Wednesday, October 26, 2016

Peranan Lembaga Sosial dan Fungsi Lembaga Dalam Pengendalian Sosial

Peranan Lembaga Sosial dan Fungsi Lembaga Dalam Pengendalian Sosial

Peranan lembaga sosial dan fungsi lembaga dalam pengendalian sosial. Pengendalian sosial yaitu proses terencana atau tidak yang memaksakan individu untuk menyesuaikan dengan kebiasaan dan nilai – nilai kehidupan kelompoknya. Agar pengendalian ini berjalan secara afektif maka diperlukan lembaga yang mengatur perilaku dalam anggota masyarakat. Dan tentunya setiap pranata tersebut memiliki tugas untuk mengawasi dan juga mengendalikan orang – orang yang berperilaku tidak sesuai dengan norma yang berlaku, serta menyadarkan agar bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Lembaga adalah seperangkat aturan yang diciptakan untuk mengatur hubungan antar suatu kelompok. Ciri pranata sosial yaitu mempunyai alat – alat perlengkapan untuk mencapai tujuan dan merupakan suatu organisasi dari pola – pola pemikiran maupun perilaku.

A. Peranan lembaga pengendalian sosial


Setiap peranan lembaga pengendalian sosial ini pasti memiliki tujuan yang sama yaitu untu menyadarkan seseorang agar berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku. lembaga – lembaganya terdiri dari sebagai berikut :

1. Polisi

Polisi adalah aparat resmi pemerintah yang bertanggung jawab dalam hal keamanan. Tindakan dari polisi bertujuan untuk mencegah dan mengatsi penegak disiplin hukum. Aparat polisi berwenang untuk penyuluhan hukum, penangkapan, pemeriksaan & penyidikan dan pengawasan kepada seseorang yang dituduh melakukan hal yang negatif. Misalnya polisi akan menangani kasus – kasus pencurian, perampokan, pemerkosaan, pembunuhan dll. Dasar pelaksanaan polisi yakni norma hokum tertulis yang berupa undang – undang tertulis bentuk – bentuk pelanggaran dalam hokum tertulis.


2. Pengadilan

Pengadilan adalah salah satu lembaga sosial yang merupakan alternatif terakhir untuk para pelaku yang melakukan penyimpangan sosial dan tempat ini bertujuan untuk mengatasi kasus yang terjadi. Unsur – unsur yang terdapat dalam pengadilan yaitu hakim, jaksa, panitera, polisi dan pengacara. Pihak pengadilan bertugas untuk mengadili orang yang dicurigai melakukan kejahatan. Jaksa bertugas menuntut pelaku agar dijatuhi hukuman yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. hakim bertugas menjatuhkan putusan berdasarkan data di pengadilan. Pengacara bertugas mendampingi pelaku untuk memberikan pembelaan.

3. Tokoh adat

Tokoh adat adalah aturan – aturan tidak tertulis yang dibuat dan disepakati oleh anggota kelompok masyarakat setempat. Adat berkaitan dengan kebiasaan yang bersifat religius tentang nilai – nilai budaya masyarakat tertentu. Dan tokoh adat berperan mengendalian sikap dan perilaku kelompoknya agar sesuai dengan norma adat yang berlaku. Tokoh adat sangat berperan penting dalam pengendalian sosial. Bentuk pengendalian hal ini bisa berupa penjatuhan sanksi yaitu denda, teguran atau pengucilan. Pengendalian adat dilakukan dengan cara musyawarah antar para tokoh adat. Melalui musyawarah ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan adat. Jika masalah dapat meresahkan masyarakat maka penanganannya dilakukan oleh aparat hukum tanpa melalui proses adat. Contohnya pembunuhan, pemerkosaan dan perampokan.

4. Tokoh agama

Tokoh agama merupakan seseorang yang memiliki pemahaman, penghayatan dan pengalaman yang luas tentang agamanya. Misalnya ulama, uztad, pebdeta, biksu dll. Tokoh agama ini sangat berpengaruh dalam lingkungan karena nilai dan norma yang ditanamkan berkaitan dengan perdamaian, kasih saying, menghargai dan mencintai. Pengendalian yang dilakukan tokoh agama ditujukan untuk menentang perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma agama.

