Wednesday, October 26, 2016

Peranan Lembaga Sosial dan Fungsi Lembaga Dalam Pengendalian Sosial

Peranan Lembaga Sosial dan Fungsi Lembaga Dalam Pengendalian Sosial

Peranan lembaga sosial dan fungsi lembaga dalam pengendalian sosial. Pengendalian sosial yaitu proses terencana atau tidak yang memaksakan individu untuk menyesuaikan dengan kebiasaan dan nilai – nilai kehidupan kelompoknya. Agar pengendalian ini berjalan secara afektif maka diperlukan lembaga yang mengatur perilaku dalam anggota masyarakat. Dan tentunya setiap pranata tersebut memiliki tugas untuk mengawasi dan juga mengendalikan orang – orang yang berperilaku tidak sesuai dengan norma yang berlaku, serta menyadarkan agar bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Lembaga adalah seperangkat aturan yang diciptakan untuk mengatur hubungan antar suatu kelompok. Ciri pranata sosial yaitu mempunyai alat – alat perlengkapan untuk mencapai tujuan dan merupakan suatu organisasi dari pola – pola pemikiran maupun perilaku.

A. Peranan lembaga pengendalian sosial


Setiap peranan lembaga pengendalian sosial ini pasti memiliki tujuan yang sama yaitu untu menyadarkan seseorang agar berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku. lembaga – lembaganya terdiri dari sebagai berikut :

1. Polisi

Polisi adalah aparat resmi pemerintah yang bertanggung jawab dalam hal keamanan. Tindakan dari polisi bertujuan untuk mencegah dan mengatsi penegak disiplin hukum. Aparat polisi berwenang untuk penyuluhan hukum, penangkapan, pemeriksaan & penyidikan dan pengawasan kepada seseorang yang dituduh melakukan hal yang negatif. Misalnya polisi akan menangani kasus – kasus pencurian, perampokan, pemerkosaan, pembunuhan dll. Dasar pelaksanaan polisi yakni norma hokum tertulis yang berupa undang – undang tertulis bentuk – bentuk pelanggaran dalam hokum tertulis.


2. Pengadilan

Pengadilan adalah salah satu lembaga sosial yang merupakan alternatif terakhir untuk para pelaku yang melakukan penyimpangan sosial dan tempat ini bertujuan untuk mengatasi kasus yang terjadi. Unsur – unsur yang terdapat dalam pengadilan yaitu hakim, jaksa, panitera, polisi dan pengacara. Pihak pengadilan bertugas untuk mengadili orang yang dicurigai melakukan kejahatan. Jaksa bertugas menuntut pelaku agar dijatuhi hukuman yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. hakim bertugas menjatuhkan putusan berdasarkan data di pengadilan. Pengacara bertugas mendampingi pelaku untuk memberikan pembelaan.

3. Tokoh adat

Tokoh adat adalah aturan – aturan tidak tertulis yang dibuat dan disepakati oleh anggota kelompok masyarakat setempat. Adat berkaitan dengan kebiasaan yang bersifat religius tentang nilai – nilai budaya masyarakat tertentu. Dan tokoh adat berperan mengendalian sikap dan perilaku kelompoknya agar sesuai dengan norma adat yang berlaku. Tokoh adat sangat berperan penting dalam pengendalian sosial. Bentuk pengendalian hal ini bisa berupa penjatuhan sanksi yaitu denda, teguran atau pengucilan. Pengendalian adat dilakukan dengan cara musyawarah antar para tokoh adat. Melalui musyawarah ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan adat. Jika masalah dapat meresahkan masyarakat maka penanganannya dilakukan oleh aparat hukum tanpa melalui proses adat. Contohnya pembunuhan, pemerkosaan dan perampokan.

4. Tokoh agama

Tokoh agama merupakan seseorang yang memiliki pemahaman, penghayatan dan pengalaman yang luas tentang agamanya. Misalnya ulama, uztad, pebdeta, biksu dll. Tokoh agama ini sangat berpengaruh dalam lingkungan karena nilai dan norma yang ditanamkan berkaitan dengan perdamaian, kasih saying, menghargai dan mencintai. Pengendalian yang dilakukan tokoh agama ditujukan untuk menentang perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma agama.

5. Tokoh masyarakat

Tokoh masyarakat adalah seorang individu yang memiliki kemampuan, pengetahuan, perilaku, dan kedudukan dalam masyarakat dll. Tokoh masyarakat dapat mencakup golongan pemuka agama, tokoh pemerintahan, ketua RT/RWm guru, sesepuh dll. Bentuk pengendalian yang dapat dilakukan tokoh masyarakat yaitu memberi pengawasan kepada warganya agar tidak melakukan pelanggaran dan memberikan sanksi kepada warga masyarakat apabila melakukan pelanggaran.

B. Fungsi lembaga

Fungsi dari beberapa lembaga diatas yaitu sebagai berikut :
  1. Menjaga persatuan dan kesatuan masyarkat yang bersnagkutan.
  2. Agar masyarakat mengadakan pengawasan terhadap perilaku anggota masyarakat.
  3. Agar masyarakat memiliki pedoman tentang sikap mereka yang tepat dalam berperilaku.

Nah, dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian dalam masyarakat sangat diperlukan agar tidak ada perilaku yang menyimpang di dalam masyarakat. dan demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang peranan lembaga sosial dan fungsi lembaga dalam pengendalian sosial. Smoga bermanfaat bagi anda.

Monday, October 24, 2016

Cara Cetak Foto Dengan Mudah di Adobe Photoshop Ukuran 3x3 dan 4x6

Cara Cetak Foto Dengan Mudah di Adobe Photoshop Ukuran 3x3 dan 4x6


Terkadang kita harus menyiapkan sebuah foto dengan ukuran kecil, sebagai contoh ukuran 3 x 3 atau 4 x 6, memang untuk tidak repot bisa kita bawa file foto tersebut ke tukang cetak, namun jika yang dibutuhkan ternyata banyak hal ini tentunya sangat tidak ekonomis, sebagai contohya ; untuk mencetak foto ukuran 3 x 3 cm saja harga perlembar yang di patok minimal adalah Rp. 1000,-. bayangkan jika kita akan mencetak 10 lembar pasti harus keluar kocek Rp. 10.000,-


Bagaimana cara mencetak foto ukuran 4 x 6 sendiri ?


Untuk lebih mudahnya pada tutorialini akan saya smapaikan cara mencetak foto dengan ukuran 3 x 3 atau 4 x 6.
- sebagai langkah awal terlebih dahulu siapkan foto anda
- kemudian buka foto tersebut pada program adobe photoshop
cara mencetak foto sendiri
cara mencetak foto sendiri
- dari menu file photoshop -- kilk new, ganti angka pada width : 102 mm, dan Height : 154 mm.resolusi : 300, dan content white
cara mencetak foto sendiri
cara mencetak foto sendiri
- setelah itu aktifkan kembali foto yang telah anda buka tadi, dari keyboard tekan tombol c, atau bisa klik langsung tombol crop pada tool disamping kiri
- lakukan pengaturan pada propertiesnya seperti ini :
width : 3 cm
height : 3 cm
resolution : 300
- setelah itu crop pada foto anda tadi.
cara mencetak foto sendiri
cara mencetak foto sendiri
- lalu drag foto anda ke background baru yang telah dibuat tadi menggunakan move tool (v)
cara mencetak foto sendiri
cara mencetak foto sendiri
- untuk menggandakan foto yang telah anda crop. lakukan proses duplicate pada layer, caranya lihat pada jendela bagian kanan bawah. disana adalah merupakan layer pallet. klik kanan pada nama layer yang akan digandakan, lalu pilih duplicate layer
cara mencetak foto sendiri
cara mencetak foto sendiri
- lakukan duplikat sebanyak yang anda inginkan,
- lalu geser dan tata foto anda tadi menggunakan move tool
cara mencetak foto sendiri
cara mencetak foto sendiri
cara mencetak foto sendiri
cara mencetak foto sendiri
- sekarang foto ukuran 3 x 3 sudah siap dicetak dengan printer, untuk membuat ukuran cetak yang lainya, anda dapat merubah properties crop pada height dan width


Demikain artikel tentang Cara mudah mencetak foto ukuran 3x3 dan 4x6 yang benar. semoga bermanfaat.



Sunday, October 23, 2016

Cara Paling Mudah Memisahkan Objek Dari Background Pada Adobe Photoshop.

Cara Paling Mudah Memisahkan Objek Dari Background Pada Adobe Photoshop.


Memisahkan Objek Dari Background Dengan Photoshop. Panduan di bawah ini akan menjelaskan secara detail bagaiamana caranya untuk memisahkan objek dari backgorund pada program Adobe Photoshop 7. Langkahnya cukup mudah untuk anda ikuti, sehingga cocok untuk para pemula dalam mengenal grafis khsusnya program Adobe Photoshop ini. Dalam memisahkan objek dari backgroundnya pada tutorial ini menggunakan teknik quick masking untuk merapikan kembali hasil seleksi yang kurang bagus,sehingga diharapkan hasil akhir dari seleksi tersebut benar-benar rapi. 

