuman anggur dengan menggunakan Khamr untuk memfermentasikan sari buah-buahan
  • Membuat terasi dengan bakteri Lactobacillus sp untuk memfermentasikan udang dan teri
  • Membuat nata de coco dengan memfermentasikan jamur Acetobacter xylium untuk memfermentasikan air kelapa
2. Bidang Pertanian


Bioteknologi telah menciptakan teknologi budidaya untuk mengatasi keterbatasan lahan pertanian serta mampu membuat benih dengan sifat yang sama dalam jumlah yang sangat banyak. Dari zaman dahulu, bioteknologi pertanian sudah digunakan. Contoh bioteknologi konvensional adalah pembuatan kompos, sedangkan bioteknologi modern adalah pembuatan tanaman transgenik, biopestisida, dan kultur jaringan. Hidroponik adalah salah satu yang memanfaatkan bioteknologi pertanian. Hidroponik merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah seperti kultur air dan kultur pasir.


3. Bidang Pengobatan

Bioteknologi juga bekerjasama dengan ilmu kedokteran, farmasi dan mikrobiologi dan ilmu yang relevan dalam memanfaatkan bakteri atau mikroorganisme dalam memproduksi hormon steroid. Hormon steroid digunakan untuk mengobati rematik dan persendian serta mampu menghasilkan enzim yang dapat digunakan untuk mendiagnosis sebuah penyakit, kerusakan organ tubuh.

Nah, selesai sudah pembahasan tentang bioteknologi. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda. Selamat membaca.

Disqus Shortname

Ad Inside Post

Comments system