5. Tokoh masyarakat

Tokoh masyarakat adalah seorang individu yang memiliki kemampuan, pengetahuan, perilaku, dan kedudukan dalam masyarakat dll. Tokoh masyarakat dapat mencakup golongan pemuka agama, tokoh pemerintahan, ketua RT/RWm guru, sesepuh dll. Bentuk pengendalian yang dapat dilakukan tokoh masyarakat yaitu memberi pengawasan kepada warganya agar tidak melakukan pelanggaran dan memberikan sanksi kepada warga masyarakat apabila melakukan pelanggaran.

B. Fungsi lembaga

Fungsi dari beberapa lembaga diatas yaitu sebagai berikut :
  1. Menjaga persatuan dan kesatuan masyarkat yang bersnagkutan.
  2. Agar masyarakat mengadakan pengawasan terhadap perilaku anggota masyarakat.
  3. Agar masyarakat memiliki pedoman tentang sikap mereka yang tepat dalam berperilaku.

Nah, dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian dalam masyarakat sangat diperlukan agar tidak ada perilaku yang menyimpang di dalam masyarakat. dan demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang peranan lembaga sosial dan fungsi lembaga dalam pengendalian sosial. Smoga bermanfaat bagi anda.

Monday, October 24, 2016

Cara Cetak Foto Dengan Mudah di Adobe Photoshop Ukuran 3x3 dan 4x6

Cara Cetak Foto Dengan Mudah di Adobe Photoshop Ukuran 3x3 dan 4x6


Terkadang kita harus menyiapkan sebuah foto dengan ukuran kecil, sebagai contoh ukuran 3 x 3 atau 4 x 6, memang untuk tidak repot bisa kita bawa file foto tersebut ke tukang cetak, namun jika yang dibutuhkan ternyata banyak hal ini tentunya sangat tidak ekonomis, sebagai contohya ; untuk mencetak foto ukuran 3 x 3 cm saja harga perlembar yang di patok minimal adalah Rp. 1000,-. bayangkan jika kita akan mencetak 10 lembar pasti harus keluar kocek Rp. 10.000,-


Bagaimana cara mencetak foto ukuran 4 x 6 sendiri ?


Untuk lebih mudahnya pada tutorialini akan saya smapaikan cara mencetak foto dengan ukuran 3 x 3 atau 4 x 6.
- sebagai langkah awal terlebih dahulu siapkan foto anda
- kemudian buka foto tersebut pada program adobe photoshop
cara mencetak foto sendiri
cara mencetak foto sendiri
- dari menu file photoshop -- kilk new, ganti angka pada width : 102 mm, dan Height : 154 mm.resolusi : 300, dan content white
cara mencetak foto sendiri
cara mencetak foto sendiri
- setelah itu aktifkan kembali foto yang telah anda buka tadi, dari keyboard tekan tombol c, atau bisa klik langsung tombol crop pada tool disamping kiri
- lakukan pengaturan pada propertiesnya seperti ini :
width : 3 cm
height : 3 cm
resolution : 300
- setelah itu crop pada foto anda tadi.
cara mencetak foto sendiri
cara mencetak foto sendiri
- lalu drag foto anda ke background baru yang telah dibuat tadi menggunakan move tool (v)
cara mencetak foto sendiri
cara mencetak foto sendiri
- untuk menggandakan foto yang telah anda crop. lakukan proses duplicate pada layer, caranya lihat pada jendela bagian kanan bawah. disana adalah merupakan layer pallet. klik kanan pada nama layer yang akan digandakan, lalu pilih duplicate layer
cara mencetak foto sendiri
cara mencetak foto sendiri
- lakukan duplikat sebanyak yang anda inginkan,
- lalu geser dan tata foto anda tadi menggunakan move tool
cara mencetak foto sendiri
cara mencetak foto sendiri
cara mencetak foto sendiri
cara mencetak foto sendiri
- sekarang foto ukuran 3 x 3 sudah siap dicetak dengan printer, untuk membuat ukuran cetak yang lainya, anda dapat merubah properties crop pada height dan width


Demikain artikel tentang Cara mudah mencetak foto ukuran 3x3 dan 4x6 yang benar. semoga bermanfaat.



Sunday, October 23, 2016

Cara Paling Mudah Memisahkan Objek Dari Background Pada Adobe Photoshop.

Cara Paling Mudah Memisahkan Objek Dari Background Pada Adobe Photoshop.