Cara Memisahkan Objek Dari Background Pada Photoshop


TUTORIAL

1. langkah pertama, buka gambar yang akan diedit, sekarang saya menggunakan gambar mobil sebagai medianya.
2. Langkah berikutnya duplicate layer tersebut dari menu layer --- duplicate layer

Cara Memisahkan Objek Dari Background Pada Photoshop
Cara Memisahkan Objek Dari Background Pada Photoshop
3. kemudian pilih Magnetic Lasso Tool pada tool box dilanjutkan proses seleksi
magnetic lasso tool
magnetic lasso tool

hasil seleksi di photoshop
hasil seleksi di photoshop
4. Memperbaiki seleksi dengan Quick Mask (tombol shortcut Q)

Memisahkan Objek Dari Background Dengan Photoshop
gambar 4
Pada mode Quick Mask ini anda dapat memperbaiki hasil seleksi yang mungkin kelebihan atau bahkan kurang pada objek yang dipilih menggunakan eraser tool (E).

Dalam Quick Mask photoshop, warna Foreground Hitam berfungsi untuk Menghapus Area Quick Mask. Sedangkan warna Foreground Putih untuk Menambahkan Area Quick Mask.

Anda dapat menghapus objek yang kelebihan seleksi, maupun menghapus background yang kelebihan seleksi dengan berpindah antara Foreground dan background menggunakan tombol X pada keyboard.

5. Langkah berikutnya adalah memperhalus seleksi.
Masih dalam Quick Mask aktif, masuk ke menu filter - blur - Gaussian blur isikan dengan angka 0.5

gaussian blur
gaussian blur
6. Menghapus Background.

Jika sebelumnya Quick Mask aktif, sekarang non aktifkan Quick Mask dengan menekan kembali tombol Q pada keyboard. sekarang anda sudah dapat melihat seleksi yang lebih sempurna pada objek. Kemudian tekan Ctrl+Shift+I atau pilih dari menu Select > Inverse. Lalu tekan Backspace atau Del untuk menghilangkan Background. untuk menhilangkan seleksi yang seperti semut berjalan tekan tombol ctrl + D. Hasil yang didapat akan seperti ini.

Memisahkan Objek Dari Background Dengan Photoshop
Gambar 6
Demikian artikel Cara Memisahkan Objek Dari Background Dengan Photoshop semoga bermanfaat...
Selamat berkreasi

Friday, October 21, 2016

Mengenal Persebaran Flora di Seluruh Indonesia

Mengenal Persebaran Flora di Seluruh Indonesia 


Mengenal persebaran flora di seluruh Indonesia. Indonesia termasuk negara yang sangat luas dan kaya akan keanekaragaman baik di darat maupun di udara. Negara Indonesia juga sering disebut dengan megadivercity country sebab Indonesia memiliki keanekaragam hayati yang tinggi dengan keunikan tersendiri. Keanekaragaman yang sangat tinggi tersebut dapat ditemukan atau dijumpai dalam hutan hujan tropis. Di dalam hutan hujan tropis banyak ditemukan berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Namun untuk artikel kali ini kita hanya membahas tentang flora yang di dalamnya akan membahas tentang berbagai macam tumbuhan. Nah, untuk lebih jelasnya tentang persebaran flora di Indonesia, simaklah artikel ini hingga selesai.

Persebaran Flora di Indonesia 

Sebuah tumbuhan yang dapat hidup di suatu tempat ada yang dapat tumbuh sendiri secara alami dan ada juga yang dibudidayakan manusia. Sehingga tumbuhan atau flora di setiap daerah memiliki jenis yang berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan flora tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain :
  • Iklim
  • Tinggi rendahnya permukaan bumi
  • Jenis tanah 
  • Pengaruh makhluk hidup
Faktor iklim merupakan faktor paling utama bagi flora untuk dapat bertumbuh dan berkembangbiak. Iklim yang dimiliki pada suatu daerah memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap suhu udara serta curah hujan. Jika suatu daerah memiliki curah hujan yang sangat tinggi maka daerah tersebut memiliki hutan yang lebat dan juga mempunyai berbagai jenis tanaman yang sangat bervariasi. Jenis flora yang dapat dipengaruhi oleh iklim adalah :

1. Hutan Hujan Tropis

Umumnya hutan hujan tropis terdapat di daerah yang mempunyai curah hujan yang sangat tinggi. Indonesia memiliki iklim tropis dan juga dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga Indonesia mempunyai banyak sinar matahari sepanjang tahun dan curah hujan yang tinggi serta memiliki temperatur udara yang tinggi pula. Ciri-ciri hutan hujan tropis di Indonesia adalah adanya tumbuhan berkanopi rapat dan juga banyak tumbuhan memanjat atau liana. Letak hutan hujan tropis di Indonesia yaitu di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan serta Papua.

2. Hutan Musim

Hutan musim yang ada di Indonesia memiliki suhu udara yang sangat tinggi. Di samping itu, tumbuhan yang hidup di hutan musim ini memiliki perbedaan kondisi yang dapat terjadi pada saat musim hujan dan musim kemarau. Pada saat musim kemarau, pohonnya akan meranggas tetapi setelah musim hujan tiba, tumbuhan atau pepohonan tersebut kembali tumbuh menjadi hijau kembali. Contoh dari hutan musim adalah hutan jati dan kapuk randu. Umumnya hutan musim paling banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

3. Hutan Bakau

Hutan bakau sering disebut dengan Mangrove. Hutan bakau merupakan sebuah hutan yang hanya dapat tumbuh di pantai yang berlumpur. Di Indonesia hutan bakau banyak terdapat di daerah Papua, Kalimantan Barat, Sumatera bagian timur dan Kalimantan Selatan.

4. Sabana

Sabana merupakan sebuah padang rumput yang dikelilingi oleh berbagai pohon yang bergerombol. Sabana dapat hidup di sebuah daerah yang memiliki curah hujan sedikit. Di Indonesia, sabana banyak ditemukan di NTT dan NTB.

5. Stepa

Stepa merupakan sebuah padang rumput yang sangat luas. Stepa hanya dapat tumbuh di suatu daerah dengan curah hujan yang sangat sedikit. Di Indonesia, stepa banyak ditemukan di NTT.

Persebaran flora di Indonesia meliputi tiga bagian dengan ciri-ciri yang berbeda-beda. Ketiga bagian tersebut antara lain :

1. Flora di Bagian Barat

Flora di Indonesia bagian barat meliputi daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan dan pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya. Umumnya, flora di bagian barat ini mempunyai kesamaan dengan tumbuh-tumbuhan yang ada di seluruh Asia. Flora bagian barat ini memiliki sebuah kawasan mangrove atau hutan bakau yang banyak tumbuh di sekitar pantai. Jenis tumbuhan pada flora bagian barat ini memiliki berbagai jenis yang sangat beragam atau heterogen.

Ciri-ciri flora di bagian barat yaitu :
  • Memiliki ketinggian pohon 60 meter
  • Tidak memiliki hutan kayu putih
  • Memiliki tumbuhan sagu yang sedikit
  • Banyak tumbuhan yang berjenis meranti-merantian
  • Banyak macam-macam tumbuhan rotan
Contoh flora di berbagai daerah :
  • Jawa         : Jati meranti, bunga anggrek, bugenvil, beringin, pinang dan mahoni
  • Sumatera         : Kayu manis, beringin, pinus, raflesia dan kayu besi
  • Kalimantan : Pinus, rotan, jelutung, ramin, kamper dan bakau
2. Flora di Bagian Tengah

Flora di Indonesia bagian tengah meliputi Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara dan Maluku. Di flora bagian tengah ini, memiliki jenis hutan yang seragam atau sering disebut hutan homogen yang artinya hanya ada tumbuhan satu jenis. Di Nusa Tenggara terdapat padang rumput yang luas dan alami sehingga baik untuk peternakan karena daerah tersebut mempunyai curah hujan yang rendah. Di samping itu juga terdapat banyak pegunungan kapur.

Ciri-ciri flora di bagian tengah yaitu :
  • Banyak tumbuh berbagai macam tumbuhan palem
  • Banyak tumbuhan anggrek dan paku 
Contoh flora di berbagai daerah :
  • Sulawesi : Kayu besi, kayu hitam, berbagai jenis bunga anggrek, pinus dan rotan
  • Nusa Tenggara : Berbagai jenis bunga anggrek, akasia, jati dan cendana
  • Maluku : Lenggua, jati, sagu, anggrek, gotasa dan kayu putih
3. Flora di Bagian Timur

Flora di Indonesia bagian timur meliputi pulau Papua dan pulau-pulau yang ada di sekitarnya. Umumnya, flora di bagian timur ini memiliki kemiripan dengan flora yang ada di benua Australia.

Ciri-ciri flora di bagian timur yaitu :
  • Memiliki ketinggian pohon yang lebih rendah dari pada flora bagian barat
  • Banyak tumbuh tumbuhan semak belukar
  • Pepohonan masih jarang ditemui
  • Memiliki banyak tumbuhan sagu
  • Tidak memiliki tumbuhan rotan

Jenis flora yang tumbuh di bagian timur yaitu pohon matoa, tanaman berjenis conifer seperti agatis alba dan obi, serta tanaman ficus family beringin.