Memisahkan Objek Dari Background Dengan Photoshop. Panduan di bawah ini akan menjelaskan secara detail bagaiamana caranya untuk memisahkan objek dari backgorund pada program Adobe Photoshop 7. Langkahnya cukup mudah untuk anda ikuti, sehingga cocok untuk para pemula dalam mengenal grafis khsusnya program Adobe Photoshop ini. Dalam memisahkan objek dari backgroundnya pada tutorial ini menggunakan teknik quick masking untuk merapikan kembali hasil seleksi yang kurang bagus,sehingga diharapkan hasil akhir dari seleksi tersebut benar-benar rapi. 

Cara Memisahkan Objek Dari Background Pada Photoshop


TUTORIAL

1. langkah pertama, buka gambar yang akan diedit, sekarang saya menggunakan gambar mobil sebagai medianya.
2. Langkah berikutnya duplicate layer tersebut dari menu layer --- duplicate layer

Cara Memisahkan Objek Dari Background Pada Photoshop
Cara Memisahkan Objek Dari Background Pada Photoshop
3. kemudian pilih Magnetic Lasso Tool pada tool box dilanjutkan proses seleksi
magnetic lasso tool
magnetic lasso tool

hasil seleksi di photoshop
hasil seleksi di photoshop
4. Memperbaiki seleksi dengan Quick Mask (tombol shortcut Q)

Memisahkan Objek Dari Background Dengan Photoshop
gambar 4
Pada mode Quick Mask ini anda dapat memperbaiki hasil seleksi yang mungkin kelebihan atau bahkan kurang pada objek yang dipilih menggunakan eraser tool (E).

Dalam Quick Mask photoshop, warna Foreground Hitam berfungsi untuk Menghapus Area Quick Mask. Sedangkan warna Foreground Putih untuk Menambahkan Area Quick Mask.

Anda dapat menghapus objek yang kelebihan seleksi, maupun menghapus background yang kelebihan seleksi dengan berpindah antara Foreground dan background menggunakan tombol X pada keyboard.

5. Langkah berikutnya adalah memperhalus seleksi.
Masih dalam Quick Mask aktif, masuk ke menu filter - blur - Gaussian blur isikan dengan angka 0.5

gaussian blur
gaussian blur
6. Menghapus Background.

Jika sebelumnya Quick Mask aktif, sekarang non aktifkan Quick Mask dengan menekan kembali tombol Q pada keyboard. sekarang anda sudah dapat melihat seleksi yang lebih sempurna pada objek. Kemudian tekan Ctrl+Shift+I atau pilih dari menu Select > Inverse. Lalu tekan Backspace atau Del untuk menghilangkan Background. untuk menhilangkan seleksi yang seperti semut berjalan tekan tombol ctrl + D. Hasil yang didapat akan seperti ini.

Memisahkan Objek Dari Background Dengan Photoshop
Gambar 6
Demikian artikel Cara Memisahkan Objek Dari Background Dengan Photoshop semoga bermanfaat...
Selamat berkreasi

Friday, October 21, 2016

Mengenal Persebaran Flora di Seluruh Indonesia

Mengenal Persebaran Flora di Seluruh Indonesia 


Mengenal persebaran flora di seluruh Indonesia. Indonesia termasuk negara yang sangat luas dan kaya akan keanekaragaman baik di darat maupun di udara. Negara Indonesia juga sering disebut dengan megadivercity country sebab Indonesia memiliki keanekaragam hayati yang tinggi dengan keunikan tersendiri. Keanekaragaman yang sangat tinggi tersebut dapat ditemukan atau dijumpai dalam hutan hujan tropis. Di dalam hutan hujan tropis banyak ditemukan berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Namun untuk artikel kali ini kita hanya membahas tentang flora yang di dalamnya akan membahas tentang berbagai macam tumbuhan. Nah, untuk lebih jelasnya tentang persebaran flora di Indonesia, simaklah artikel ini hingga selesai.