Demikianlah artikel tentang mengenal persebaran flora di Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua. Selamat membaca

Saturday, October 15, 2016

Pengendalian Sosial Dalam Masyarakat Beserta Jenis – Jenisnya

Pengendalian Sosial Dalam Masyarakat Beserta Jenis – Jenisnya


Pengendalian sosial dalam masyarakat beserta jenis-jenisnya. Pengendalian sosial adalah proses terencana atau pun tidak yang memaksakan individu untuk menyesuaikan diri dengan kebiasan kehidupan kelompok. Pengendalian sosial ini berkaitan erat dengan nilai dan norma sosial yang dijadikan sebagai pedoman untuk hidup. Jika pengendalian sosial ini tidak diterapkan maka akan terjadi penyimpangan sosial. Pengendalian sosial ini dapat diartikan juga sebagai pengawasan dari suatu kelompok terhadap kelompok lain. Tujuan dari pengendalian sosial ini yaitu untuk menciptakan masyarakat yang damai dan teratur.


I. Sifat – sifat pengendalian sosial

A. Pengendalian sosial berdasarkan waktu

Pengendalian berdasarkan waktu ada 3 jenisnya diantaranya yaitu sebgai berikut :
  1. Pengendalian sosial prefentif, yaitu upaya pengendalian yang dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan. Tujuan dari pengendalian prefentif yaitu untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam masyarakat.
  2. Pengendalian sosial represif, yaitu usaha untuk memulihkan keadaan seperti semula akibat terjadinya penyimpangan terhadap nilai dan norma yang ada di masyarakat. Tujuan dari pengendalian represif yaitu supaya keadaan menjadi pulih seperti smula.
  3. Pengendalian sosial gabungan, yaitu usaha untuk mencegah terjadinya penyimpangan prefentif dan memulihkannya (represif). Tujuan dari pengendalian gabungan ini yaitu agar perilaku seseorang tidak merugikan orang yang bersangkutan.

B. Pengendalian sosial berdasarkan formalitasnya
  1. Pengendalian resmi (formal), yaitu pengendalian yang dilakukan oleh lembaga – lembaga negara atau lembaga keagamaan. Lembaga negara bertugas untuk mengawasi masyarakat dalam mematuhi peraturan yang ada di negara. Sedangkan lembaga resmi keagamaan bertugas untuk mengetahui kekuatan masyarakat terhadap perintah agama yang berkaitan.
  2. Pengendalian tidak resmi (non formal), yaitu pengendalian yang dilakukan demi terpeliharanya peraturan yang tidak resmi milik masyarakat. pengendalian ini dibentuk oleh lembaga sosial dalam masyarakat dan pemimpinnya pun tidak diangkat secara resmi.
  3. Pengendalian institusional, yaitu pengendalian terhadap pola – pola perilaku dan norma – norma yang tidak saja mengawasi para anggota lembaga, tetapi juga warga masyarakat yang berada di luar lingkungan.
  4. Pengendalian berpribadi, yaitu pengendalian terhadap pengaruh baik buruknya perilaku yang dating dari orang – orang tertentu.

II. Unsur – unsur lembaga pengendalian sosial
  1. Pengendalian kelompok dengan kelompok. Pengendalian ini dilakukan dimana salah satu kelompok mengawasi kelompok lainnya, sehingga kelompok lain tidak melakukan penyimpangan.
  2. Pengendalian kelompok dengan anggotannya. Pengendalian yang terjadi apabila suatu kelompok menentukan perilaku para anggotannya agar tidak melakukan penyimpangan.
  3. Pengendalian individu dengan kelompok. Pengendalian ini terjadi apabila seseorang menginginkan kelompok agar sesuai dengan keinginan masyarakat.
  4. Pengendalian individu dengan individu lainnya. Pengendalian ini terjadi apabila seseorang melakukan pengawasan terhadap individu lainnya agar tidak melakukan penyimpangan.

III. Faktor penyebab terjadinya penyimpangan di masyarakat
  1. Adanya nilai – nilai sosial yang tidak baik sehingga tidak dapat memberikan kepuasan pihak tertentu.
  2. Manusia tidak dapat bertindak adil secara mutlak terhadap semua individu.
  3. Adanya perbedaan kepntingan sehingga terjadi konflik.

IV. Fungsi pengendalian sosial
  1. Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma sosial.
  2. Memberikan imbalan kepada warga yang menaati norma.
  3. Mengembangkan rasa takut untuk tdk melakukan perbuatan yg dinilai beresiko.
  4. Menciptakan sistem hukum (aturan yang disusun secara resmi dan disertai sanksi).

V. Jenis – jenis lembaga pengendalian sosial
  1. Lembaga keluarga. Keluarga adalah lembaga yang paling utama untuk melakukan pengendalian terhadap penyimpangan sosial. (ayah dan ibu serta anggota keluarga).
  2. Lembaga pendidikan. Pendidikan adalah lembaga yang paling berperan penting dalam melakukan pengendalian terhadap penyimpangan sosial. (sekolah dan luar sekolah).
  3. Lembaga keagamaan. Keagamaan adalah lembaga yang memiliki pemahaman yang luas tentang agama dan pengaruhnya dalam melakukan pengendalian terhadap penyimpangan sosial. ( peribadahan, ponpes).
  4. Lembaga hukum. Hukum adalah lembaga yang berperan penting terhadap peraturan negara dalam melakukan pengendalian. (pengadilan dan kejaksaan).
  5. Lembaga keamanan. Keamanan adalah lembaga resmi dari pemerintah untuk menertibkan keamanan dalam pengendalian sosial. (TNI dan POLRI).
  6. Lembaga adat. Adat adalah lembaga yang berperan menegakkan aturan adat di masyarakat dalam melakukan pengendalian terhadap perilaku yang menyimpang. (ketua suku, UU tidak tertulis).
  7. Lembaga tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat adalah lembaga yang mempunyai pengaruh besar dalam suatu masyarakat dalam melakukan pengendalian terhadap perilaku yang menyimpang. (tokoh karismatik).

Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang pengendalian sosial dalam masyarakat berserta jenis – jenisnya. Semoga bermanfaat bagi anda.

Friday, October 14, 2016

Konsekuensi dari Diferensiasi Sosial

Konsekuensi dari Diferensiasi Sosial


Konsekuensi dari diferensiasi sosial. Diferensiasi sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat dalam garis horizontal. Sehingga didalam diferensiasi semuanya sejajar tidak ada kelas – kelas tertentu. Diferensiasi ini banyak sekali bentuk – bentuknya dan bermacam – macam. Dan adanya diferensiasi dalam masyarakat ini akan membawa banyak konsekuensi atau pengaruh dalam masyarakat. Pengaruh tersebut dapat berupa sesuatu yang bernilai positif atau pun negatif.

Macam – macam konsekuansi dari diferensiasi yaitu sebagai berikut :

1. Interseksi ( intersection )

Interseksi yaitu gambaran persilangan keanggotaan antara individu – individu dalam masyarakat yang majemuk. Interseksi ini bisa terjadi dari berbagai macam suku, agama, jenis kelamin dalam suatu kelompok masyarakat. Interseksi ini dapat dibentuk dari interaksi sosial yang berjalan secara menerus. Contoh dari interseksi yaitu pada peristiwa haji di kota mekah yang sering ditayangkan di TV. Para jemaah haji tersbeut tidak hanya dari Indonesia saja, melainkan dari berbagai penjuru dunia. Dan tentunya terdapat berbagai macam ras – ras yang berbeda. Keanggotaan masyarakat yang saling menyilang akan menimbulkan terjadinya loyalitas yang juga saling menyilang. Interseksi berfungsi positif, karena dengan adanya saling menyilang dalam keanggotaan masyarakat yang berbeda akan melahirkan suatu integrasi.

Saluran interseksi
  1. Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia disebut lingua franca yang artinya bahasa dapat menyatukan individu – individu dan kelompok – kelompok yang memiliki khasanah budaya beragam. Bahasa Indonesia memiliki kelebihan yaiyu tidak membedakan individu berdasarkan tingkatan sosial dan mudah didapat & dipelajari oleh seluruh bangsa Indonesia.
  2. Ekonomi. Di pasar masyarakat saling bertemu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan di industri masyarakat akan saling berinteraksi dan melakukan kerjasama sehingga akan menyebabkan terjadinya interseksi.
  3. Transportasi. Di pelabuhan, terminal, bandara dan stasiun memungkinkan akan terjadinya interseksi dari berbagai daerah.
  4. Sosial. Melalui jalur perkawinan amalgamasi akan menyebabkan timbulnya interseksi, begitu juga program transmigrasi.
  5. Politik. Hubungan 2 negara akan menyebabkan terjadinya interseksi dan bisa untuk mempererat rasa persaudaraan antar ras dan bangsa.

2. Konsolidasi sosial ( social consolidation )

Konsolidasi adalah penggabungan beberapa keanggotaan dengan menguatkan sifat – sifat keanggotaan dalam suatu kelompok tersebut. Contoh dari konsolidasi yaitu konsolidasi antara status dan asal daerah, misalnya ikatan mahasiswa Yogya dengan Kudus.

Dampak positif konsolidasi : akan meningkatkan solidaritas antar kelompok
Dampak negatif konsolidasi : terjadinya konflik.
Konsolidasi sosial cenderung akan menghambat proses integrasi sosial dalam masyarakat.

3. Mutual akulturasi

Mutual artinya proses yang saling menguntungkan antara kedua pihak dalam proses interaksi. Sedangkan akulturasi adalah percampuran 2 kebudayaan atau lebih namun tidak meninggalkan kebudayaan yang lama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberagaman dalam masyarakat yang melibatkan berbagai unsur-unsur sosial maupun budaya akan saling memberikan manfaat.

4. Primordialisme (primordialism)

Primordialisme adalah suatu pandangan atau paham yang menunjukkan sikap loyalitas yang berlebihan. Sebab munculnya gejala primordialisme yaitu adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok. Primordialisme memiliki segi positif yaitu nilai – nilai dan budaya local akan tetap terpelihara. Dan segi negatifnya yaitu dapat terjadi konflik.

5. Ethosentrisme (enthocentrism)

Ethosentrisme adalah suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan menggunakan ukuran – ukuran yang berlaku di masyarakat. Sikap enthosentrisme berpandangan bahwa kebudayaan sendiri merupakan paling baik, namun kebudayaan masyarakat lain di pandang lebih rendah.  Ethosentrisme ini merupakan perwujudan dari sikap primordialisme yang berlebihan.

Ethosentrisme memiliki segi positif yaitu dapat mempertinggi semangat nasionalisme dan patriotism, dapat meneguhkan cinta tanah air dan dapat menjaga keutuhan budaya yang ada. Sedangkan segi negatifnya yaitu menghambat hubungan antar bangsa dan menghambat proses asimilasi & integrasi.

6. Politik aliran / sectarian (sectarian policy)

Politik aliran adalah keadaan dimana sebuah kelompok atau organisasi tertentu dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa, baik itu formal atau non formal. Tentunya dalam masyarakat terdapat beraneka ragam partai politik yang ada. Aliran ini dimanfaatkan individu untuk memenuhi kepentingan. Dalam masyarakat jawa terdapat 3 golongan menurut Clifford Geertz yaitu golongan santri, golongan priyayi, dan golongan abangan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang konsekuensi dari diferensiasi sosial. Semoga bermanfaat bagi anda.

Thursday, October 13, 2016

3 Tingkatan dalam Keanekaragaman Hayati

3 Tingkatan dalam Keanekaragaman Hayati 


3 tingkatan dalam keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati yang terdapat di sebuah wilayah memiliki bermacam-macam jenis. Keanekaragaman hayati merupakan sebuah pernyataan mengenai berbagai macam bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang dimiliki makhluk hidup dalam berbagai tingkat. Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati (biodiversitas) merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain serta kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dan ekosistem. Umumnya, keanekaragaman hayati sangat dibutuhkan untuk kelestarian hidup organisme. Keanekaragaman hayati ini sendiri dapat terbentuk karena adanya keseragaman dan keberagaman sifat makhluk hidup. Nah, untuk lebih jelasnya tentang keanekaragaman hayati simaklah artikel di bawah ini hingga selesai.

Tingkatan Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati dapat terjadi dalam berbagai kehidupan. Secara garis besar, keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan, antara lain :

1. Keanekaragaman Gen

Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang terdapat pada kromosom yang di milikinya. Selain dari pewarisan sifat, gen juga dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat tinggalnya. Sementara keanekaragaman gen merupakan sebuah variasi atau perbedaan susunan gen dalam satu spesies makhluk hidup. Perbedaan susunan gen tersebut akan menimbulkan perbedaan penampakan baik satu sifat maupun secara keseluruhan. Sehingga perbedaan tersebut dapat menghasilkan variasi pada suatu spesies. Variasi itu dapat disebut dengan varietas. Selanjutnya, keanekaragaman gen dapat ditingkatkan melalui perkawinan silang (hibridisasi) antara spesies satu dengan spesies yang berbeda sifat atau melalui proses domestikasi (budidaya tumbuhan liar atau hewan). Contoh keanekaragaman tingkat gen adalah sebagai berikut :
  • Keanekaragaman warna pada bunga mawar yaitu mawar merah, mawar putih dan mawar kuning
  • Keanekaragaman bentuk, ukuran, warna dan rasa pada buah mangga yaitu mangga gadung, mangga golek, mangga apel, mangga madu dan masih banyak lagi. 

2. Keanekaragaman Jenis

Dua makhluk hidup dapat dan mampu melakukan perkawinan sehingga menghasilkan keturunan yang fertile. Proses perkawinan dan menghasilkan keturunan antara kedua makhluk hidup merupakan satu spesies. Keanekaragaman jenis merupakan variasi atau perbedaan sifat dan juga penampilan antar individu yang berbeda spesies dalam satu familia. Umumnya keanekaragaman jenis dapat terbentuk karena perbedaan struktur serta jumlah gen. Contoh keanekaragaman jenis adalah sebagai berikut :
  • Famili Fellidae : kucing, singa dan harimau
  • Famili Palmae : kelapa, lontar, palem dan aren
  • Famili Papilionaceae : kacang kapri, kacang tanah, dan kacang panjang
  • Famili Graminae : jagung, rumput teki dan padi
  • Genus Ipomoea : kangkung dan ketela rambat
  • Genus Ficus : pohon beringin
3. Keanekaragaman Ekosistem

Keanekaragaman ekosistem merupakan variasi atau perbedaan bentuk dan jenis bentang alam, daratan maupun perairan, dimana tumbuhan, hewan dan organisme yang lain saling berinteraksi. Di dalam ekosistem ini sendiri, interaksi antar organisme ditentukan oleh komponen biotik (berbagai jenis makhluk hidup) dan komponen abiotik (faktor fisik : iklim, suhu, cahaya, air, kelembapan, tanah dan faktor kimia : salinitas, tingkat keasaman, kandungan mineral). Kondisi lingkungan makhluk hidup sangat beragam sehingga dapat menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu ekosistem daratan dan ekosistem perairan. Ekosistem daratan dapat dibagi menjadi beberapa bioma, antara lain bioma gurun, bioma padang rumput, bioma savanna, bioma hutan gugur dan bioma hutan hujan tropis. Bioma merupakan kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup di dalam iklim dominan tersebut. Sedangkan ekosistem perairan dapat dibagi menjadi ekosistem air tawar, ekosistem laut, ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau dan ekosistem terumbu karang.  Pada intinya setiap ekosistem memiliki ciri fisik, ciri kimiawi serta ciri biologis tersendiri.


Demikianlah artikel tentang 3 tingkatan dalam keanekaragaman hayati. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda. Selamat membaca.

Wednesday, October 12, 2016

Mengenal Macam – Macam Pembagian Laut di Dunia

Mengenal Macam – Macam Pembagian Laut di Dunia


Mengenal macam-macam pembagian laut di dunia. Sebagian besar bumi ini berupa air atau laut. Sehingga semua negara di dunia ini memiliki beberapa laut. Laut merupakan bagian dari permukaan bumi yang tertutup oleh air serta mempunyai kadar garam yang cukup tinggi. Laut termasuk sumber kekayaan alam yang sangat melimpah, oleh karena itu sebuah laut harus kita jaga dan lestarikan. Banyak yang dapat kita manfaatkan dari laut seperti mengambil ikannya atau biota lain, sebagai tempat transportasi, sebagai sumber tenaga listrik, sebagai sumber minyak bumi dan masih banyak lagi. Memanfaatkan laut dapat meningkatkan perekonomian penduduk di sekitar laut untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Sebenarnya laut di dunia dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Nah, untuk lebih jelasnya tentang macam-macam pembagian laut simaklah artikel di bawah ini.

Pembagian Laut

Pembagian wilayah laut sering disebut dengan zona laut. Zona laut sendiri bukanlah sebuah zona yang sangat sederhana melainkan sangat sulit. Zona laut ini dapat dibagi menjadi beberapa kategori tertentu. Berdasarkan setiap kategori tersebut, maka zona laut dapat dibagi lagi menjadi beberapa macam antara lain :

a. Menurut Letaknya

Menurut letaknya, laut dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut :

1. Laut Pedalaman

Laut pedalaman merupakan laut yang terletak di tengah-tengah benua atau bisa juga dengan laut yang dikelilingi oleh daratan. Biasanya, laut pedalaman ini tidak mengalami pasang surut seperti laut-laut pada umumnya. Laut pedalaman juga tidak bisa dipengaruhi oleh kekuatan arus di Samudera. Air pada laut pedalaman ini lebih asin jika dibandingkan dengan air pada laut lepas. Hal tersebut dikarenakan kadar garam pada laut pedalaman jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan laut lainnya. Contoh laut pedalaman adalah Laut Hitam, Laut Baltik, Laut Kaspia dan Laut Mati.

2. Laut Tepi

Laut tepi merupakan laut yang terletak di tepi benua dan seolah-olah terpisah dari Samudera luas karena terhalang oleh gugusan pulau. Arus pada laut tepi ini dipengaruhi oleh arus Samudera. Contoh laut tepi adalah Laut Bering, Laut Cina Selatan, Laut Arab dan Laut Jepang.

3. Laut Pertengahan

Laut pertengahan merupakan laut yang terletak di antara dua benua. Telah kita ketahui bahwa bumi ini terdiri atas 7 benua sehingga kita dapat menjumpai banyak laut pertengahan. Contoh laut pertengahan adalah Laut Tengah, Laut Karibia, Laut Merah dan laut-laut yang ada di Indonesia.

b. Menurut Terjadinya

Menurut terjadinya, laut dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut :

1. Laut Transgresi

Laut transgresi merupakan laut yang dapat terjadi karena suatu daratan rendah yang digenangi oleh air laut atau dapat juga disebut dengan laut genangan. Contoh laut transgresi adalah Laut Jawa, Laut Cina Selatan, Laut Arafuru, Laut Kawa dan Laut Timor dan Selat Sunda.