Persebaran Flora di Indonesia 

Sebuah tumbuhan yang dapat hidup di suatu tempat ada yang dapat tumbuh sendiri secara alami dan ada juga yang dibudidayakan manusia. Sehingga tumbuhan atau flora di setiap daerah memiliki jenis yang berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan flora tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain :
  • Iklim
  • Tinggi rendahnya permukaan bumi
  • Jenis tanah 
  • Pengaruh makhluk hidup
Faktor iklim merupakan faktor paling utama bagi flora untuk dapat bertumbuh dan berkembangbiak. Iklim yang dimiliki pada suatu daerah memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap suhu udara serta curah hujan. Jika suatu daerah memiliki curah hujan yang sangat tinggi maka daerah tersebut memiliki hutan yang lebat dan juga mempunyai berbagai jenis tanaman yang sangat bervariasi. Jenis flora yang dapat dipengaruhi oleh iklim adalah :

1. Hutan Hujan Tropis

Umumnya hutan hujan tropis terdapat di daerah yang mempunyai curah hujan yang sangat tinggi. Indonesia memiliki iklim tropis dan juga dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga Indonesia mempunyai banyak sinar matahari sepanjang tahun dan curah hujan yang tinggi serta memiliki temperatur udara yang tinggi pula. Ciri-ciri hutan hujan tropis di Indonesia adalah adanya tumbuhan berkanopi rapat dan juga banyak tumbuhan memanjat atau liana. Letak hutan hujan tropis di Indonesia yaitu di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan serta Papua.

2. Hutan Musim

Hutan musim yang ada di Indonesia memiliki suhu udara yang sangat tinggi. Di samping itu, tumbuhan yang hidup di hutan musim ini memiliki perbedaan kondisi yang dapat terjadi pada saat musim hujan dan musim kemarau. Pada saat musim kemarau, pohonnya akan meranggas tetapi setelah musim hujan tiba, tumbuhan atau pepohonan tersebut kembali tumbuh menjadi hijau kembali. Contoh dari hutan musim adalah hutan jati dan kapuk randu. Umumnya hutan musim paling banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

3. Hutan Bakau

Hutan bakau sering disebut dengan Mangrove. Hutan bakau merupakan sebuah hutan yang hanya dapat tumbuh di pantai yang berlumpur. Di Indonesia hutan bakau banyak terdapat di daerah Papua, Kalimantan Barat, Sumatera bagian timur dan Kalimantan Selatan.

4. Sabana

Sabana merupakan sebuah padang rumput yang dikelilingi oleh berbagai pohon yang bergerombol. Sabana dapat hidup di sebuah daerah yang memiliki curah hujan sedikit. Di Indonesia, sabana banyak ditemukan di NTT dan NTB.

5. Stepa

Stepa merupakan sebuah padang rumput yang sangat luas. Stepa hanya dapat tumbuh di suatu daerah dengan curah hujan yang sangat sedikit. Di Indonesia, stepa banyak ditemukan di NTT.

Persebaran flora di Indonesia meliputi tiga bagian dengan ciri-ciri yang berbeda-beda. Ketiga bagian tersebut antara lain :

1. Flora di Bagian Barat

Flora di Indonesia bagian barat meliputi daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan dan pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya. Umumnya, flora di bagian barat ini mempunyai kesamaan dengan tumbuh-tumbuhan yang ada di seluruh Asia. Flora bagian barat ini memiliki sebuah kawasan mangrove atau hutan bakau yang banyak tumbuh di sekitar pantai. Jenis tumbuhan pada flora bagian barat ini memiliki berbagai jenis yang sangat beragam atau heterogen.

Ciri-ciri flora di bagian barat yaitu :
  • Memiliki ketinggian pohon 60 meter
  • Tidak memiliki hutan kayu putih
  • Memiliki tumbuhan sagu yang sedikit
  • Banyak tumbuhan yang berjenis meranti-merantian
  • Banyak macam-macam tumbuhan rotan
Contoh flora di berbagai daerah :
  • Jawa         : Jati meranti, bunga anggrek, bugenvil, beringin, pinang dan mahoni
  • Sumatera         : Kayu manis, beringin, pinus, raflesia dan kayu besi
  • Kalimantan : Pinus, rotan, jelutung, ramin, kamper dan bakau
2. Flora di Bagian Tengah

Flora di Indonesia bagian tengah meliputi Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara dan Maluku. Di flora bagian tengah ini, memiliki jenis hutan yang seragam atau sering disebut hutan homogen yang artinya hanya ada tumbuhan satu jenis. Di Nusa Tenggara terdapat padang rumput yang luas dan alami sehingga baik untuk peternakan karena daerah tersebut mempunyai curah hujan yang rendah. Di samping itu juga terdapat banyak pegunungan kapur.