2. Laut Ingresi

Laut ingresi merupakan lautan yang dapat terjadi karena adanya tanah yang bergerak semakin menurun ke dasar laut dan menjadikan wilayah tersebut tergenang oleh air. Umumnya penurunan tanah secara terus menerus dapat membentuk palung laut bahkan lubuk laut. Contoh laut ingresi adalah Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Flores dan Laut Banda.

3. Laut Regresi

Laut regresi merupakan laut yang keadaan airnya turun akibat naiknya daratan atau sendimental. Laut jenis ini juga dapat terjadi karena penurunan permukaan laut sedangkan daratannya tetap. Contoh laut regresi adalah Dangkalan Sunda, Dangkalan Sahul, dan Selat Makasar.

c. Menurut Kedalamannya

Menurut kedalamannya, laut dapat dibedakan menjadi empat zona yaitu sebagai berikut :

1. Zona Litoral (Zona Laut Pasang-Surut)

Zona litoral merupakan daerah yang terletak diantara garis air pasang dan garis air surut. Dapat dikatakan bahwa zona litoral ini termasuk wilayah yang paling jarang terkena air. Jika laut sedang pasang maka zona ini akan terlihat seperti lautan pada umumnya, tetapi jika laut sedang surut maka wilayah ini akan terlihat seperti daratan. Oleh karena itu zona litoral ini dapat disebut dengan zona pesisir pantai yang terdiri atas pasir pantai dan pecahan rumah-rumah karang. Pada wilayah atau zona ini dapat ditemukan binatang laut yang dapat kita konsumsi seperti kerang dan kepiting.

2. Zona Neuritis (Zona Laut Dangkal)

Zona neuritis merupakan zona yang mempunyai kedalaman sekitar 0 - 200 meter. Zona jenis ini umumnya terletak pada landas benua. Landas benua merupakan kelandaian benua yang menjorok ke laut. Pada zona ini dapat ditemukan berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya yang sering ditangkap oleh para nelayan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan zona ini banyak dihuni oleh berbagai macam ikan, antara lain :
  • Perairannya banyak mengandung oksigen
  • Ditemukan banyak plankton yang mengapung di permukaan air
  • Cukup mendapatkan penyinaran matahari
3. Zona Batial (Zona Laut Dalam)

Zona batial merupakan zona yang mempunyai kedalaman antara 200 – 1.000 meter. Biasanya pada zona batial ini, sinar mataharinya sudah tidak dapat menembus kedalaman air. Pada zona ini masih terdapat banyak jenis ikan dan biota laut lainnya tetapi sudah jarang ditemukan tanaman-tanaman laut.

4. Zona Abisal (Zona Laut Sangat Dalam)

Zona abisal merupakan zona yang mempunyai kedalaman lebih dari 1000 meter. Zona abisal sering disebut dengan zona laut sangat dalam. Zona abisal memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang khusus antara lain :
  • Mempunyai tekanan air yang sangat tinggi
  • Mempunyai suhu yang sangat rendah
  • Hanya dihuni oleh sedikit jenis ikan dan biota laut lainnya
  • Tidak ditemukan tanaman-tanaman laut
  • Binatang laut yang mampu hidup di zona abisal ini merupakan binatang laut yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang sangat ekstrim

Demikianlah artikel tentang mengenal macam-macam pembagian laut di dunia. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.

Tuesday, October 11, 2016

6 Manfaat Perairan Laut dan Cara Menjaga Kelestariannya

6 Manfaat Perairan Laut dan Cara Menjaga Kelestariannya


6 manfaat perairan laut dan cara menjaga kelestariannya. Bumi ini terdiri dari daratan dan lautan. Laut merupakan bagian dari permukaan bumi yang tertutup oleh air dan mempunyai kadar garam yang cukup tinggi. Sebenarnya luas permukaan bumi (perairan darat) adalah 510 juta Km2 dan tiga perempatnya (75%) merupakan laut. Hal ini malah justru memberikan keuntungan tersendiri terhadap negara yang sedang berkembang. Jika sebuah negara dapat dan mampu memanfaatkan perairan laut maka secara langsung dapat mendongkrak kemakmuran rakyat Indonesia. Negara Indonesia terkenal akan julukan negara maritime sebab Indonesia mempunyai wilayah laut yang sangat luas jika dibandingkan dengan wilayah daratan. Nah, langsung saja kita simak tentang manfaat perairan laut dan cara menjaganya.

Manfaat Perairan Laut

Telah kita ketahui bahwa perairan laut memberikan banyak manfaat khususnya bagi kehidupan manusia. Manfaat-manfaat perairan laut tersebut antara lain :

1. Sebagai Sumber Kehidupan Nelayan

Manfaat perairan laut yang pertama yaitu sebagai sumber kehidupan bagi nelayan. Di dalam laut terdapat banyak jenis ikan, kerang, kepiting, udang dan sebagainya. Dari hasil laut tersebut, para nelayan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sehingga para nelayan saling berlomba-lomba untuk mendapatkan ikan yang banyak. Tetapi semakin ketatnya persaingan banyak nelayan yang melakukan percurangan seperti menangkap ikan dengan bom. Hal tersebut akan mengakibatkan langkanya beberapa jenis ikan dan hewan laut lainnya.

2. Sebagai Pengendali Iklim Dunia

Perbedaan antara sifat fisik air laut dengan sifat fisik daratan yang berbeda dapat menimbulkan gerakan udara (angin). Bersama dengan angin tersebut, uap air laut akan terbawa dan dapat menyejukkan atau memanaskan tempat yang dilaluinya serta dapat menimbulkan turunnya hujan. Arus panas dan arus dingin dapat mempengaruhi klimatologi suatu daerah.

3. Sebagai Tempat Perhubungan dan Transportasi

Laut merupakan sarana transportasi murah yang dapat menghubungkan satu pulau ke pulau lainnya serta sarana perhubungan seperti sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya. Transportasi laut dapat berupa kapal penumpang, kapal barang dan kapal pesiar.

4. Sebagai Sumber Pembangkit Listrik

Pergerakan air laut yang terjadi setiap harinya baik itu ombak atau arus laut maupun pergerakan pasang atau surut air laut dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik sebab pergerakan air tersebut dapat menimbulkan sebuah sumber energi listrik.

5. Sebagai Sumber Minyak Bumi

Kita pasti pernah melihat bangunan yang tinggi dan besar di tengah laut lepas. Bangunan tersebut dibuat oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk membangun kilang minyak. Hal tersebut dikarenakan banyak sumber minyak bumi maupun gas alam yang berguna bagi kehidupan manusia. Setelah para ahli melakukan penelitian, mereka memperkirakan bahwa kandungan minyak bumi dan gas alam yang terdapat di laut jauh lebih besar jika dibandingkan dengan yang ada di daratan.

6. Sebagai Tempat Sarana Rekreasi

Laut merupakan sarana rekreasi yang paling murah dan menyenangkan. Pemandangan di laut seperti air laut berwarna biru dan angin yang semilir akan menghilangkan penat dari aktivitas sehari-hari sehingga setelah dari laut pikiran dan badan akan kembali segar dan siap untuk melakukan aktivitas lagi.

Cara Menjaga Kelestarian Laut

Jika kita pergi ke laut atau pantai pasti pemandangan akan terganggu oleh adanya sampah di mana-mana. Sehingga laut akan terlihat sangat kotor dan semakin terekploitasi. Banyak dampak yang ditimbulkan akibat laut kotor seperti perubahan suhu, naiknya permukaan laut serta langkanya bahkan hilangnya biota laut yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan manusia. Oleh karena itu jagalah laut kita agar tetap indah. Menjaga kelestarian laut tidak hanya pemerintah atau petugas laut saja melainkan tanggung jawab kita semua karena kita sendiri yang akan menikmatinya. Menjaga kelestarian laut dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :

1. Kurangi Konsumsi Makanan Laut

Pada zaman sekarang ini sudah banyak orang yang menyukai makanan seafood (makanan laut). Jika setiap hari para pengusaha makanan seafood mengambil ikan atau biota laut secara berlebihan karena memenuhi permintaan konsumen maka lama kelamaan ikan atau biota laut tersebut akan semakin berkurang jumlahnya bahkan dapat mengalami kepunahan. Jadi sebaiknya boleh makan seafood dengan bijak-bijak dan tidak berlebihan. Hal tersebut sudah membantu dan menjaga para biodata laut agar tidak punah.

2. Kurangi Penggunaan Energi

Penggunaan energi sering dilakukan setiap hari tanpa kita menyadarinya. Contohnya selalu menggunakan motor walaupun jaraknya dekat. Hal tersebut dapat merusak udara lingkungan akibat asap dari motor tersebut. Oleh karena itu kurangilah dalam penggunaan motor agar udara tetap segar dan sejuk. Selalu mematikan lampu jika tidak digunakan juga salah satu contoh dari penghematan energi.

3. Kurangi Pemakaian Produk Berbahan Plastik

Sampai saat ini ada sebagian orang yang belum sadar akan menjaga laut. jika kita ke pantai atau laut banyak ditemukan plastik-plastik yang sudah mengapung di air laut. hal tersebut dapat membuat pantai menjadi kotor. Plastik juga bisa mempunyai andil dalam perusakan ekosistem laut.

Demikianlah artikel tentang 6 manfaat perairan laut dan cara menjaga kelestariannya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.

Bentuk – Bentuk Mobilitas Sosial Dalam Suatu Masyarakat

Bentuk – Bentuk Mobilitas Sosial Dalam Suatu Masyarakat


Bentuk-bentuk mobilitas sosial dalam suatu masyarakat. Mobilitas berasal dari  kata latin mobilis yang artinya dapat dipindahkan atau gerak. Adanya kata tambahan sosial pada mobilitas sosial berarti kata tersebut menekankan pada aspek kemasyarakatan yang melibatkan seseorang ada dalam masyarakat. Sehingga mobilitas sosial adalah gerak perpindahan dari status sosial yang satu ke status yang lain. Bentuk – bentuk mobilitas sosial yaitu sebgai berikut :

A. Mobilitas sosial vertikal (vertical social mobility)

Mobilitas sosial vertikal yaitu perpindahan status seseorang pada lapisan yang berbeda. Pada mobilitas sosial ini terjadi perpindahan yang tidak sama, yaitu bergerak naik atau turun dari strata satu ke strata yang lain. Mobilitas sosial vertikal ada 2 macam bentuk yaitu :
  1. Masuknya individu yang semula mempunyai kedudukan yang lebih rendah ke lapisan yang lebih tinggi, dimana kedudukan tersebut telah tersedia
  2. Menggantikan kedudukan yang semula kosong akibat adanya proses peralihan generasi.
Mobilitas sosial dibagi menjadi 2 macam yaitu mobilitas sosial vertikal naik (social climbing) dan mobilitas sosial vertikal turun (social sinking).
  1. Social Climbing, yaitu perpindahan kedudukan seseoramg dari lapisan yang rendah ke lapisan yang lebih tinggi. Penyebab social climbing yaitu untuk melakukan peningkatan prestasi kinerja dan untuk menggantikan kedudukan yang kosong akibat adanya proses peralihan generasi.
  2. Social Sinking, yaitu perpindahan kedudukan seseorang dari lapisan yang tinggi ke lapisan yang lebih rendah. Proses social sinking seringklai menimbulkan gejoalk psikis bagi seseorang karena ada perubaha pada hak dan kewajiban. Penyebab social sinking yaitu akan memasukki masa pensiun dan berbuat kesalahan yang fatal.

B. Mobilitas sosial horizontal (horizontal social mobility)

Mobilitas sosial haorizontal adalah perubahan yang di alami seseorang pada lapisan yang sama, tanpa mengubah tinggi rendahnya kedudukan semula. Factor penyebab terjadinya mobilitas sosial horizontal yaitu :
  • Alasan faktor ekonomi. Seseorang beralih pekerjaan yang sederajat dengan tujuan untuk dapat keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang sebelumnya.
  • Alasan faktor keamanan. Seseorang yang pindah dari wilayah satu ke wilayah lain dikarenakan adanya perubahan struktur wilayah tersebut. Gunanya untuk melakukan keamanan diri.
  • Alasan dengan nafkah hidup. Seseorang yang bekerja di suatu wilayah mereka hidupnya tidak pernah menetap, sehingga mereka akan berpindah dari satu tempat ke tempat lain

C. Mobilitas sosial antargenerasi

Mobilitas sosial antargenerasi adalah perpindahan status sosial seseorang yang terjadi antar generasi atau lebih. Mobilitas ini terjadi karena adanya perubahan status sosial dalam keluarga. Mobilitas ini mengacu pada perbedaan status yang dapat dicapai seseorang yang telah dimiliki keluarganya sendiri dibandingkan dengan status sosial yang dimiliki orang tuanya. Mobilitas sosial ada 2 macamnya yaitu :
  1. Mobilitas intergenerasi, yaitu peralihan status yang dimiliki seseorang yang terjadi diantara beberapa generasi. Pada suatu keluarga pasti memiliki status yang beda – beda. Dalam mobilitas intergenerasi ini memiliki 2 bentuk yaitu mobilitas intergenerasi yang naik dan mobilitas intergenerasi yang turun.
  2. Mobilitas intragenerasi, yaitu peralihan status yang dimiliki seseorang yang terjadi dalam satu generasi yang sama.  Mobilitas ini hanya terjadi pada generasi yang sama. Jika dalam keluarga memiliki seorang anak yang banyak pasti tersebut anak tersebut akan berbeda – beda status sosialnya. Dalam mobilitas intragenerasi ini juga terdapat gerak naik turun.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang bentuk – bentuk mobilitas sosial dalam suatu masyarakat. Semoga bermanfaat bagi anda.

Thursday, October 6, 2016

Macam – Macam Arus Laut Dunia [Lengkap]

Macam – Macam Arus Laut Dunia [Lengkap]


Macam-macam arus laut dunia. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang arus laut. Arus laut dapat disebut juga dengan gerakan air laut. Arus laut merupakan aliran air laut yang memiliki arah dan peredaran yang tetap dan teratur. Arus laut juga dapat dikatakan sebagai gerakan massa air laut dari suatu tempat ke tempat lain dengan arah vertikal dan horizontal sehingga dapat menuju keseimbangannya. Terjadinya arus di lautan dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu :
  1. Faktor Internal merupakan faktor yang disebabkan oleh perbedaan densitas massa air laut, gradient tekanan mendatar dan gesekan lapisan air
  2. Faktor Eksternal merupakan faktor yang disebabkan oleh tiupan angin, gaya gravitasi, gaya tektonik dan perbedaan tekanan udara
Di dunia arus laut sangat bermacam-macam jenisnya. Nah, untuk lebih jelasnya tentang macam-macam arus laut dunia simaklah artikel di bawah ini hingga selesai.

Macam – Macam Arus Laut

Macam – macam arus laut dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain :

1. Arus Laut Berdasarkan Letaknya

Berdasarkan letaknya, arus laut dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
  • Arus Atas merupakan arus yang bergerak di permukaan laut
  • Arus Bawah merupakan arus yang bergerak di bawah permukaan laut
2. Arus Laut Berdasarkan Suhunya

Berdasarkan suhunya, arus laut dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
  • Arus Panas merupakan arus yang dapat terjadi jika suhu air laut lebih panas atau lebih tinggi dari pada suhu air laut di sekitarnya
  • Arus Dingin merupakan arus yang dapat terjadi jika suhu air laut lebih dingin dari suhu air laut sekitarnya
3. Arus Laut Berdasarkan Kedalamannya

Berdasarkan kedalamannya, arus laut dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
  • Arus Permukaan merupakan arus yang dapat terjadi pada beberapa ratus meter dari permukaan, memiliki arah gerak horizontal serta dipengaruhi oleh pola sebaran angin
  • Arus Dalam merupakan arus yang dapat terjadi jauh di dasar kolam peraran, dan arah pergerakannya tidak dipengaruhi oleh pola sebaran angin serta membawa massa air dari daerah kutub ke daerah ekuator
4. Arus Laut Berdasarkan Terjadinya

Berdasarkan terjadinya, arus laut dapat dibedakan menjadi lima macam yaitu :
  • Arus Ekman merupakan arus yang dapat dipengaruhi oleh angin
  • Arus Pasut merupakan arus yang dapat dipengaruhi oleh pasut
  • Arus Termohaline merupakan arus yang dapat dipengaruhi oleh densitas dan gravitasi
  • Arus Wind Driven Current merupakan arus yang dapat dipengaruhi oleh pola pergerakan angin serta dapat terjadi di lapisan permukaan
  • Arus Geostropik merupakan arus yang dapat dipengaruhi oleh gradient tekanan mendatar dan gaya corolis

Persebaran Arus Laut Di Samudra

1. Di Samudra Pasifik

Pada samudra Pasifik dapat dibagi menjadi dua tempat yaitu :

a. Di Sebelah Utara Khatulistiwa
  • Arus Khatulistiwa Utara merupakan arus panas yang mengalir menuju arah barat sejajar dengan khatulistiwa yang di dorong oleh angin pasat timur laut
  • Arus Kuroshio merupakan arus panas yang menyurut sebelah timur kepulauan Jepang dan kepesisir Amerika Utara. Arus ini di dorong oleh angin barat
  • Arus Kalifornia merupakan arus yang mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah selatan menuju khatulistiwa. Arus kalifornia adalah lanjutan arus kuroshio dan termasuk arus menyimpang karena pengaruh daratan serta arus dingin
  • Arus Oyashio merupakan arus dingin dari selat Bering atau angin timur yang menuju ke selatan Kepulauan Jepang dan bertemu dengan arus Kuroshio. Pertemuan arus dingin Oyashio dengan arus panas Kuroshio terdapat daerah perikanan yang kaya akan ikan karena daerah tersebut terdapat plankton yang sangat melimpah
b. Di Sebelah Selatan Khatulistiwa
  • Arus Khatulistiwa Selatan merupakan arus panas yang bergerak ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa akibat angin pasat tenggara
  • Arus Humbold atau arus Peru merupakan arus dingin dari Amerika Selatan ke arah utara. Arus jenis ini di dorong oleh angin pusat tenggara
  • Arus Australia Timur merupakan lanjutan arus Khatulistiwa Selatan yang mengalir di sepanjang pesisir Australia Timur dari arah utara ke selatan
  • Arus Angin Barat merupakan lanjutan dari sebagian arus Australia Timur yang mengalir menuju ke timur pada lintang 300 - 400 LS. Arus jenis ini di dorong oleh angin barat
2. Di Samudra Atlantik