Ciri-ciri flora di bagian tengah yaitu :
  • Banyak tumbuh berbagai macam tumbuhan palem
  • Banyak tumbuhan anggrek dan paku 
Contoh flora di berbagai daerah :
  • Sulawesi : Kayu besi, kayu hitam, berbagai jenis bunga anggrek, pinus dan rotan
  • Nusa Tenggara : Berbagai jenis bunga anggrek, akasia, jati dan cendana
  • Maluku : Lenggua, jati, sagu, anggrek, gotasa dan kayu putih
3. Flora di Bagian Timur

Flora di Indonesia bagian timur meliputi pulau Papua dan pulau-pulau yang ada di sekitarnya. Umumnya, flora di bagian timur ini memiliki kemiripan dengan flora yang ada di benua Australia.

Ciri-ciri flora di bagian timur yaitu :
  • Memiliki ketinggian pohon yang lebih rendah dari pada flora bagian barat
  • Banyak tumbuh tumbuhan semak belukar
  • Pepohonan masih jarang ditemui
  • Memiliki banyak tumbuhan sagu
  • Tidak memiliki tumbuhan rotan

Jenis flora yang tumbuh di bagian timur yaitu pohon matoa, tanaman berjenis conifer seperti agatis alba dan obi, serta tanaman ficus family beringin.

Demikianlah artikel tentang mengenal persebaran flora di Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua. Selamat membaca

Saturday, October 15, 2016

Pengendalian Sosial Dalam Masyarakat Beserta Jenis – Jenisnya

Pengendalian Sosial Dalam Masyarakat Beserta Jenis – Jenisnya


Pengendalian sosial dalam masyarakat beserta jenis-jenisnya. Pengendalian sosial adalah proses terencana atau pun tidak yang memaksakan individu untuk menyesuaikan diri dengan kebiasan kehidupan kelompok. Pengendalian sosial ini berkaitan erat dengan nilai dan norma sosial yang dijadikan sebagai pedoman untuk hidup. Jika pengendalian sosial ini tidak diterapkan maka akan terjadi penyimpangan sosial. Pengendalian sosial ini dapat diartikan juga sebagai pengawasan dari suatu kelompok terhadap kelompok lain. Tujuan dari pengendalian sosial ini yaitu untuk menciptakan masyarakat yang damai dan teratur.


I. Sifat – sifat pengendalian sosial

A. Pengendalian sosial berdasarkan waktu

Pengendalian berdasarkan waktu ada 3 jenisnya diantaranya yaitu sebgai berikut :
  1. Pengendalian sosial prefentif, yaitu upaya pengendalian yang dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan. Tujuan dari pengendalian prefentif yaitu untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam masyarakat.
  2. Pengendalian sosial represif, yaitu usaha untuk memulihkan keadaan seperti semula akibat terjadinya penyimpangan terhadap nilai dan norma yang ada di masyarakat. Tujuan dari pengendalian represif yaitu supaya keadaan menjadi pulih seperti smula.
  3. Pengendalian sosial gabungan, yaitu usaha untuk mencegah terjadinya penyimpangan prefentif dan memulihkannya (represif). Tujuan dari pengendalian gabungan ini yaitu agar perilaku seseorang tidak merugikan orang yang bersangkutan.

B. Pengendalian sosial berdasarkan formalitasnya
  1. Pengendalian resmi (formal), yaitu pengendalian yang dilakukan oleh lembaga – lembaga negara atau lembaga keagamaan. Lembaga negara bertugas untuk mengawasi masyarakat dalam mematuhi peraturan yang ada di negara. Sedangkan lembaga resmi keagamaan bertugas untuk mengetahui kekuatan masyarakat terhadap perintah agama yang berkaitan.
  2. Pengendalian tidak resmi (non formal), yaitu pengendalian yang dilakukan demi terpeliharanya peraturan yang tidak resmi milik masyarakat. pengendalian ini dibentuk oleh lembaga sosial dalam masyarakat dan pemimpinnya pun tidak diangkat secara resmi.
  3. Pengendalian institusional, yaitu pengendalian terhadap pola – pola perilaku dan norma – norma yang tidak saja mengawasi para anggota lembaga, tetapi juga warga masyarakat yang berada di luar lingkungan.
  4. Pengendalian berpribadi, yaitu pengendalian terhadap pengaruh baik buruknya perilaku yang dating dari orang – orang tertentu.

II. Unsur – unsur lembaga pengendalian sosial
  1. Pengendalian kelompok dengan kelompok. Pengendalian ini dilakukan dimana salah satu kelompok mengawasi kelompok lainnya, sehingga kelompok lain tidak melakukan penyimpangan.
  2. Pengendalian kelompok dengan anggotannya. Pengendalian yang terjadi apabila suatu kelompok menentukan perilaku para anggotannya agar tidak melakukan penyimpangan.
  3. Pengendalian individu dengan kelompok. Pengendalian ini terjadi apabila seseorang menginginkan kelompok agar sesuai dengan keinginan masyarakat.
  4. Pengendalian individu dengan individu lainnya. Pengendalian ini terjadi apabila seseorang melakukan pengawasan terhadap individu lainnya agar tidak melakukan penyimpangan.

III. Faktor penyebab terjadinya penyimpangan di masyarakat
  1. Adanya nilai – nilai sosial yang tidak baik sehingga tidak dapat memberikan kepuasan pihak tertentu.
  2. Manusia tidak dapat bertindak adil secara mutlak terhadap semua individu.
  3. Adanya perbedaan kepntingan sehingga terjadi konflik.

IV. Fungsi pengendalian sosial
  1. Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma sosial.
  2. Memberikan imbalan kepada warga yang menaati norma.
  3. Mengembangkan rasa takut untuk tdk melakukan perbuatan yg dinilai beresiko.
  4. Menciptakan sistem hukum (aturan yang disusun secara resmi dan disertai sanksi).

V. Jenis – jenis lembaga pengendalian sosial
  1. Lembaga keluarga. Keluarga adalah lembaga yang paling utama untuk melakukan pengendalian terhadap penyimpangan sosial. (ayah dan ibu serta anggota keluarga).
  2. Lembaga pendidikan. Pendidikan adalah lembaga yang paling berperan penting dalam melakukan pengendalian terhadap penyimpangan sosial. (sekolah dan luar sekolah).
  3. Lembaga keagamaan. Keagamaan adalah lembaga yang memiliki pemahaman yang luas tentang agama dan pengaruhnya dalam melakukan pengendalian terhadap penyimpangan sosial. ( peribadahan, ponpes).
  4. Lembaga hukum. Hukum adalah lembaga yang berperan penting terhadap peraturan negara dalam melakukan pengendalian. (pengadilan dan kejaksaan).
  5. Lembaga keamanan. Keamanan adalah lembaga resmi dari pemerintah untuk menertibkan keamanan dalam pengendalian sosial. (TNI dan POLRI).
  6. Lembaga adat. Adat adalah lembaga yang berperan menegakkan aturan adat di masyarakat dalam melakukan pengendalian terhadap perilaku yang menyimpang. (ketua suku, UU tidak tertulis).
  7. Lembaga tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat adalah lembaga yang mempunyai pengaruh besar dalam suatu masyarakat dalam melakukan pengendalian terhadap perilaku yang menyimpang. (tokoh karismatik).

Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang pengendalian sosial dalam masyarakat berserta jenis – jenisnya. Semoga bermanfaat bagi anda.

Friday, October 14, 2016

Konsekuensi dari Diferensiasi Sosial

Konsekuensi dari Diferensiasi Sosial


Konsekuensi dari diferensiasi sosial. Diferensiasi sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat dalam garis horizontal. Sehingga didalam diferensiasi semuanya sejajar tidak ada kelas – kelas tertentu. Diferensiasi ini banyak sekali bentuk – bentuknya dan bermacam – macam. Dan adanya diferensiasi dalam masyarakat ini akan membawa banyak konsekuensi atau pengaruh dalam masyarakat. Pengaruh tersebut dapat berupa sesuatu yang bernilai positif atau pun negatif.

Macam – macam konsekuansi dari diferensiasi yaitu sebagai berikut :

1. Interseksi ( intersection )

Interseksi yaitu gambaran persilangan keanggotaan antara individu – individu dalam masyarakat yang majemuk. Interseksi ini bisa terjadi dari berbagai macam suku, agama, jenis kelamin dalam suatu kelompok masyarakat. Interseksi ini dapat dibentuk dari interaksi sosial yang berjalan secara menerus. Contoh dari interseksi yaitu pada peristiwa haji di kota mekah yang sering ditayangkan di TV. Para jemaah haji tersbeut tidak hanya dari Indonesia saja, melainkan dari berbagai penjuru dunia. Dan tentunya terdapat berbagai macam ras – ras yang berbeda. Keanggotaan masyarakat yang saling menyilang akan menimbulkan terjadinya loyalitas yang juga saling menyilang. Interseksi berfungsi positif, karena dengan adanya saling menyilang dalam keanggotaan masyarakat yang berbeda akan melahirkan suatu integrasi.