Pada samudra Atlantik dapat dibagi menjadi dua tempat yaitu :

a. Di Sebelah Utara Khatulistiwa
  • Arus Khatulistiwa Utara merupakan arus panas di dorong oleh angin pasat timur laut
  • Arus Teluk Gulfstrem merupakan arus panas dari khatulistiwa menuju teluk Mexico dan keluar melalui Selat Florida sebagai arus Florida
  • Arus Greenland Timur merupakan arus laut dingin yang bergerak dari kutub utara menuju pulau Greenland
  • Arus Labrador merupakan arus yang berasal dari kutub utara yang mengalir ke selatan menyusuri pantai timur Labrador. Arus Labrador ini di dorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin yang umumnya membawa gunung es untuk dihanyutkan
  • Arus Canari merupakan arus dingin kelanjutan arus teluk dari daratan Spanyol ke selatan menyusuri pantai barat Afrika Utara
b. Di Sebelah Selatan Khatulistiwa 
  • Arus Khatulistiwa Selatan merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan khatulistiwa. Arus ini termasuk arus panas dan di dorong ke selatan oleh angin pasat tenggara
  • Arus Brazilia merupakan arus panas yang mengalir menyusuri pantai Amerika Selatan atau Brazilia dan terus mengalir ke selatan
  • Arus Benguela merupakan arus dingin dari angin barat kea rah utara menyusuri pantai barat Afrika Selatan
  • Arus Angin Barat merupakan arus lanjutan dari sebagian arus Brazilia yang mengalir kea rah timur pada lintang 300 - 400 LS yang sejajar dengan garis ekuator. Arus ini di dorong oleh angin barat dan termasuk arus dingin
3. Di Samudra Hindia

Pada samudra Hindia dapat dibagi menjadi dua tempat yaitu :

a. Di Sebelah Utara Khatulistiwa
  • Arus Laut di Samudra Hindia ini berbeda dengan arus di Samudra lain karena mengalami pergantian arah dan kecepatan yang tidak tetap dalam setengah tahunnya yang dipengaruhi oleh pergerakan angin musim
  • Arus Muson Barat Daya merupakan arus panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri laut Arab dan Teluk Benguela. Arus ini di dorong oleh angin  Muson Barat Daya
  • Arus Muson Timur Laut merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri teluk Benguela  dan laut Arab. Arus ini di dorong oleh angin Muson Timur Laut
b. Di Sebelah Selatan Khatulistiwa 
  • Arus Khatulistiwa Selatan merupakan arus panas dari arus Khatulistiwa ke arah barat dan di dorong oleh angin pasat tenggara
  • Arus Maskarena dan Arus Agulhas merupakan arus menyimpang dan juga termasuk arus panas. Arus Maskarena mengalir menuju ke selatan dan menyusuri pantai Pulau Madagaskar Timur. Sedangkan arus Agulhas mengalir menuju ke selatan dan menyusuri pantai Pulau Madagaskar Barat
  • Arus Angin Barat merupakan arus laut dingin yang menyusuri pantai barat Benua Australia ke arah utara

Demikianlah artikel tentang macam-macam arus laut dunia. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda. Selamat membaca

Wednesday, October 5, 2016

8 Manfaat Danau Bagi Makhluk Hidup Terutama Manusia

8 Manfaat Danau Bagi Makhluk Hidup Terutama Manusia


8 manfaat danau bagi makhluk hidup terutama manusia. Danau adalah salah satu sumber mata air yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Danau merupakan sebuah cekungan yang digenangi oleh air tawar dalam jumlah yang sangat banyak dan luas dan dikelilingi oleh daratan. Air yang terdapat di danau dapat berasal dari mata air, air tanah, air sungai yang bermuara di danau atau dapat juga berasal dari air hujan. Jika dilihat danau memiliki bentuk seperti kolam yang memiliki ukuran sangat besar. Danau dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu danau alami (danau yang terbentuk secara alami) dan danau buatan (danau yang dibuat dengan campur tangan manusia). Danau sangat penting bagi kehidupan organisme di dalam danau maupun bagi kehidupan di sekitarnya. Nah untuk lebih jelasnya tentang manfaat danau, simaklah artikel di bawah ini.

Manfaat Danau

Sebenarnya danau memiliki banyak manfaat bagi kehidupan makhluk hidup terutama manusia. Manfaat danau tersebut antara lain :

1. Memenuhi Kebutuhan Air Sehari-hari

Danau sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup dalam kebutuhan sehari-hari, apalagi kalau musim kemarau melanda. Di saat itulah peran danau sangat penting karena danau dapat digunakan sebagai sumber mata air yang dimanfaatkan untuk minum, memasak, mencuci dan lain-lain.

2. Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Kekuatan air yang dimiliki danau ini, energinya dapat dirubah menjadi salah satu jenis pembangkit listrik. Hal tersebut justru akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi manusia sebagai pengguna listrik karena listrik nantinya akan disalurkan ke rumah-rumah. Listrik akan membuat kehidupan manusia lebih modern dan terarah. Adanya listrik juga dapat membantu kehidupan manusia sehari-hari dalam segala bidang.

3. Sebagai Sarana Irigasi

Danau juga dapat dimanfaatkan sebagai irigasi untuk mengairi area pertanian. Danau merupakan tempat untuk menampung banyak air tawar sehingga sangat cocok dan sangat membantu untuk pertanian. Oleh karena itu, area pertanian mendapatkan cukup air untuk mengairi tanaman-tanaman yang ada di area tersebut. Sehingga tanaman-tanaman pertanian tersebut akan tumbuh menjadi subur.

4. Sebagai Tempat Memelihara Ikan Tawar

Danau juga sangat bermanfaat sebagai tempat memelihara ikan tawar karena kebanyakan danau berisi air tawar. Danau berbentuk cekungan yang sangat besar sehingga dapat memudahkan untuk memelihara atau membudidayakan ikan air tawar pada danau tersebut. Jika dimanfaatkan sebagai tempat memelihara ikan, danau harus ditanami tumbuh-tumbuhan yang dapat tumbuh di air tawar seperti enceng gondok. Gunanya enceng gondok di danau yaitu sebagai makanan ikan secara alami karena berasal dari alam. Sebuah danau yang dimanfaatkan untuk memelihara ikan lama kelamaan dapat menunjang perekonomian penduduk sekitar danau.

5. Sebagai Tempat untuk Pengembangan Nilai Budaya

Sebuah danau juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk mengembangkan nilai budaya lokal yang umumnya masih bersifat tradisional. Contohnya danau dapat digunakan untuk upacara-upacara adat pada daerah tertentu. Secara tidak langsung hal tersebut justru dapat dikatakan sebagai kegiatan untuk melestarikan nilai budaya agar tradisi tersebut tidak hilang oleh zaman. Di samping itu, upacara-upacara adat juga dapat digunakan untuk merekatkan persaudaraan dan kerukunan antar warga masyarakat.

6. Membantu Proses Produksi Barang

Danau dapat dimanfaatkan untuk membantu proses produksi barang. Biasanya hal ini dapat terjadi di pabrik-pabrik besar yang kegiatan produksinya membutuhkan supplay air yang sangat banyak. Sehingga pabrik-pabrik tersebut membutuhkan air pada danau untuk memenuhi kebutuhannya. Karena air danau dapat digunakan untuk melancarkan proses produksi barang pada sebuah pabrik besar.

7. Membantu Proses Penyuburan Tanah

Danau yang terdapat di tengah-tengah daratan akan membuat tanah di sekitar danau menjadi lebih subur. Karena air danau akan meresap ke dalam tanah-tanah yang ada di sekitarnya secara otomatis tanah di sekitar danau akan selalu basah dan lama kelamaan akan menjadi subur. Tidak heran jika tanaman di sekitar danau tampak lebih segar, subur dan tentunya sangat hijau. Hal tersebut akan membawa keuntungan bagi para penduduk di sekitar danau untuk menanam tanaman tertentu yang akan dijual kepada masyarakat luas.

8. Sebagai Sarana Rekreasi atau Wisata

Danau dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk rekreasi atau wisata bersama keluarga. Di sekitar danau di kelilingi banyak pohon sehingga udaranya sangat sejuk sehingga cocok untuk membuat pikiran menjadi segar kembali setelah sibuk dengan aktivitas sehari-hari. Danau terkenal akan pemandangannya yang sangat bagus sehingga sayang kalau di lewatkan. Di samping itu, banyak danau yang menawarkan wahana atau permainan untuk memanjakan para pengunjung.


Demikianlah artikel tentang 8 manfaat danau bagi makhluk hidup. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda. Selamat membaca..

Periodesasi Kebudayaan Zaman Batu Muda dan Zaman Batu Besar

Periodesasi Kebudayaan Zaman Batu Muda dan Zaman Batu Besar


Periodesasi kebudayaan zaman batu muda dan zaman batu besar. Periodesasi yaitu tahap perkembangan kebudayaan masyarakat pada zaman prasejarah. Pada kesempatan ini saya akan membahas periodesasi kebudayaan zaman batu muda (neolitikum) dan zaman megalitikum. zaman megalitikum ini banyak hasil kebudayaannya berupa batu besar yang sering digunakan untuk kegiatan pemujaan terhadap roh nenek moyang. Sedangkan pada zaman batu muda manusia sudah dapat memproduksi makanan sendiri dan itu merupakan revolusi manusia. Peninggalan kebudayaan berupa alat – alat pun tidak cukup banyak pada zaman batu muda ini. Sedangkan pada zaman megalitikum alat – alat hasil kebudayaannya cukup banyak, dibandingkan pada zaman batu muda.