Saluran interseksi
  1. Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia disebut lingua franca yang artinya bahasa dapat menyatukan individu – individu dan kelompok – kelompok yang memiliki khasanah budaya beragam. Bahasa Indonesia memiliki kelebihan yaiyu tidak membedakan individu berdasarkan tingkatan sosial dan mudah didapat & dipelajari oleh seluruh bangsa Indonesia.
  2. Ekonomi. Di pasar masyarakat saling bertemu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan di industri masyarakat akan saling berinteraksi dan melakukan kerjasama sehingga akan menyebabkan terjadinya interseksi.
  3. Transportasi. Di pelabuhan, terminal, bandara dan stasiun memungkinkan akan terjadinya interseksi dari berbagai daerah.
  4. Sosial. Melalui jalur perkawinan amalgamasi akan menyebabkan timbulnya interseksi, begitu juga program transmigrasi.
  5. Politik. Hubungan 2 negara akan menyebabkan terjadinya interseksi dan bisa untuk mempererat rasa persaudaraan antar ras dan bangsa.

2. Konsolidasi sosial ( social consolidation )

Konsolidasi adalah penggabungan beberapa keanggotaan dengan menguatkan sifat – sifat keanggotaan dalam suatu kelompok tersebut. Contoh dari konsolidasi yaitu konsolidasi antara status dan asal daerah, misalnya ikatan mahasiswa Yogya dengan Kudus.

Dampak positif konsolidasi : akan meningkatkan solidaritas antar kelompok
Dampak negatif konsolidasi : terjadinya konflik.
Konsolidasi sosial cenderung akan menghambat proses integrasi sosial dalam masyarakat.

3. Mutual akulturasi

Mutual artinya proses yang saling menguntungkan antara kedua pihak dalam proses interaksi. Sedangkan akulturasi adalah percampuran 2 kebudayaan atau lebih namun tidak meninggalkan kebudayaan yang lama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberagaman dalam masyarakat yang melibatkan berbagai unsur-unsur sosial maupun budaya akan saling memberikan manfaat.

4. Primordialisme (primordialism)

Primordialisme adalah suatu pandangan atau paham yang menunjukkan sikap loyalitas yang berlebihan. Sebab munculnya gejala primordialisme yaitu adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok. Primordialisme memiliki segi positif yaitu nilai – nilai dan budaya local akan tetap terpelihara. Dan segi negatifnya yaitu dapat terjadi konflik.

5. Ethosentrisme (enthocentrism)

Ethosentrisme adalah suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan menggunakan ukuran – ukuran yang berlaku di masyarakat. Sikap enthosentrisme berpandangan bahwa kebudayaan sendiri merupakan paling baik, namun kebudayaan masyarakat lain di pandang lebih rendah.  Ethosentrisme ini merupakan perwujudan dari sikap primordialisme yang berlebihan.

Ethosentrisme memiliki segi positif yaitu dapat mempertinggi semangat nasionalisme dan patriotism, dapat meneguhkan cinta tanah air dan dapat menjaga keutuhan budaya yang ada. Sedangkan segi negatifnya yaitu menghambat hubungan antar bangsa dan menghambat proses asimilasi & integrasi.

6. Politik aliran / sectarian (sectarian policy)

Politik aliran adalah keadaan dimana sebuah kelompok atau organisasi tertentu dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa, baik itu formal atau non formal. Tentunya dalam masyarakat terdapat beraneka ragam partai politik yang ada. Aliran ini dimanfaatkan individu untuk memenuhi kepentingan. Dalam masyarakat jawa terdapat 3 golongan menurut Clifford Geertz yaitu golongan santri, golongan priyayi, dan golongan abangan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang konsekuensi dari diferensiasi sosial. Semoga bermanfaat bagi anda.