1. Zaman batu muda (neolitikum)

Pada masa ini perkembangan manusia sudah sangat maju dibandingkan pada masa sebelumnya. Karena manusia pada zaman ini sudah mulai menghasilkan makanan sendiri (food producing). Artinya bahwa manusia pada zaman ini sudah tinggal menetap dan bercocok tanam. Alat – alat pada zaman batu muda sudah halus, karena sudah mengenal teknik mengasah. Contoh hasil kebudayaan pada zaman batu muda :
  1. Kapak persegi, yaitu kapak yang bentukya memanjang. Daerah penemuan alat ini yaitu diantaranya Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dll. Kegunaan alat ini yaitu untuk keperluan perlengakapan uapacara.
  2. Kapak lonjong, yaitu kapak yang berbentuk lonjong pada penampangnya. Tetapi pada ujungnya lancip ditempatkan tangkai. Kapak lonjong ini ada 2 macam yaitu Kleinbeil disebut kapak yang berukuran kecil. Sedangkan kapak yang berukuran besar yaitu disebut dengan Walzenbeil. Kegunaan alat ini yaitu untuk kepentingan upacara. Tempat penemuan kebanyakan di Indonesia Bagian Timur yaitu Sulawesi, Flores, Maluku dll.
  3. Gerabah. Selain kedua alat di atas ada juga alat gerabah yang sering di gunakan untuk keperluan upacara juga. Atau bahkan untuk hiasan. Tempat penemuan gerabah ini yaitu di Jawa, Sumatra, Sulawesi.
Jadi intinya dari beberapa alat di atas kebanyakan digunakan untuk keperluan upacara sehari – hari. Manusia pendukung pada zaman batu muda yaitu bangsa proto melayu ( melayu tua) yang muali ada pada 2000 SM. Kepercayaan masyarakat pada zaman batu muda yaitu percaya pada roh – roh yang berkekuatan alam gaib dan benda yang memiliki kekuatan gaib.

2. Zaman batu besar (megalitikum)

Pada zaman megalitikum disebut kebudayaan batu besar karena pada saat itu batu yang dihasilkan berukuran besar. Yang digunakan untuk kegiatan keagamaan penghormatan dan pemujaan terhadap leluhur. Hasil – hasil kebudayaan megalitikum memberikan mengenalkan kita pada perkembangan kepercayaan, terutama pemujaan terhadap arwah nenek moyang. Contoh hasil kebudayaan megalitikum :
  1. Menhir, yaitu tugu batu yang terbuat dari batu tunggal sebagai tanda melambangkan arwah nenek moyang. Sehingga menhir menjadi benda pemujaan. Fungsi dari menhir ini yaitu sebagai tempat untuk pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal. Menhir ini banyak ditemukan di Pasemah, Sumatra Selatan.
  2. Punden berundak, yaitu bangunan pemujaan terhadap roh nenek moyang yang bentuknya bertingkat – tingkat. Punden berundak banyak ditemukan didaerah sukabumi, Jabar.
  3. Dolmen, yaitu meja batu yang digunakan sebagai tempat meletakkan sesaji.
  4. Sarkofagus, yaitu peti jenazah yang terbentuk seperti lesung tapi memiliki tutup yang digunakan untuk menyimpan mayat. Sarkofagus sama halnya dengan keranda. Tempat penemuan sarkofagus yaitu Bali dan Sumbawa Barat.
  5. Kubur peti batu, yaitu peti jenazah yang terpendam di dalam tanah dan berbentuk persegi panjang. Kubur peti batu banyak ditemukan di Kuningan, Jabar.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang periodesasi kebudayaan zaman batu muda dan  zaman batu besar. Semoga bermanfaat bagi anda.

Sunday, October 2, 2016

Ciri – Ciri Sosial Masyarakat Pada Masa Berburu dan Bercocok Tanam

Ciri – Ciri  Sosial Masyarakat Pada Masa Berburu dan Bercocok Tanam

Ciri-ciri sosial masyarakat pada masa berburu dan bercocok tanam. Perkembangan manusia pada zaman dahulu mengalami beberapa tahap (periodesasi) yaitu diantaranya mulai dari masa berburu dan bercocok tanam. Masyarakat berburu pada zaman dahulu umumnya hidup berpindah – pindah sesuai dengan keadaan alam berdasarkan ketersediaan makanan di tempat satu dengan tempat lainnya. Sedangkan pada saat masa bercocok tanam masyarakat sudah mulai berkembang dalam berpikir sehingga dapat mempertahankan hidupnya dengan cara sudah mampu memproduksi bahan makanan sendiri dan tinggalnya sudah menetap tidak berpindah pindah lagi.

1. Masyarakat pada masa berburu (food gathering)

Pada masa ini keadaan alam belum stabil dan kondisinya masih berubah – ubah. Sehingga mengakibatkan perkembangan kebudayaannya masih begitu lambat. Masyarakat berburu masih sangat tergantung pada alam sekitar dan tinggalnya pun di alam terbuka. Manusia pendukung pada masa ini yaitu : Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Soloensis dan Homo Wajakensis.

a. Ciri – ciri sosial
  1. Hidupnya mengelompok
  2. Hidupnya berpindah – pindah
  3. Tinggal di alam terbuka (gua – gua dekat sungai)
  4. Terjadi pembagian kerja antara laki – laki dan perempuan. Laki – laki bertugas berburu, sedangkan perempuan menjaga anak.
  5. Konsep perkawinan yang tidak begitu jelas.
b. Ciri – ciri budaya dan teknologi
  • Masyarakat berburu membuat peralatan hidup dari batu tulang dan kulit kayu
  • Sudah membuat perhiasan sangat primitif yaitu dengan merangkai kulit kerang.
Benda – benda hasil kebudayaan berburu yaitu sebagai berikut :

1. Kapak perimbas

Kapak yang tidak memiliki tangkai dan digunakan dengan menggenggam. Penemuan kapak ini yaitu di daerah Punung (kab Pacitan) oleh Von Koeningswald (1935).

2. Alat serpih

Bentuk alat serpih ini sangat sederhana dan biasa digunakan sebagai pisau atau alat penusuk. Alat ini di temukan oleh Von Koeningswald (1934) di Sangiran.

3. Flakes

Alat ini seperti kapak gengam tapi bentuknya kecil. Orang dahulu tinggal gua – gua sebagai tempat tinggal. Tempat tinggal di gua – gua disebut Abris Sous Roche yang banyak di temukan di Leang – leang Sulawesi Selatan. Selain itu juga di temukan tumpukan kulit kerang yang menggunung yang di sebut dengan Kjokkenmoddinger. Yang menunjukkan masyarakat dulu tinggal di tepi pantai.

4. Alat – alat tulang

Pembuatan alat tulang ini diperoleh dari tulang – tulang binatang hasil buruannya. Yang dibuat untuk dapat membantu usaha memenuhi kebutuhan hidupnya.

c. Ciri kehidupan ekonomi

Masyarakat berburu hidupnya masih bergantung pada alam dan berkelompok untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tempat tinggal mereka pun tidak menetap atau berpidah – pindah.

d. Kepercayaan

Pada masa berburu masyarakatnya mengenal penguburan mayat orang yang sudah meninggal berarti masyarakat tersebut sudah mengenal kepercayaan tentang hubungan antara orang hidup dengan orang yang sudah meninggal.

2. Masyarakat pada masa bercocok tanam

Pada masa bercocok tanam ini manusia sudah dapat mempertahankan hidupnya. Sehingga manusia tersebut sudah menetap di suatu tempat. Masa bercocok tanam ini manusia sudah mulai membuka perladangan dengan membersihkan hutan dan menanaminya atau yang disebut dengan berhuma. Dengan cara ini mereka memproduksi makanan dasar utama untuk hidup menetap.

a. Ciri sosial

Kehidupan masyarakat pada masa bercocok tanam sudah mengalami peningkatan yang begitu pesat. Kehidupan masyarakat yang berbeda dari sebelumnya yaitu manusia sudah mengenal bekerja sama secara gotong royong.

b. Ciri hasil budaya
  1. Alat batu, gerabah dan perhiasan. Peralatan yang di buat dari batu ini digunakan untuk membantu manusia dalam mempertahankan hidup.
  2. Bangunan megalithikum. Bagunan yang dibangun untuk kegiatan religius yaitu berdasarkan kepercayaan adanya hubungan antara alam fana dengan alam baka.
c. Ciri ekonomi

Dalam masa bercocok tanam ini masyarakat mengenal tukar menukar barang dengan barang atau di sebut dengan sistem barter. Dengan adanya sistem ini terciptalah pasar sebagai tempat pertemuan penjual dan pembeli.

d. Kepercayaan

Masyarakat pada masa bercocok tanam sudah beranggapan terhadap pemberian penghormatan terakhir pada orang yang telah meninggal. Dan kepercayaan ini terus berkembang dari zaman  ke zaman.


Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang ciri sosial masyarakat berburu dan bercocok tanam. Semoga bermanfaat bagi anda.

Disqus Shortname

Ad Inside Post

Comments system