Thursday, October 13, 2016

3 Tingkatan dalam Keanekaragaman Hayati

3 Tingkatan dalam Keanekaragaman Hayati 


3 tingkatan dalam keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati yang terdapat di sebuah wilayah memiliki bermacam-macam jenis. Keanekaragaman hayati merupakan sebuah pernyataan mengenai berbagai macam bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang dimiliki makhluk hidup dalam berbagai tingkat. Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati (biodiversitas) merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain serta kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dan ekosistem. Umumnya, keanekaragaman hayati sangat dibutuhkan untuk kelestarian hidup organisme. Keanekaragaman hayati ini sendiri dapat terbentuk karena adanya keseragaman dan keberagaman sifat makhluk hidup. Nah, untuk lebih jelasnya tentang keanekaragaman hayati simaklah artikel di bawah ini hingga selesai.

Tingkatan Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati dapat terjadi dalam berbagai kehidupan. Secara garis besar, keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan, antara lain :

1. Keanekaragaman Gen

Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang terdapat pada kromosom yang di milikinya. Selain dari pewarisan sifat, gen juga dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat tinggalnya. Sementara keanekaragaman gen merupakan sebuah variasi atau perbedaan susunan gen dalam satu spesies makhluk hidup. Perbedaan susunan gen tersebut akan menimbulkan perbedaan penampakan baik satu sifat maupun secara keseluruhan. Sehingga perbedaan tersebut dapat menghasilkan variasi pada suatu spesies. Variasi itu dapat disebut dengan varietas. Selanjutnya, keanekaragaman gen dapat ditingkatkan melalui perkawinan silang (hibridisasi) antara spesies satu dengan spesies yang berbeda sifat atau melalui proses domestikasi (budidaya tumbuhan liar atau hewan). Contoh keanekaragaman tingkat gen adalah sebagai berikut :
  • Keanekaragaman warna pada bunga mawar yaitu mawar merah, mawar putih dan mawar kuning
  • Keanekaragaman bentuk, ukuran, warna dan rasa pada buah mangga yaitu mangga gadung, mangga golek, mangga apel, mangga madu dan masih banyak lagi. 

2. Keanekaragaman Jenis

Dua makhluk hidup dapat dan mampu melakukan perkawinan sehingga menghasilkan keturunan yang fertile. Proses perkawinan dan menghasilkan keturunan antara kedua makhluk hidup merupakan satu spesies. Keanekaragaman jenis merupakan variasi atau perbedaan sifat dan juga penampilan antar individu yang berbeda spesies dalam satu familia. Umumnya keanekaragaman jenis dapat terbentuk karena perbedaan struktur serta jumlah gen. Contoh keanekaragaman jenis adalah sebagai berikut :
  • Famili Fellidae : kucing, singa dan harimau
  • Famili Palmae : kelapa, lontar, palem dan aren
  • Famili Papilionaceae : kacang kapri, kacang tanah, dan kacang panjang
  • Famili Graminae : jagung, rumput teki dan padi
  • Genus Ipomoea : kangkung dan ketela rambat
  • Genus Ficus : pohon beringin
3. Keanekaragaman Ekosistem

Keanekaragaman ekosistem merupakan variasi atau perbedaan bentuk dan jenis bentang alam, daratan maupun perairan, dimana tumbuhan, hewan dan organisme yang lain saling berinteraksi. Di dalam ekosistem ini sendiri, interaksi antar organisme ditentukan oleh komponen biotik (berbagai jenis makhluk hidup) dan komponen abiotik (faktor fisik : iklim, suhu, cahaya, air, kelembapan, tanah dan faktor kimia : salinitas, tingkat keasaman, kandungan mineral). Kondisi lingkungan makhluk hidup sangat beragam sehingga dapat menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu ekosistem daratan dan ekosistem perairan. Ekosistem daratan dapat dibagi menjadi beberapa bioma, antara lain bioma gurun, bioma padang rumput, bioma savanna, bioma hutan gugur dan bioma hutan hujan tropis. Bioma merupakan kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup di dalam iklim dominan tersebut. Sedangkan ekosistem perairan dapat dibagi menjadi ekosistem air tawar, ekosistem laut, ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau dan ekosistem terumbu karang.  Pada intinya setiap ekosistem memiliki ciri fisik, ciri kimiawi serta ciri biologis tersendiri.


Demikianlah artikel tentang 3 tingkatan dalam keanekaragaman hayati. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda. Selamat membaca.

Disqus Shortname

Ad Inside Post

Comments system